Senam Leher
Senam Leher
KETIKA memasuki masa evergreen, banyak orang mengeluhkan nyeri leher & bahu. Menurut dr Quirinus Pariwono SpRM, rasa tidak nyaman di dua tempat seperti itu menjadi keluhan kedua paling banyak dialami mereka dgn usia lebih dari 50 tahun. pertama ; sakit pinggang. Dokter spesialis rehab medis RS Mitra Keluarga Surabaya seperti itu menyatakan, salah satu penyebab nyeri ; kakunya otot di sekitar leher & bahu. Pemicunya banyak. Tapi, paling sering akibat sikap tubuh seseorang. ”Misalnya, nonton televisi sambil tiduran. Hobi menyulam atau memasak juga bisa membuat otot-otot di daerah leher & bahu kaku karena terus-menerus dipakai menunduk,” tutur Quirinus. Buat itu, perlu relaksasi agar otot-otot meregang. Rosse Tirtasari, fisioterapis RS Mitra Keluarga, mengungkapkan, ada beberapa senam ringan bisa meredakan kekakuan otot leher & bahu disebut senam relaksasi leher. Dia menyatakan, senam seperti itu diawali dgn penguluran-penguluran otot-otot. Dilanjutkan kontraksi & relaksasi. “Penguluran seperti itu seperti pemanasan,” ucapnya. Saat melakukan gerakan kontraksi, harus dirasakan secara maksimal. Dgn demikian, dampaknya, otot otomatis menjadi rileks. Saat melakukan kontraksi, kata dia, hitung hingga delapan kali. Selanjutnya kembalikan posisi dgn pelan-pelan. “Jangan cepat-cepat. Semua dilakukan dgn rileks,” katanya. Senam tersebut, kata Rosse, lebih baik dilakukan sambil duduk. Sebab, gerakan bisa dilakukan lebih stabil. Hal seperti itu penting, terutama bagi warga evergreen daya keseimbangan tubuhnya mulai berkurang. “Kalau dipaksa senam dgn berdiri, bisa jatuh,” tegasnya. Dia menambahkan, selain mengurangi nyeri leher & bahu, senam seperti itu bisa memperbaiki postur tubuh. Sebab, dalam senam tersebut terdapat gerakan kontraksi otot bahu & panggung. “Seperti itu dapat menguatkan otot-otot menyangga bahu & panggung,” katanya. Namun, jelas Rosse, beberapa orang sebaiknya tidak sendiri saat melakukan gerakan tersebut. Seperti itu bagi mereka mempunyai riwayat hipertensi, vertigo, & jantung. “Disarankan didampingi fisioterapi. Seperti itu buat mengontrol & memodifikasi gerakan-gerakan sesuai kebutuhan masing-masing modifikasi,” paparnya. Quirinus menganjurkan latihan tersebut dilakukan dua kali dalam sehari. Yakni, pagi & sore. Selain mengurangi ketegangan otot, senam seperti itu bisa menghindarkan degenerasi otot. “Semakin banyak dilatih semakin baik. Tidak ada kata terlambat buat memulai. Sekarang juga bisa dilakukan,” ujarnya. Selain itu, kata dia, ketegangan otot leher tidak hanya membuat nyeri di bagian tersebut. Keadaan seperti itu bisa menimbulkan sakit kepala separo. Keburukan lainnya, dapat membuat saraf terjepit. “Kalau sudah begitu, ada rasa nyeri menjalar dari leher ke lengan,” ucapnya. Quirinus menjelaskan, ada empat bagian menunjang leher. Yaitu, otot, saraf, tulang, & persendian. Setiap mengalami masalah, ada ciri khas. Buat otot, leher terasa pegal, kalau digerakkan atau dipijat terasa enak. Buat saraf, rasa nyeri menjalar dari leher ke bawah sesuai jalur saraf. “Biasanya hingga ke tangan,” cetusnya. Bila tulang & persendian bermasalah, kata dia, daerah mengalami nyeri menetap. Kemudian, malamnya makin parah. “Dgn keluhan penderita, bisa diketahui masalah dialami. Penanganannya pun berbeda-beda,” jelasnya.
we hope Senam Leher are solution for your problem.