Air Susu Ibu cegah Infeksi Neonatus
Air Susu Ibu cegah Infeksi Neonatus: "
Sejak tahun 1982 literatur medis telah mendata bahwa air susu tiap mamalia termasuk manusia punya daya proteksi terhadap turunannya karena mengandung antibodi terhadap berbagai antigen. Bayi tidak pernah mendapat ASI dua kali lebih sering masuk rumah sakit dibanding dapat ASI. Banyak penelitian memperlihatkan ASI mengandung antibodi terhadap berbagai bakteri, virus, & protozoa.
Faktor Protektif ASI
Sistem imunologi neonatus belum terbentuk sempurna, hingga pemberian ASI memegang peranan penting buat mencegah infeksi. Immunoglobulin utama dalam ASI ; IgA sebagai respon dari limfosit usus hingga mencerminkan antigen enterik & respiratorik ibu.
Air susu ibu juga mengandung faktor non imunologik, , berperan sebagai faktor protektif serta menunjang pertumbuhan & pematangan sistem imun & metabolik. ASI juga mengandung berbagai komponen anti inflamasi, hormon (insulin, tiroksin, & faktor pertumbuhan saraf) tak terdapat dalam susu formula.
Berbagai penelitian epidemiologik menunjukkan ASI pada bayi punya keuntungan terhadap kesehatan pada umumnya, pertumbuhan, perkembangan, & pengurangan risiko terkena penyakit akut & kronik. ASI mengurangi kejadian & atau beratnya diare, infeksi paru bagian bawah, otitis media, sepsis, meningitis bakterialis, botulismus, infeksi saluran urogenitalis, & enterokolitis nekrotikans. Seperti dilaporkan, hampir 90% kematian balita terjadi di negara berkembang & lebih dari 40% kematian disebabkan diare & ISPA, penyakit dapat dicegah dgn pemberian ASI eksklusif.
Zat protektif ASI
Komponen Selular
Sel dalam ASI misalnya makrofag, limfosit, neutrofil, & sel epitel, berjumlah sekitar 4000/mm3. Jumlah seperti ini akan cepat menurun setelah 2-3 bulan. Leukosit ASI terutama terdiri dari makrofag (90%) dibandingkan dgn neutrofil & limfosit
Makrofag
Makrofag ; sel fagosit besar mengandung lisosom, mitokondria, pinosom, & aparat Golgi. Fungsi makrofag ; memfagositosis mikroorganisme bakteri & jamur, membuat C3 & C4, lisosom, & laktoferin, membantu pelepasan IgA intraselular ke jaringan, membentuk sel raksasa, meningkatkan aktivitas limfosit, membantu pengangkutan & penyimpanan imunoglobulin, & berpartisipasi dalam pembentukan laktoperidase; suatu faktor pertumbuhan sel epitel usus & maturasi enzim dalam brush border usus
Leukosit polimorfonuklear (PMN)
Kolostrum (hari 1-4 postpartum) mengandung 5 juta leukosit/mm3 & 40-60% diantaranya ; PMN makin menurun seiring maturnya ASI. Fungsi PMN terutama proteksi jaringan kelenjar mama & bukan buat proteksi neonatus.
Limfosit
Limfosit T & B adalah bagian sistem imun ASI terdapat dalam kolostrum & ASI matur. Fungsi limfosit antara lain Mensintesis IgA, merespon mitogen dgn cara berproliferasi, meningkatkan interaksi makrofag-limfosit, & melepaskan mediator-mediator,
Di dalam ASI, sel B termasuk sel mengandung IgA, IgG, & IgM Surface immunoglobulin. Orga & Orga dalam penelitiannya melaporkan limfosit ASI akan berespon terhadap antigen rubela, sitomegalovirus, & mumps. Kolostrum ibu juga berespon terhadap E.coli.
Komponen humoral
Komposisi imunoglobulin dalam ASI berbeda degan serum. ASI mengandung IgA jauh lebih tinggi daripada serum. IgA & IgG dalam ASI sebagian berasal dari IgA & IgG serum, sebagian lagi dari kelenjar payudara.
Imunoglobulin A dalam ASI terutama IgA sekretori stabil dalam pH rendah & tahan terhadap enzim proteolitik. Fungsi sIgA seperti ini ; memproteksi mukosa usus terhadap virus & bakteri, & tetap ditemukan dalam ASI setelah satu tahun. Selain itu, faktor antibakterial dalam kolostrum & ASI sama antara wanita dgn gizi baik maupun buruk.
Komponen non imunoglobulin
Faktor bifidus
Telah diketahui bahwa usus bayi mengandung laktobasilus bifidus adalah bakteri baik usus, juga mengandung faktor bifidus menunjang pertumbuhan kuman baik seperti ini tak ada dalam susu sapi.
Antistaphylococcal factor
Pada percobaan binatang dgn tikus diberi infeksi Staphylococcus dibuktikan ASI mengandung substansi dapat mencegah bayi dari infeksi Staphylococcus.
Lisozim
Lisozim ; enzim memiliki sifat bakteriolitik, berada dalam konsentrasi tinggi dalam ASI tapi sangat rendah dalam susu sapi.Enzim seperti ini bersifat bakteriolitik terhadap enterobaktericeae & bakteri gram positif.
Nukleotid
Nukleotid ; senyawa berasal dari hidrolisis asam nukleat. Nukleotid bekerja sebagai pertahanan terhadap berbagai bakteri, virus, & parasit. Carver pada penelitiannya membuktikan bahwa aktivitas sel NK & produksi IL 2 lebih tinggi pada bayi usia 2-4 bulan diberi ASI & susu formula ditambahkan nukleotid dibandingkan formula tanpa tambahan nukleotid
Laktoferin
Laktoferin ; protein dapat mengikat zat besi, mirip dgn transferin dalam serum. Laktoferin bersifat bakteriostatik terhadap berbagai bakteri gram positif, bakteri gram negatif baik aerob maupun anaerob , & jamur, kecuali Helicobakcter pylori & spesies Neisseria, Treponema, & Shigella.
Laktoferin mengikat zat besi hingga bakteri tidak memperoleh zat besi buat pertumbuhannya. Afinitas terhadap zat besi ; 300 kali transferin. Laktoferin juga meningkatkan pelepasan sitokinin dari sel & menekan pelepasan IL1, IL2 & TNF alpha.
Interferon
Secara in vitro, diketahui interferon diproduksi oleh sel T dalam ASI. Fungsinya memang belum diketahui pasti, tapi interferon dapat meningkatkan fungsi makrofag & menekan produksi IgE & IL-10.
Komplemen
ASI mengandung komponen C3 & C4 walau dalam jumlah sedikit. C3 teraktivasi oleh IgA & IgE diketahui dapat merusak bakteri terikat pada antibodi spesifik.
Protein pengikat vitamin B12
ASI mengandung sejenis protein bermolekul besar mengikat vitamin B12. Secara tak langsung, protein seperti ini menghambat pertumbuhan E.coli memerlukan vitamin B12.
Gangliosid
Gangliosid ; glikolipid terdapat dalam plasma sel membran terutama di substansi kelabu otak. Gangliosid memblokir aktivitas enterotoksin E.coli & Vibrio cholerae & Campylobacter jejuni di usus dgn cara mengikat toksin & membentuk kompleks stabil mencegah toksin terikat pada sel usus.
Interleukin
Interleukin berefek terhadap aktifasi & diferensiasi limfosit, serta terhadap produksi berbagai sel lainnya.
Sitokin
Sitokin ; salah satu substansi banyak diteliti akhir-akhir ini. Meski sudah lama diduga keberadaannya & perannya terhadap imunologi serta proteksi ASI.
Simpulan
Bayi mendapat perlindungan dari ibu sejak kandungan. Saat janin, plasenta mengambil peran ini, tetapi setelah lahir ASI sudah siap menggantikannya. ASI mengandung banyak zat protektif berupa komponen selular, imunoglobulin & non imunoglobulin memberikan proteksi terhadap bakteri, virus, jamur, & protozoa. Sudah seharusnya semua bayi baru lahir diberikan ASI.
Referensi
- WHO 2000. Dalam: Kramer MS, Kakuma R, penyunting. The Optimal Duration of Exclusive Breast feeding a systematic Review. WHO/HHD/01.08
- Hanson LA. The Mammary Gland as an immunological organ. Immunol Today 1982; 3: 168
- Hamosh M. Bioactive Factors In Human Milk. Mammary Gland Biol Lactation Newslett. 2001; 48:69-86
- Aarifen S, Black RE, Antelman G, et al. Exclusive Breast feeding Reducves Acute Respiratory Infection and Diarhea Deaths among infants in Dhaka Slums. Pediatrics 2001; 108-67.
- Heine W, Braun OH, Mohr C. Enhancement of LysozymTrypsin mediated decay of intestinal bifidobacteria and lactolbacilli. J. Pediatr Gastroenterol Nutr 1995; 21: 54
sumber:
http://www.anakku.net
we hope Air Susu Ibu cegah Infeksi Neonatus are solution for your problem.