SIKAP SOSIAL

BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
Istilah sikap yg dalam bahasa Inggris disebut attitude pertama kali digunakan oleh Herbert Spencer (1862), yg menggunakan kata ini buat menunjuk suatu status mental seseorang. Kemudian pada tahun 1888 Lange menggunakan konsep ini dalam suatu eksperimen laboratorium. Kemudian konsep sikap secara populer digunakan oleh para ahli sosiologi & psikologi. Bagi para ahli psikologi, perhatian terhadap sikap berakar pada alasan perbedaan individual. Mengapa individu yg berbeda memperlihatkan tingkah laku yg berbeda di dalam situasi yg sebagian besar gejala mi diterangkan oleh adanya perbedaan sikap. Sedang bagi para ahli sosiologi sikap memiliki arti yg lebih besar buat menerangkan perubahan sosial & kebudayaan.

Kita telah mengetahui bahwa orang dalam berhubungan dgn orang lain tidak hanya berbuat begitu saja, tapi juga menyadari perbuatan yg dilakukan & menyadari pula situasi yg ada sangkut pautnya dgn perbuatan itu. Kesadaran mi tidak hanya mengenai tingkah laku yg sudah terjadi, tapi juga tingkah laku yg mungkin akan terjadi. Kesadaran individu yg menentukan perbuatan nyata & perbuatan-perbuatan yg mungkin akan terjadi inilah yg dinamika SIKAP. Jadi sikap ialah suatu perihal yg menentukansifat, hakikat, baik perbuatan sekarang maupun perbuatan yg akan datang.

Oleh karena itu ahli psikologi W.J. Thomas memberi batasan sikap sebagai suatu kesadaran individu yg menentukan perbuatan-perbuatan yg nyata ataupun yg mungkin akan terjadi di dalam kegiatan-kegiatan sosial.

Dalam perihal ini Thomas menyatakan bahwa sikap seseorang selalu diarahkan terhadap sesuatu perihal atau suatu objek tertentu. Tidak ada satu sikap pun yg tanpa objek.


1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan apa yg dikemukakan dalam latar belakang maka penulis menarik suatu rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa yg dimaksud dgn sikap sosial ?
2. Apa yg dimaksud dengansikap sosial & individual ?
3. Bagaimana pembentukan & perubahan sikap ?
4. Apasajakah ciri-ciri & fungsi sikap ?
5. Bagaimana pengukuran sikap secara langsung & tidak langsung ?

1.3 Metode Penelitian
Metode yg digunakan dalam penelitian adalah metode studi kepustakaan. Pemilihan metode ini karena penelitian yg dilakukan ditujukan buat mengidentifikasi masalah sikap sosial dgn mengacu pada literatur-literatur, artikel-artikel & sumber bacaan lain.


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sikap Sosial
Sikap adalah kesadaran individu yg menentukan perbuatan yg nyata dalam kegiatan-kegiatan sosial. Maka sikap sosial adalah kesadaran individu yg menentukan perbuatan yg nyata, yg berulang-ulang terhadap objek sosial. Perihal ini terjadi bukan saja pada orang-orang lain dalam satu masyarakat.

Tiap-tiap sikap mempunyai 3 aspek
1. Aspek Kognitif yaitu yg berhubungan dgn gejala mengenal pikiran. Ini berarti berwujud pengolahan, pengalaman, & keyakinan beserta harapan-harapan individu tentang objek atau kelompok objek tertentu.
2. Aspek Afekit berwujud proses yg menyangkut perasaan-perasaan tertentu seperti ketakutan, kedengkian, simpati, antipati, & sebagainya yg ditujukan kepada objek-ojek tertentu.
3. Aspek Konatif: berwujud proses tendensi/kecenderungan buat berbuatu sesuatu objek, misalnya kecenderungan memberi pertolongan, menjauhkan diri & sebagainya
Di samping sikap sosial yg terdapat sikap individual, yaitu sikap yg hanya dimiliki oleh perseorangan, misalnya: Sikap atau kesukaan seseorang terhadap burung-burung tertentu, seperti perkutut, parkit, merpati, & sebagainya.

Sikap sebagai tingkatan kecenderungan yg bersifat positif atau negatif yg berhubungan dgn objek psikologi. Objek psikologi di sini meliputi: simbol, káta kata, slogan, orang, lembaga, ide, & sebagainya.

Orang dikatakan memiliki sikap positif terhadap suatu objeic psikologi apabila ia suka (like) atau memiliki sikap yg favorable, sebaliknya orang yg dikatakan memiliki sikap yg negatif terhadap objek psikologi bila ia tidak suka (dislike) atau sikapnya unfavorable terhadap objek psikologi (Back, Kurt W., 1977, hal.3)

John H. Harvey & William P. Smith mendefinisikan sikap sebagai kesiapan merespons secara konsisten dalam bentuk positif atau negatif terhadap objek atau situasi.

Sedangkan Genmgan mendefinisikan bahwa pengertian attitude dapat diterjemahkan dgn kata sikap terhadap objek tertentu, yg dapat merupakan sikap, pandangan atau sikap perasaan, tapi sikap mana disertai oleh kecenderungan unmk bertindak sesuai dgn sikap terhadap objek tadi itu. Jadi attitude itu lebih diterjemahkan sebagai sikap & kesediaan beraksi terhadap suatu hal.

Meskipun ada beberapa perbedaan pcngertian tentang sikap, namun ada beberapa ciri yg dapat disetujui. Sebagian besar ahli & peneliti sikap setuju bahwa sikap adalah predisposisi yg dipelajari yg mempengaruhi tingkah laku, berubah dalam perihal intensitasnya, biasanya konsisten sepanjang wakru dalam situasi yg sama, & komposisinya hampir selalu kompleks. Sehubungan dgn itu pula kami cenderung buat mengemukakan pengertian sikap sebagai berikut: Sikap adalah kesiapan merespons yg sifatnya positif atau negatif terhadap objek atau situasi secara konsisten.

Demikianlah, sikap adalah konsep yg membantu kita buat memahami tingkah laku. Sejumlah perbedaan tingkah laku dapat merupakan pencerminan atau manifestasi dari sikap yg sama.

B. Sikap Sosial & Individual
1. Sikap Sosial
Sikap sosial dinyatakan tidak oleh seorang saja tapi diperhatikan oleh orang-orang sekelompoknya. Objeknya adalah objek sosial (objeknya banyak orang dalam kelompok) & dinyatakan berulang-ulang. Misalnya: sikap berkabung seluruh anggota kelompok karena meninggalnya seorang pahlawannya.
Jadi yg menandai adanya sikap sosial adalah:
a. Subjek orang-orang dalam kelompoknya.
b. Objek-objeknya sekelompok, objeknya sosial.
c. Dinyatakan berulang-ulang.

2. Sikap Individual
Ini hanya dimiliki secara individual seorang demi seorang. Objeknya pun bukan merupakan objek sosial. Misalnya: Sikap yg berupa kesenangan atas salah satu jenis makanan atau salah satu jenis tumbuh-tumbuhan.

Di samping pembagian sikap atas sosial & individual sikap dapat pula dibedakan atas:
1. Sikap positif: sikap yg menunjukkan atau memperlihatkan, merima, mengakui, menyetujui, beserta melaksanakan norma-norma yg berlaku di mana individu itu berada.
2. Sikapnegatif: sikap yg menunjukkan atau memperlihatkan penolakan atau tidak menyetujui terhadap norma-norma yg berlaku di mana individu itu berada.

Sikap positif/negatif ini tentu saja berhubungan dgn norma. Orang tidak akan tahu apakah sikap seseorang itu positif atau negatif tanpa mengetahui norma yg berlaku.

Oleh karena itu buat menentukan apakah sikap ini positif/ negatifperlu dikonsultasikan dgn norma yg berlaku di situ. Di samping itu masing-masing kelompok atau kesatuan sosial memiliki norma sendiri-sendiri yg mungkin saling berbeda atau bahkan bertentangan. Sikap yg dliperlihatkan oleh individu dalam kelompok A dianggap atau dinilai sebagai sikap yg negatif, belum tentu sikap yg sama yg diperlihatkan oleh anggota kelompok B juga dinilai sebagai sikap negatif.

C. Pembentukan & Perubahan Sikap
Sikap timbul karena ada stimulus. Terbentuknya suatu sikap itu banyak dipengaruhi perangsang oleh lingkungan sosial & kebudayaan misalnya: keluarga, norma, golongan agama, & adat istiadat. Dalam perihal ini keluarga mempunyai peranan yg besar dalam membentuk sikap putra-putranya. Penyebab keluargalah sebagai kelompok primer bagi anak merupakan pengaruh yg paling dominan. Sikap seseorang tidak selamanya tetap. Ini bukan berarti orang tidak bersikap. Ia bersikap juga hanya bentuknya: diam.

Sikap tumbuh & berkembang dalam basis sosial yg tertentu, misalnya: ekonomi, politik, agama & sebagainya. Di dalam perkembangannya sikap banyak dipengaruhi oleh lingkungan, norma-norma atau group. Perihal ini akan mengakibatkan perbedaan sikap antara individu yg sama dgn yg lain karena perbedaan pengaruh atau lingkungan yg diterima. Sikap tidak akan terbentuk tanpa interaksi manusia, terhadap objek tertentu atau suatu objek.

1. Faktor-faktor yg menyebabkan perubahan sikap
Faktor-faktor yg menyebabkan perubahan sikap
1) Faktor intern: yaitu manusia itu sendiri.
2) Faktor ekstern: yaitu faktor manusia.
Dalam perihal ini Sherif mengemukakan bahwa sikap itu dapat diubah atau dibentuk apabila:
a. Terdapat hubungan timbal balik yg langsung antara manusia.
b. Adanya komunikasi (yaitu hubungan langsung) & satu pihak.

Faktor inipun masih tergantung pula adanya:
- Sumber penerangan itu memperoleh kepercayaan orang banyak/tidak.
- Ragu-ragu atau tidaknya menghadapi fakta & isi sikap baru itu.

Pembentukan & perubahan sikap tidak terjadi dgn sendirinya. Sikap terbentuk dalam hubungannya dgn suatu objek, orang, kelompok, lembaga, nilai, melalui hubungan antar individu, hubungan di dalam kelompok, komunikasi surat kabar, buku, poster, radio, televisi & sebagainya, terdapat banyak kemungkinan yg mempengaruhi timbulnya sikap. Lingkungan yg terdekat dgn kehidupan sehari-hari baiyak memiliki peranan. Keluarga yg terdiri dan: orang tua, saudara-saudara di rumah memiliki peranan yg penting.

Sementara orang berpendapat bahwa mengajarkan sikap adalah merupakan tanggung jawab orang tua atau lembaga-lembaga keagamaan. Tapi tidaklah demikian halnya. Lembaga lembaga sekolah pun memiliki tugas pula dalam membina sikap ini. Bukankah tujuan pendidikan baik di sekolah maupun di luar sekolah adalah mempengaruhi, membawa, membimbing anak didik agar memiliki sikap seperti yg diharapkan oleh masing-masing tujuan pendidikan?

Dgn demikian lembaga pendidikan formal dalam perihal ini sekolah memiliki tugas buat membina & mengembangkan sikap anak didik menuju kepada sikap yg kita harapkan.
Pada hakikatnya tujuan pendidikan adalah mengubah sikap anak didik ke arah tujuan pendidikan.

2. Hubungan antara Sikap & Tingkah laku
Adanya hubungan yg erat antara sikap (attitude) & tingkah laku (behavior) didukung oleh pengertian sikap yg mengatakan bahwa sikap merupakan kecenderungan buat bertindak.
Tapi beberapa penelitian yg mencoba menghubungkan antara sikap & tingkah laku menunjukkan hasil yg agak berbeda, yaitu menunjukkan hubungan yg kecil saja atau bahkan hubungan yg negatif.


D. Ciri-Ciri & Fungsi Sikap
Sikap menentukan jenis atau tabiat tingkah laku dalam hubungannya dgn perangsang yg relevan, orang-orang atau kejadian-kejadian. Dapatlah dikatakan bahwa sikap merupakan faktor internal, tapi tidak semua faktor internal adalah sikap. Adapun ciri-ciri sikap adalah sebagai berikut:
1. Sikap itu dipelajari (learnablity)
Sikap merupakan hasil belajar ini perlu dibedakan dari motif- motif psikologi lainnya. Beberapa sikap dipelajari tidak sengaja & tanpa kesadaran kepada sebagian individu. Barangkali yg terjadi adalah mempelajari sikap dgn sengaja bila individu mengerti bahwa perihal itu akan membawa lebih baik (buat dirinya sendiri), membantu tujuan kelompok, atau memperoleh sesuatu nilai yg sifatnya perseorangan.

2. Memihki kestabilan (Stability)
Sikap bermula & dipelajari, kemudian menjadi lebih kuat, tetap, & stabil, melalui pengalaman.

3. Personal (societal significance)
Sikap melibatkan hubungan antara seseorang & orang lain & juga antara orang & barang atau situasi. Jika seseorang merasa bahwa orang lain menyenangkan, terbuka beserta hangat, maka ini akan sangat berarti bagi dirinya, ia merasa bebas, & favorable.

4. Berisi cognisi & affeksi
Komponen cognisi daripada sikap adalah berisi informasi yg faktual, misalnya: objek itu dirasakan menyenangkan atau tidak menyenangkan.
Sedangkan fungsi dari sikap (tugas) sikap dapat dibagi menjadi empat golongan, yaitu:
1) Sikap berfungsi sebagai alat buat menyesuaikandiri.
2) Sikap berfungsi sebagai alat pengatur tingkah laku
3) Sikap berfungsi sebagai alat pengatur pengalaman-pengalaman
4) Sikap berfungsi sebagai pernyataan kepribadian

E. Pengukuran Sikap Secara Langsung & Tidak Langsung
Para ahli Psikologi Sosial telah berusaha buat mengukur sikap dgn berbagai cara. Beberapa bentuk pengukuran sudah mulai dikembangkan sejak diadakannya penelitian sikap yg pertama yaitu pada tahun 1920. Kepada subjek diminta buat merespons objek sikap dalam berbagai cara.

Pengukuran sikap ini dapat dilakukan secara:
1. Langsung (Direct measures of attitudes)
2. Tidak langsung (Indirect measures ofattitudes). (Whittaker, 1970, hal. 594-596).
1. Pengukuran sikap secara langsung
Pada umumnya digunakan tes psikolgi yg berupa sejumlah item yg telah disusun secara hati-hati, saksama, selektif sesuai dgn kriteria tertentu. Tes psikologi ini kemudian dikembangkan menjadi skala sikap. & skala sikap ini diharapkan mendapat jawaban atas pertanyaan dgn berbagai cara oleh responden terhadap suatu objek psikologi.

2. Pengukuran sikap secara tidak langsung
Teknik pengukuran sikap secara langsung yg telah dibicarakan di muka bertumpu pada kesadaran subjek akan sikap & kesiapannya buat dikomunikasikan secara lisan (verbal). Dgn teknik demikian, subjek juga tahu bahwa sikapnya sedang diukur, & pengetahuan atas ini mungkin akan mempengaruhi jawabannya. Ini salah satu problem yg sering dihadapi dalam penggunaan teknik pengukuran secara langsung. Adakah responden menjawab sejujurnya?

Penyebab kemungkinan buat menjawab tidak jujur dalam arti tidak seperti apa adanya adalah besar sekali. Apabila kita ditanya tentang perasaan atau sikap kita terhadap tetangga, kemungkinan besar akan menjawab yg positif meskipun tidak demikian halnya. Sebenamya problem ini sudah dikurangi dgn konstruksi item yg secermat-cermatnya. Namun demikian tidak berarti bahwa problem tersebut sudah teratasi sepenuhnya.

Berdasar atas problem tersebut beberapa ahli berusaha mengembangkan suatu teknik mengukur sikap secara langsung. Di dalam teknik tidak langsung ini, subjek tidak tahu bahwa tingkah laku atau sikapnya sedang diteliti. Teknik tidak langsung khususnya berguna bila responden kelihatan enggan mengutarakan sikapnya secara jujur.

Dalam suatu teknik tidak langsung, seorang peneliti memberikan gambar-gambar kepada subjek, subjek diminta buat menceritakan apa-apa yg ia lihat dari gambar itu.

subjek kemudian di-score yg memperlihatkan sikapnya terhadap orang atau situasi di dalam gambar ini. Seperti yg pernah dilakukán oleh Proshansky (:1943), yg menyelidiki tentang sikap terhadap buruh. Di sini pengukuran sikap dilakukan secara tidak langsung, yaitu kepada subjek dliperlihatkan gambar-gambar & para pekerja dalam berbagai konflik situasi.

Subjek diminta buat menceritakan tentang gambar-gambar itu dalam suatu karangan atau cerita.

Namun teknik pengukuran sikap tidak langsung mi menimbulkan beberapa masalah penting bagi para ahli psikologi. Sejauh mana sikap individu dapat diungkap, bila ia tidak menyadari akan perihal itu, di samping itu apakah bukan suatu pelanggaran mengungkap sesuatu yg bersifat pribadi di luar pengetahuan & kesadarannya? Apakah ini bukan suatu pelanggaran etik? Apakah kita selalu memerlukan izin atau persetujuan dari responden? Hal- perihal inilah yg menimbulkan masalah bagi para peneliti tidak hanya pada teknik tidak langsung tapi juga pada hampir sernua penelitian psikologi.


BAB III
PENUTUP

Sikap adalah kesadaran individu yg menentukan perbuatan yg nyata dalam kegiatan-kegiatan sosial. Maka sikap sosial adalah kesadaran individu yg menentukan perbuatan yg nyata, yg berulang-ulang terhadap objek sosial. Perihal ini terjadi bukan saja pada orang-orang lain dalam satu masyarakat.

Sikap sebagai tingkatan kecenderungan yg bersifat positif atau negatif yg berhubungan dgn objek psikologi. Objek psikologi di sini meliputi: simbol, káta kata, slogan, orang, lembaga, ide, & sebagainya..

Meskipun ada beberapa perbedaan pcngertian tentang sikap, namun ada beberapa ciri yg dapat disetujui. Sebagian besar ahli & peneliti sikap setuju bahwa sikap adalah predisposisi yg dipelajari yg mempengaruhi tingkah laku, berubah dalam perihal intensitasnya, biasanya konsisten sepanjang wakru dalam situasi yg sama, & komposisinya hampir selalu kompleks. Sehubungan dgn itu pula kami cenderung buat mengemukakan pengertian sikap sebagai berikut: Sikap adalah kesiapan merespons yg sifatnya positif atau negatif terhadap objek atau situasi secara konsisten.

Sikap timbul karena ada stimulus. Terbentuknya suatu sikap itu banyak dipengaruhi perangsang oleh lingkungan sosial & kebudayaan misalnya: keluarga, norma, golongan agama, & adat istiadat. Dalam perihal ini keluarga mempunyai peranan yg besar dalam membentuk sikap putra-putranya. Penyebab keluargalah sebagai kelompok primer bagi anak merupakan pengaruh yg paling dominan. Sikap seseorang tidak selamanya tetap. Ini bukan berarti orang tidak bersikap. Ia bersikap juga hanya bentuknya: diam.


SHOLAT & KESEHATAN FISIK, MENTAL, KECERDASAN, SPIRITUAL & UKHUWAH ISLAMIYAH

SHOLAT BUAT PENGOBATAN & KESEHATAN

Selain melaksanakan perintah agama, mengobati kerinduan jiwa pada sang Pencipta, sholat juga punya efek yaitu menyehatkan tubuh. Seorang pakar ilmu pengobatan tradisional, Prof H Muhammad Hembing Wijayakusuma, telah melakukan penelitian yg mendalam tentang perihal itu. Hasil penelitian itu disebarkannya kepada umat Islam, baik melalui media massa maupun buku yg berjudul “Hikmah Sholat buat Pengobatan & Kesehatan”. Bahkan, duduk Tasyahud diyakini bisa menyembuhkan penyakit tanpa operasi.

Apa hubungan sholat dgn kesehatan ? menurut Hembing, setiap gerakan-gerakan shalat mempunyai arti khusus bagi kesehatan & punya pengaruh pada bagian-bagian tubuh seperti kaki, ruas tulang punggung, otak, lambung, rongga dada, pangkal paha, leher, dll. Berikut adalah ringkasan yg bermanfaat buat mengetahui tentang daya penyembuhan di balik pelaksanaan sholat sebagai aktivitas spiritual.

1. Berdiri tegak dalam sholat
Gerakan-gerakan sholat bila dilakukan dgn benar, selain menjadi latihan yg menyehatkan juga mampu mencegah & meyembuhkan berbagai macam penyakit. Hembing menemukan bahwa berdiri tegak pada waktu sholat membuat seluruh saraf menjadi satu titik pusat pada otak, jantung, paru-paru, pinggang, & tulang pungggung lurus & bekerja secara normal, kedua kaki yg tegak lurus pada posisi akupuntur, sangat bermanfaat bagi kesehatan seluruh tubuh.

2. Rukuk
Rukuk juga sangat baik buat menghindari penyakit yg menyerang ruas tulang belakang yg terdiri dari tulang punggung, tulang leher, tulang pinggang & ruas tulang tungging. Dgn melakukan rukuk, kita telah menarik, menggerakan & mengendurkan saraf-saraf yg berada di otak, punggung & lain-lain. Bayangkan bila kita menjalankan sholat lima waktu yg berjumlah 17 rakaat sehari semalam. Kalau rakaat kita rukuk satu kali, berarti kita melakukan gerakan ini sebanyak 17 kali.

3. Sujud
Belum lagi gerakan sujud yg setiap rakaat dua kali hingga junlahnya sehari 34 kali. Bersujud dgn meletakan jari-jari tangan di depan lutut membuat semua otot berkontraksi. Gerakan ini bukan saja membuat otot-otot itu akan menjadi besar & kuat, tapi juga membuat pembuluh darah & urat-urat getah bening terpijat & terurut. Posisi sujud ini juga sangat membantu kerja jantung & menghindari mengerutnya dinding-dinding pembuluh darah.

4. Duduk tasyahud
Duduk tasyahud akhir atau tawaruk adalah salah satu anugerah Allah yg patut kita syukuri, karena sikap itu merupakan penyembuhan penyakit tanpa obat & tanpa operasi. Posisi duduk dgn mengangkat kaki kanan & menghadap jari-jari ke arah kiblat ini, secara otomatis memijat pusat-pusat daerah otak, ruas tulang punggung teratas, mata, otot-otot bahu, & banyak lagi terdapat pada ujung kaki. Buat laki-laki sikap duduk ini luar biasa manfaatnya, terutama buat kesehatan & kekuatan organ seks.

5. Salam
Bahkan, gerakan salam akhir, berpaling ke kanan & ke kiri pun, menurut penelitian Hembing punya manfaat besar karena gerakan ini sangat bermanfaat membantu menguatkan otot-otot leher & kepala. Setiap mukmin pasti bisa merasakan itu, bila ia menjalankan sholat dgn benar. Tubuh akan terasa lebih segar, sendi-sendi & otot akan terasa lebih kendur, & otak juga mempu kembali berfikir dgn terang. Hanya saja, manfaat itu ada yg bisa merasakannya dgn sadar, ada juga yg tak disadari. Tapi mesti diingat, sholat adalah ibadah agama bukan olahraga.


HUBUNGAN SHOLAT DGN FISIK

Shalat memang suplier rohani & pemompa mental. Tanpa shalat, jiwa manusia mungkin saja tak mampu menanggung beban dalam menjalani hidup. Bagi orang yg kerap mengalami penderitaan, shalatlah yg menjadi tempat menumpahkan segala permasalahan, menjadi kesempatan mengadu & waktu mencurahkan harapan. Bagi seorang pejuang, seorang juru dakwah, shalat juga yg menjadikannya kuat memikul semua masalah & tantangan yg menghadangnya. Bersyukurlah kita, Allah SWT mewajibkan shalat lima waktu sehari. Dalam lima kesempatan itu artinya, kita memperoleh masukan energy baru. Semoga Allah menjadikan kita orang-orang yg merasakan nikmatnya shalat.

Mungkin kita pernah mendengar Rasulullah bersabda, “Berapa banyak orang yg menegakkan shalat hanya memperoleh letih & payah” ( HR Nasa’i ). Shalat yg digambarkan Rasul dalam hadits tersebut, bukan hanya shalat yg bisa menjadi penyegar bagi jiwa. Shalat yg hanya bersifat ritual & tidak memberikan kenikmatan bagi pelakunya. Shalat yg hanya gerakan fisik yg senyap dari kedamaian batin.

Salah satu syarat yg dapat memberi pencerahan batin,biasa disebut dgn khusyu’. Khusyu’ menurut Imam Ghazali adalah hudhurul qalbi kehadiran hati, konsentrasi, rasa tunduk, pasrah & penghormatanyg tinggi kepada Allah SWT.

Amirul mukminin Umar ra mengatakan, “ Khusyu’ itu bukan menundukkan kepala, tapi khusyu’ itu ada di dalam hati.” Al Qur’an menyebutkan khusyu’ itu adalah tanda pertama orang-orang yg beruntung. “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yg beriman, yaitu oran-orang yg khusyu’ dalam shalatnya.” (QS. Al Mukminun: 1-2). Tidak sedikit orang yg sulit menghadirkan kekhusyuan dalam shalatnya. Kita begitu & nyaris tidak percaya, bila sahabat Rasulullah Ali rejustru melaksanakan shalat buat menghilangkan rasa sakit ketika mata panah akan dicabut dari tubuhnya.

Orang yg belum biasa bekerja berat, akan merasa sangat sulit bekerja mencangkul & mengolah sawah. Tangannya mungkin akan lecet, kulitnya terbakar oleh terik matahari & seluruh tubuhnya terasa linu, itu dalam konteks pekerjaan fisik. Keadaannya tidak jauh berbeda dgn konteks pekerjaan batin. Khusyu’ adalah pekerjaan batin, orang yg tidak terbiasa khusyu’, dekat, pasrah, tunduk pada Allah di luar shalat, akan sulit menghadirkan kekhusyukan di dalam shalat. Khusyu’ di dalam shalat sangat terkait dgn khusyu’ di luar shalat. Kalau hati tidak pernah hidup, tidak ada link hubungan dgn Allah di luar shalat, tentu sulit menjalin hubungan yg baik hanya dalam shalat. Bagaimna kita merasakan nikmatnya bertani, mencangkul tanh, seperti yg dirasakan para petani, kalau kita sebelumnya jarang melakukan pekerjaan tersebut,? Begitu lebih kurang gambarannya, itulah rahasianya kenapa kita sulit khusyu’. Khusyu’ kepada Allah tidak hanya dgn menyebut Subhanallah, Alhamdulillah atau Allahu Akbar. Khusyu’diwujudkan dgn hati yg senantiasa berhubungan denagn Allah, meskipun lidah tidak menyebut nama Allah. Melihat ciptaan Allah, hati merasakan kebesaran Allah. Melihat peristiwa apapun semakin menyuburkan ingatan kepada Allah. Mendapat nikmat, hati mengatakan, “Syukur Allah tidak menjadikan aku menderita.” Hati tersentuh & malu bila melakukan ketidaktaatan. Bila ditimpa musibah, hati mengatakan, “Mungkin saya berdosa pada Allah.” Sikap sikap seperti itulah yg semakin menambah kedekatan hatidgn Allah SWT. Itulah yg dimaksud dalam firman-Nya, “Mereka yg mengingat Allah sambil berdiri, duduk & berbarung.” Itulah sebabnya para ahli ibadah mengatakan, aku merasa damai meskipun sendiri.” Kenapa? Karena mereka dalam kondisi terus berdzikir dgn melihat semua fenomena alam & hatinya mengingat Allah Jalla Wa’ala.

Ibarat orang yg sayg & rindu kepada kekasihnya, setiap barang kepunyaan kekasihterlihat di depan mata membuat hati ingat & terkait dgn kekasih. Kalau sudah ada benih khusyu’ di luar shalat, maka disaat berwudhu pun sudah khusyu’.

Seorang muslim mesti berusaha menghidupakan kedekatan hatinya denagan Allah, kapan pun & dimanapun. Tokoh ulama Mesir Hasan Al Banna menyifatkan karakter seorang mujahid adalah bukan orang yg tidur sepenuh kelopak matanya, & tidak tertawa selebar mulutnya. Maksudnya itu menggambarkan suasana keseriusan & kesungguhan orang yg berjuang di jalan Allah. Apa rahasia dibalik kesungguhan & keseriusan itu? Dalam shalat mereka sangat membesarkan & mengagungkan Allah. Di luar shalat mereka juga tetap membesarkan Allah, hidup sesuai syari’at, menjauhkan diri dari kemungkaran & maksiat. Maka Allah akan menaungi mereka, penyebab ada hubungan sangat erat antara shalat & perilaku-perilaku sosial. Merekalah yg dimaksud dalam sabda Rasulullah, “Barangsiapa memperbaiki hubungannya dgn Allah, maka Allah akan menyempurnakan hubungan-Nya dgn orang tersebut.” ( HR. Hakim )



HUBUNGAN SHOLAT DGN MENTAL & KECERDASAN

Ibadah shalat adalah ajaran agama yg diwahyukan dari Allah kepada Nabi Muhammad saw. Karena itu ibadah shalat pasti mempunyai banyak hikmah didalamnya. Kalau kita pelajari al-Qur’an & as-Sunnah maka akan kita temukan penjelasan tentang hikmah dari pelaksanaan ibadah shalat, diantaranya yaitu pengaruh pelaksanaan terhadap kesehatan mental manusia. Dgn shalat manusia menyerahkan diri kepada-Nya, perihal ini akan membantu dalam meredakan ketegangan emosi manusia, karena seorang mukmin mempunyai keyakinan bahwa Allah akan mengabulkan doanya & memecahkan problem-roblemnya, memenuhi berbagai macam kebutuhannya & membebaskan diri dari kegelisahan & kerisauan yg menimpanya. Menghadap kepada Allah melalui shalat & berdoa kepada-Nya dgn harapan dikabulkan akan menimbulkan otosugesti yg akan meredakan ketegangan emosi & kegoncngan jiwa yg terjadi pada manusia. Fungsi shalat yaitu :
1. Shalat sebagai sebagai pengobat gangguan jiwa & penyakit jiwa,
2. Fungsi ibadah shalat sebagai pembinaan kesehatan jiwa, dan
3. Fungsi shalat sebagai pencegah gangguan & penyakit jiwa.

Sesungguhnya pelaku ibadah itu mengira telah menegakkan shalat (seutuhnya), padaperihal tidaklah dicatat baginya (oleh malaikat Raqib [pencatat amal baik]), kecuali setengah shalat, atau sepertiganya, atau seperempatnya, atau seperlimanya, sampai sepersepuluhnya.” (HR. Ahmad & Abu Daud).

Anda sering menunaikan shalat, bukan? Pagi-sore, siang-malam, bertahun-tahun, Anda sudah mengerjakannya. Jutaan kali telah Anda tundukkan ba& dalam ruku’ & sujud. Jutaan kali pula telah Anda baca bermacam-macam dzikir & doa di dalam shalat. Hanya saja, bagaimana kualitas shalat Anda? Dalam perhitungan atau perkiraan Anda sendiri, seberapa besar bagian dari shalat Anda yg dinilai baik oleh malaikat pencatat amal & memberikan pengaruh positif pada kehidupan Anda?

Anda pun pasti telah tahu besarnya manfaat shalat terhadap diri Anda sendiri. Bahkan kendati di dalam ibadah ini Anda hanya menggerakkan ba& bagai robot, kegiatan ini pun sudah berguna. Sekurang-kurangnya, menyehatkan raga. Begitu pula jika Anda perlakukan shalat sebagai semacam meditasi. Sekurang-kurangnya, menyehatkan jiwa.

Tetapi, shalat secara hakiki tidak sekadar bermanfaat menyehatkan jiwa-raga (fisik, emosional, & spiritual). Tahukah Anda bahwa dgn menunaikan shalat yg berkualitas, Anda akan mencapai beragam jenis kecerdasan? Bukan hanya kecerdasan pikiran (intelegensia/IQ), tapi sekaligus kecerdasan emosional (EQ), kecerdasan spiritual (SQ), & kecerdasan sosial.

Bagaimana semua jenis kecerdasan tersebut bisa direngkuh melalui shalat? Buku ini sangat berbeda dgn buku-buku tentang hikmah shalat yg telah beredar, karena secara metodologis buku ini fokus pada kajian bagaimana terciptanya hubungan antara shalat sebagai ibadah dgn kecerdasan manusia sebagai kekuatan pikiran & jiwa. Di samping itu, kekuatan buku ini juga terletak pada ditampilkannya rangkaian panduan praktis guna menjalankan shalat yg mampu melejitkan semua jenis kecerdasan manusia (shalat SMART). Karena itu, buku ini sangat aplikatif, metodis, & dapat langsung Anda terapkan buat meningkatkan mutu shalat & sekaligus kecerdasan Anda!


SHOLAT, KOMUNIKASI SPIRITUAL DGN PENCIPTA

Dua tahun sebelum Hijrahnya Nabi ke Madinah, merupakan saat-disaat yg super sulit dalam perjuangan beliau buat menyebarkan kebenaran. Tekanan, intimidasi, bahkan upaya pembunuhan kepada beliau pribadi mengalami intensitas puncak, seiring dgn kematian dua benteng internal da’wah setelah Allah, Khadijah & Abu Talib. Bagi Rasulullah, serasa dunia ini suram & terasa sumpek dalam melangkan kaki perjuangan. Terasa da’wah mengalami stagnasi abadi. Dalam situasi inilah beliau diperjalankan melalui wadah “Isra’ mi’raj” di suatu malam dari masjidil haraam di Mekah ke masjidil Aqsa di Jerusalem, & dari Jerusalem beliau diangkat menuju “Sidratul Muntaha” buat melakukan komunikasi langsung, dialog nurani dgn sang Penciptanya. Komunikasi & dialog nurani inilah yg terkristalkan dalam sebuah amalan ritual Islam yg dikenal shalat.

Shalat, yg secara lughowi (makna kata) berarti “hubungan atau komunikasi” kemudian menjadi amalan ritual terpenting dalam agama Islam. Selain dikenal kemudian sebagai “Pilar agama” (‘imaaduddin), juga merupakan salah satu dari lima rukun Islam. Menjalankan shalat merupakan kewajiban ‘aini (setiap individu Muslim), melalaikannya merupakan “pengrusakan” terhadap dasar-dasar keislaman seseorang.

Melakukan shalat bukan sekedar melakukan gerakan-gerakan atau membaca bacaan-bacaan formal semata. Melainkan melakukan kegiatan “syamil” (komperenhesif) & “mutawazin” (imbang) di antara tiga unsur kemanusiaan kita. Shalat mencakup kegiatan fisik, ruh, & juga fikiran. Ketiga perihal ini adalah pilar-pilar kehidupan manusia, yg justeru ketiganya bersatu padu dalam amalan shalat yg dilakukan.

Di disaat ketiga unsur hidup manusia itu menyatu dalam sebuah pergerakan terpadu, di situlah akan menumbuhkan “keseimbangan” pergerakan hidup manusia. Keseimbangan ini yg kemudian menjadi pijakan kehidupan manusia yg sehat. Hanya dgn hidup yg imbang, manusia mampu mendapatkan kehidupan yg sehat secara paripurna. Selain tumbuhnya kehidupan yg sehat secara paripurna, dgn keterlibatan tiga unsur tadi, manusia menjalin komunikasi paripurna pula dgn Sang Pencipta. Komunikasi paripurna ini yg kemudian dikenal dalam bahasa agama sebagai “ khusyuu’”. Khusyu menjadi “hati” shalat yg dilakukan. Shalat yg tidak memiliki khusyu’ ibarat manusia yg tidak berhati. Manusia yg tidak lagi berfungsi nuraninya, sehingga pandangannya akan selalu tertumpu pada hal-perihal lahiriyah semata.

Di disaat mata nurani menjadi tumpul atau buta, maka lahiriyah akan menjadi sosok yg buas. Kehidupan yg tidak memiliki “mata nurani” adalah kehidupan hewani, bahkan lebih rendah nilainya dari kehidupan hewani. & jika ini terjadi, manusia yg awalnya diciptakan dgn pencptaan yg terbaik, dimuliakan, & memiliki keunikan-keunikan, terjatuh ke lembah kehinaan yg paling rendah (asfala saafilin). Oleh karenanya, shalat bukan hanya dikerjakan, tapi seharusnya “didirikan” setiap saat. Formalitasnya memang ada lima waktu, tapi seharusnya shalat itu tegak dalam kehidupan kita di 24 jam 7 hari sepekan. Maka, ada “shalat di antara shalat-shalat” (shalaatul wustha) yg kita lakukan. Shalat “Wustha” (in between) adalah tegaknya relasi & komunikasi antara hamba & Rabbnya di setiap disaat & ruang. Bahkan keluar masuknya nafas seorang hamba seiring dgn “ kesadaran penghambaan” terhadap Rabbnya.

Eternalitas relasi di atas akan menjadi “benteng” kehidupan seorang Muslim, sekaligus menjadi “basis” kesalehan hidupnya. Dia menjadi solid dalam kebajikan beserta terlindung dgn lindungan kokoh “kesadaran Ilahi”. Dia akan memiliki pandangan mata “nurani” yg sangat tajam, beserta memiliki “intelektual hati” yg tinggi.

Dgn bekal soliditas perlindungan dari kejatatan-kejahatan & soliditas basis kebajikan-kebajikan, beserta dibarengi oleh kesadaran Ilahi & inteletualitas hati, dia akan menjalani kehidupannya dgn penuh konsistensi di atas ridha Ilahi. Konsistensi perjalanan hidup di atas ridha inilah yg disebut “taqwa” , yg merupakan cita-cita tertinggi dalam kehidupan beragama. Cita-cita tertinggi yg diperjuangkan hingga hembusan nafas terakhir di bumi yg fana ini.



Categories

20HadiahLebaran aceh active Ada ada saja adsense aids air tanah anak antik Artikel Artis asma Bahasa bahasaindonesia baju band batuk bayi bekas belajar bencana Berita Berita Ringan big panel biologi bisnis bisnis online Blog Bola budidaya buku bunga burner burung cerai Cerpen chandra karya Cinta ciri cpns cuti cv daerah desain di jual diare diet coke diet plan dinas domisili ekonomi email euro exterior fashion fat Film FISIP foke forex format FPI furniture gambar game gejala gempa geng motor geografi gigi ginjal Girlband Indonesia graver GTNM gunung gurame guru haga haki hamil harga hasil hepatitis hernia hiv Hukum hunian ibu ijin ikan indonesia Info Informasi Information Inggris Inspirational interior Internet Intertainment izin jadwal jakarta janin jantung jati Joke jokowi kamar kamarmandi kampus kantor. karyailmiah keguguran kemenag kemenkes kendala kerja kesanggupan kesenian kesepakatan keterangan kisi kkm klaim Komik Komputer kontrak kop korea lagu lamaran lambung legalisir lemari Lifestyle ligna Linux lirik Lirik Lagu Lowongan Kerja magang mahasiswa makalah Malignant Fibrous Hystiocytoma marketing Matematika mebel medan meja melahirkan menikah merk mesothelioma mesothelioma data mimisan mimpi minimalis Misteri mobil modern modul motivasi motor mp3 mual mulut mutasi Naruto news ngidam nikah nisn noah nodul nomor surat Novel novil Olah Raga Olahraga olympic opini pagar panggilan paper paspor paud pelatihan pembelian pemberitahuan pemerintah penawaran pendidikan pengantar pengertian pengesahan pengetahuan pengumuan pengumuman pengumumna Pengunduran pengurusan penyakit penyebab perjanjian perkembangan Permohonan pernyataan perpanjangan persiapan bisnis Pertanian perumahan perusahaan perut peta phones photo Pidato pilkada pimpinan pindah plpg PLS postcard pringatan Printer Tips profil Profil Boyband properti property proposal prumahan Psikologi-Psikiater (UMUM) Puisi quote Ramalan Shio rekomendasi relaas resensi resignation resmi Resume rpp ruang rumah rupa sakit sambutan Sanitasi (Penyehatan Lingkungan) Satuan Acara Penyuluhan (SAP) second sejarah sekat sekolah Selebritis seni sergur series sertifikat sertifikat tanah sinopsis Sinopsis Film Sistem Endokrin Sistem Immunologi Sistem Indera Sistem Integumen Sistem Kardiovaskuler Sistem Muskuloskeletal Sistem Neurologis Sistem Pencernaan Sistem Perkemihan Sistem Pernafasan sitemap skripsi sm3t smd sni snmptn soal Software sosial springbed starbol stnk sukhoi sumatera surabaya surat suratkuasa Surveilans Penyakit tafsir tahap Tahukah Anda? tanda tas television teraphy Tips Tips dan Tricks Seks Tips Karya Tulis Ilmiah (KTI) Tips Kecantikan Tips Kesehatan Umum toko Tokoh Kesehatan top traditional tsunami tugas ucapan ujian uka un undangan undian universitas unj unm unp upi uu Video virus walisongo wanita warnet