Mengenal Rheumatoid Arthritis a.k.a REMATIK
Mengenal Rheumatoid Arthritis a.k.a REMATIK
Dgn tingkat prevalensi 1 sampai 2 % di seluruh dunia, prevalensi meningkat sampai hampir 5 % pada wanita diatas usia 50 tahun. Berdasarkan data diatas bisa diambil kesimpulan bahwa Rheumatoid arthritis akan menjadi penyakit akan banyak ditemui di masyarakat.
Patofisiologi
Membran syinovial pada pasien rheumatoid arthritis mengalami hiperplasia, peningkatan vaskulariasi, & ilfiltrasi sel-sel pencetus inflamasi, terutama sel T CD4+. Sel T CD4+ seperti ini sangat berperan dalam respon immun. Pada penelitian terbaru di bidang genetik, rheumatoid arthritis sangat berhubungan dgn major-histocompatibility-complex class II antigen HLA-DRB1*0404 & DRB1*0401. Fungsi utama dari molekul HLA class II ; buat mempresentasikan antigenic peptide kepada CD4+ sel T menujukkan bahwa rheumatoid arthritis disebabkan oleh arthritogenic belim teridentifikasi. Antigen seperti ini bisa berupa antigen eksogen, seperti protein virus atau protein antigen endogen. Baru-baru seperti ini sejumlah antigen endogen telah teridentifikasi, seperti citrullinated protein & human cartilage glycoprotein 39.
Antigen mengaktivasi CD4+ sel T menstimulasi monosit, makrofag & syinovial fibroblas buat memproduksi interleukin-1, interleukin-6 & TNF-α buat mensekresikan matrik metaloproteinase melalui hubungan antar sel dgn bantuan CD69 & CD11 melalui pelepasan mediator-mediator pelarut seperti interferon-γ & interleukin-17. Interleukin-1, interlukin-6 & TNF-α adalah kunci terjadinya inflamasi pada rheumatoid arthritis.
Arktifasi CD4+ sel T juga menstimulasi sel B melalui kontak sel secara langsung & ikatan dgn α1β2 integrin, CD40 ligan & CD28 buat memproduksi immunoglobulin meliputi rheumatoid faktor. Sebenarnya fungsi dari rhumetoid faktor seperti ini dalam proses patogenesis rheumatoid arthritis tidaklah diketahui secara pasti, tapi kemungkinan besar rheumatoid faktor mengaktiflkan berbagai komplemen melalui pembentukan immun kompleks.aktifasi CD4+ sel T juga mengekspresikan osteoclastogenesis secara keseluruhan seperti ini menyebabkan gangguan sendi. Aktifasi makrofag, limfosit & fibroblas juga menstimulasi angiogenesis sehingga terjadi peninkatan vaskularisasi ditemukan pada synovial penderita rheumatoid arthritis.
PENANGANAN REHABILITASI MEDIK PENYAKIT REMATIK :
1. PENANGGULANGAN NYERI/RADANG :
a. AKUT : TERAPI DINGIN, ELEKTROTERAPI , TERAPI LASER,
b. KRONIK : TERAPI DINGIN, KOMPRES HANGAT, HYDROCOLATOR PACK , INFRA MERAH, KONTRAS BATH, ELEKTRO TERAPI, TERAPI LASER, SWD, MWD, USD, AKUPUNTUR, MAGNETO TERAPI, HIDROTERAPI.
2. MENINGKATKAN LUAS GERAK SENDI (LGS): LATIHAN PEREGANGAN, TEHNIK MANIPULASI.
3. MENINGKATKAN KEKUATAN OTOT : ELEKTRO STIMULASI, LATIHAN PENGUATAN.
4. MENINGKATKAN ENDURANCE OTOT : JALAN KAKI, JOGGING, SEPEDA STATIK, BERENANG, TREADMILL
5. MENCEGAH DEFORMITAS : PEMANASAN SEBELUM LATIHAN, PENDINGINAN SETELAH LATIHAN, TONGKAT KETIAK, TONGKAT, WALKER, ORTESA/BRACE/SPLINT.
6. MENGURANGI KEKAKUAN SENDI : USD, PARAFIN BATH, LATIHAN LGS, LATIHAN PEREGANGAN.
7. MEDLINDINGI SENDI : SPLINT/BRACE/ORTESA, LATIHAN OKUPASI
8. MEMPERBAIKI KESEIMBANGAN : LATIHAN KESEIMBANGAN
9. MEMPERBAIKI POSTUR : LATIHAN POSTUR, LATIHAN BIOFEEDBACK
arthritis, infra red, Latihan, Rematik, Rheumatoid, sendi, swd
we hope Mengenal Rheumatoid Arthritis a.k.a REMATIK are solution for your problem.