Apakah Kita Pernah Mengalami Asma???
Apakah Kita Pernah Mengalami Asma???:
Asthma bronkhiale ; suatu penyakit ditandai oleh adanya hiper reaktivitas saluran napas terutama trakhea & bronkhus terhadap suatu rangsangan. Penyakit seperti ini dapat menyerang pada berbagai usia, terutama pada usia anak & lansia. Waktu serangan kebanyakan terjadi pada malam hari & pagi hari.
Tkita & gejalanya ; adanya inflamasi kronik saluran napas disebabkan oleh adanya peningkatan respon berlebihan atau hiperresponsive dari jalan napas terhadap allergen , sering berhubungan dgn adanya obstruksi jalan napas luas & sering kali bersifat reversible dgn atau tanpa pengobatan. Obstruksi tersebut terjadi karena adanya spasme otot-otot bronchus, adanya inflamasi kelenjar mukosa, serta adanya produksi mucus berlebihan.
Sebagai akibat dari adanya obstruksi tersebut dapat memicu terjadinya gejala bersifat episodic & berulang berupa sesak napas, dada terasa berat, dgn disertai adanya mengi atau suara napas melengking & batuk-batuk berdahak, terutama pada malam hari atau pagi hari.
Batuk pada penderita asma awalnya ; adalah gejala, tetapi pada akhirnya akan menjadi suatu permasalahan tersendiri dari sekian banyak permasalahan ada. Beberapa permasalahan sering kali menyertai pada penderita asma bronkhiale ; adanya sesak napas, adanya gangguan pembersihan jalan napas, air flow, penyempitan jalan napas, gangguan pertukaran gas, disfungsi otot-otot pernapasan, serta gangguan pola pernapasan (abnormal breathing pattern) & batuk pada hakekatnya saling berhubungan antara satu dgn lainnya.
Batuk pada penderita asma bronkhiale sangat bervariasi, dapat dilihat dari frekuensi atau seringnya batuk. Frekuensi seringnya batuk pada penderita asthma bronkhiale dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut:
1).Hiperskeresi bronchus menghasilkan mucus berlebihan.
2). Penumpukan mucus atau seputum karena menurunnya fungsi silia.
3). Ventilasi rendah karena obstruksi jalan napas.
4). Daya tahan tubuh menurun.
Penatalaksanaan fisioterapi pada penderita asma bronchiale di rumah sakit maupun di klinik-klinik fisioterapi sering dilakukan dgn memberikan intervensi dgn microwave diathermi, postural drynage & breathing exercise.
Microwafe diathermi ; suatu modalitas fisioterapi dgn menggunakan arus bolak-balik dgn frekuensi 2450 MHz & panjang gelombang 12,25 cm. Berdasarkan frekuensi & panjang gelombangnya maka microwave diathermi mempunyai kemampuan penetrasi kedalam jaringan ± 3 cm atau dapat mencapai jaringan otot. Dgn aplikasi dari pendekatan anterior & posterior dinding thorak, dgn efek thermal dari microwave diathermi diharapkan dapat meningkatkan metabolisme otot khususnya otot-otot pernapasan, meningkatkan sirkulasi darah lokal, meningkatkan elastisitas jaringan, menurunkan tonus otot-otot pernapasan & otot polos dinding bronchus melalui normalisasi nosisensorik, sehingga dapat diperoleh efek relaksasi pada otot polos bronchus & otot-otot pernapasan.
Efek relaksasi pada otot polos bronchus tersebut, diharapkan akan terjadi perubahan pada bronchus yaseperti itu menurunnya stress mekanik pada dinding bronchus & terjadinya dilatasi atau pelebaran bronchus. Dgn menurunnya stress mekanik pada dinding bronchus maka diharapkan dapat menurunkan hiperskresi mucus & dapat menurunkan frekuensi batuk . Dgn terjadinya dilatasi bronchus tersebut, akan memberikan efek kemudahan dalam pengaliran mucus & menurunkan sesak napas.Efek relaksasi pada otot-otot pernapasan ; menurunnya ketegangan otot-otot pernapasan, meningkatnya metabolisme otot, nutrisi buat otot tercukupi sehingga otot-otot pernapasan dapat bekerja optimal & pernapasan menjadi lebih baik buat menghasilkan ventilasi paru adequate.
Postural drainage ; suatu metode pembersihan saluran napas dgn cara memposisikan penderita sedemikian rupa, & dgn pengaruh gravitasi, mucus dapat dialirkan ke saluran lebih besar, sehingga mudah buat dikeluarkan. Dalam pelaksanaannya postural drainage seperti ini selalu disertai dgn tapotement atau tepukan dgn tujuan buat melepaskan mucus dari dinding saluran napas & buat merangsang timbulnya reflek batuk, sehinggga dgn reflek batuk mucus akan lebih mudah dikeluarkan. Bila saluran napas bersih maka pernapasan akan menjadi normal & ventilasi menjadi lebih baik. Bila saluran napas bersih & ventilasi baik maka frekuensi batuk akan menurun.
Breathing exercise ; suatu metode latihan pernapasan dilakukan dgn type tertentu, buat tujuan tertentu serta diaplikasikan pada kondisi tertentu pula. Breathing exercise dimaksud di sseperti ini ; force passive breathing exercise yaseperti itu suatu bentuk latihan napas dalam pelaksanaannya sering dilakukan bersamaan dgn postural drynage atau dilakukan dalam sesi tersendiri, dimana saat akhir dari ekspirasi diberikan suatu penekanan dgn arah sesuai dgn gerakan segmen thorak saat ekspirasi & saat inspirasi tekanan dihilangkan namun tangan fisioterapist tetap menempel pada segmen dinding thorak tersebut & mengarahkan gerakan sesuai gerakan segmen dinding thorak tersebut saat inspirasi. Dgn breathing exercise seperti ini akan dapat menurunkan udara residu & mengefektifkan kerja dari otot-otot pernapasan sehingga dapat memperbaiki ventilasi paru menurun pada penderita asma bronkhiale.
Bila ventilasi baik maka akan dapat menghasilkan batuk efektif. Bila batuk efektif maka mucus akan mudah buat di keluarkan, bila mucus keluar maka saluran napas bersih, & bila saluran napas bersih maka frekuensi batuk akan menurun.
asthma, batuk, breathing, bronkhiale, exercise, gejala, nafas, pernafasan, postural dainage, relaksasi
we hope Apakah Kita Pernah Mengalami Asma??? are solution for your problem.