Penyebab Gairah Seksual Menurun

Kecemasan & kelelahan mengurus bayi baru lahir sering kali membuat gairah bercinta pasangan suami istri (pasutri) surut, terutama pada wanita. Bila trauma dikelola dgn baik, kehidupan bisa kembali berjalan dgn baik seperti semula. Menurunnya gairah seksual disebabkan oleh trauma psikis maupun fisik. Ditinjau dari segi fisik, wanita mengalami perubahan sangat drastis di dalam tubuh. Mengandung & melahirkan normal maupun caesar dapat menyebabkan trauma pada wanita.

Ambil contoh, trauma fisik bisa terjadi saat melahirkan. Rasa sakit akibat pengguntingan bagian dalam vagina (episiotomi) buat melancarkan jalan lahir buat menghindari terjadinya perobekan berat. Tentu saja, tindakan seperti ini membutuhkan waktu buat penyembuhan.

Sedangkan trauma psikis (kejiwaan) terjadi pada wanitausaimelahirkanyangbelum siap & memahami segala urusan mengurus anak. Dari mulai merawat anak, merawat payudara sudah siap mengeluarkan susu, cara pemberian susu benar sampai urusan mengganti popok. Akibatnya, ibu merasa lelah, capek, & menyebabkan gairah menurun & enggan buat berhubungan seksual.

Ibu baru melahirkan kerap merasa cemas dgn keadaan tubuh tidak lagi menarik. Istri takut tidak bisa memproduksi ASI cukup banyak buat kebutuhan bayi & merasa cemas dgn kondisi kesehatan lainnya. Kecemasan dialami terkadang tidak ada penyebabnya & inilah menjadi penghalang timbulnya hasrat buat bercinta.

Ketidakseimbangan hormon juga kerap dituding sebagai penyebab menurunnya hasrat seksual. Ketidakseimbangan hormon seperti ini dapat mengakibatkan perubahan emosi tidak seimbang pula. Para ibu muda lebih mudah merasa kesal, malas, ingin marah. Kendati begitu, Konsultan Remaja & Perkawinan dari Klinik Curhat, Semarang dr Iwan Setiawan menegaskan, ketidakseimbangan hormonal hanya mempengaruhi secara tidak langsung. Setelah masa-masa nifas, hormonal kembali bekerja secara normal.

Tiap wanita berbeda-beda kesiapannya. Namun secara medis, setelah tidak ada pendarahan lagi, bisa dipastikan ibu sudah siap berhubungan yakni setelah masa nifas biasanya berlangsung selama 30-40 hari. Masih dianggap wajar bila keengganan buat berhubungan ba& dgn pasangan, terjadi antara satu hingga tiga bulan setelah melahirkan.
"Bila melewati batas tersebut berarti ada sesuatu salah & perlu penanganan tepat. Sebaiknya, segera komunikasikan dgn suami," tukas Iwan.

Secara alami, sesudah melewati masa nifas kondisi organ reproduksi ibu sudah kembali normal. Oleh sebab itu, posisi hubungan seperti apa pun sudah bisa dilakukan. Kalaupun masih ada keluhan rasa sakit, lebih disebabkan proses pengembalian fungsi tubuh belum berlangsung sempurna seperti fungsi pembasahan vagina belum kembali seperti semula. Namun, bisa juga keluhan seperti ini disebabkan kram otot, infeksi, atau luka masih dalam proses penyembuhan.