Mengenal Populasi & Sampel
Populasi & Sampel Secara umum dapat diartikan bahwa populasi ; kumpulan semua individu dalam suatu batas tertentu. Kumpulan individu akan diukur atau diamati ciri-cirinya disebut populasi studi. Bila penelitian tidak dilakukan terhadap seluruh individu dalam populasi, tetapi hanya diambil sebagian maka bagian tersebut dinamakan sampel. Individu dalam populasi studi tersebut dinamakan unit dasar.
Populasi studi ditentukan berdasarkan kriteria sesuai dgn tujuan penelitian. Cara pengambilan sampel serta besarnya sampel sangat penting artinya dalam penelitian karena hasil pengamatan dilakukan pada individu dalam sampel digunakan buat menafsirkan keadaan populasi dimana sampel tersebut diambil.
Berdasarkan besarnya, populasi dibagi menjadi populasi besar & populasi kecil.
Populasi besar atau populasi tak terhingga ; populasi memiliki jumlah individu sedemikian banyaknya sehingga sulit buat tidak mungkin diketahui jumlahnya. Populasi dgn jumlah unit dasar tidak banyak hingga mudah buat dihitung disebut kecil atau populasi terbatas. Buat populasi kecil tidak terdapat suatu patokan baku. Buat jelasnya dapat diberikan sebuah contoh sebagai berikut.
Bila kita akan mengadakan penelitian tentang pengalaman akseptor KB dalam pemakaian alat kontrasepsi di suatu Kabupaten, maka semua duduk dalam Kabupaten tersebut ; populasi umum, sedangkan semua ibu-ibu pasangan usia subur peserta KB terdapat di Kabupaten tersebut ; populasi studi. Bila kita ambil sebagian dari akseptor KB akan diteliti pengalaman pemakaian kontrasepsinya maka sebagian ibu-ibu tersebut disebut sampel & ibu pasangan usia subur disebut sebagai unit dasar.
Hasil pengamatan pada sampel seperti ini akan diekstrapolasikan kepada populasi studi, yaseperti itu semua ibu-ibu pasangan usia subur akan menjadi akseptor KB di Kabupaten tersebut.
Karena pengamatan hanya dilakukan terhadap sebagian (sampel) dari populasi studi, maka hasilnya tidak sama dgn seluruh populai studi. Perbedaan seperti ini disebut kesalahan sampling (sampling error). Jadi, dimaksud dgn kesalahan sampling ialah perbedaan antara hasil sampel dgn hasil sensus dilakukan dgn cara sama, pada populasinya sama, & oleh pewawancara sama.
Kesalahan lain tidak berkaitan dgn pengambilan sampel disebut kesalahan tak sampling (non-sampling error). Hal seperti ini berarti bahwa baik hasil sampel maupun sensus terdapat kesalahan sama. Hal-hal mungkin dapat menimbulkan kesalahan tak sampling antara lain sebagai berikut:
1. Batasan unit dasar kurang tepat. Misalnya, pada suatu penelitian tentang obat buat infark miokard, dimana orang dgn keluhan nyeri dada diambil sebagai unit sampel, meskipun kita ketahui bahwa tidak semua nyeri dada disebabkan infark miokard.
2. Jawaban responden salah (respons error) pada sampling survey dgn teknik wawancara atau angket. Hal seperti ini dapat timbul secara tidak sengaja, misalnya mengisi umur anak 4,5 tahun dgn 45 tahun, tetapi hal seperti ini kadang-kadang dilakukan serta sengaja dgn maksud tertentu. Misalnya, dgn sengaja tidak mengaku sebagai akseptor KB karena dilarang suaminya. Respons error dapat pula timbul karena kurangnya informasi tentang hal diteliti atau responden harus mengingat kejadian masa lampau, misalnya kapan bapak mulai merokok.
3. Kesalahan pada ruang lingkup karena kesalahan dalam batas & lokasi. Misalnya, dipilih suatu Kecamatan padahal Kecamatan tersebut telah berubah karena sebgian desanya dikembangkan menjadi Kemantren.
4. Kesalahan dalam pengolahan data disebabkan human error & lain-lain.
5. Kesalahan alat ukur digunakan & lain-lain.
Penyimpangan atau kesalahan lain dapat timbul dalam suatu penelitian disebut bias. Bias ialah perbedaan antara hasil sesungguhnya dalam populasi dgn hasil semua sampel berasal dari populasi tersebut.
Hal-hal dapat menimbulkan bias ; sebagai berikut:
1. Kesalahan dalam pemilihan unit dasar, yaseperti itu unit dasar berbeda dgn tujuan penelitian. Misalnya penelitian tentang pemilikan jamban keluarga, dgn unit sampel murid-murid sekolah. Kesalahan tersebut timbul karena ada keluarga memiliki seorang anak menjadi murid di sekolah tersebut, tetapi ada pula memiliki lebih seorang hingga memungkinkan terjadi estimasi berlebih (bias) karena setiap murid diperlakukan sama sebagai responden.
Ada dua cara buat menghindari terjadinya hal tersebut, yaseperti itu sebagai berikut:
a. Mengambil kepala keluarga sebagai unit sampel
b. Mengambil murid adalah anak pertama sebagai unit sampel
2. Buat penelitian terhadap ciri individu dilakukan pengambilan sampel keluarga & masing-masing keluarga diambil satu anggota keluarganya sebagai responden. Bias dapat timbul bila dalam suatu keluarga terdapat lebih dari satu orang dewasa, tetapi hanya satu diambil sebagai sampel. Misalnya, suatu penelitian bertujuan buat mengetahui pendapat masyarakat tentang sistem pelayanan kesehatan di suatu daerah maka keluarga dgn lebih dari satu orang dewasa akan kurang terwakili dibandingkan dgn keluarga hanya memiliki seorang dewasa.
3. Bias dapat pula timbul bila kita mengambil unit terdekat sebagai pengganti non-respons karena ciri unit pengganti belum tentu sama dgn unit non-respons.
4. Non-respons pada pengumpulan data secara angket dianggap memiliki ciri sama dgn ciri responden mengembalikan angket.
5. Bias dapat pula timbul pada pengambilan sampel non-random.
6. Spesifikasi kurang jelas pada unit sampel, misalnya pendidikan anak antara 8-10 tahun. Disseperti ini tidak dijelaskan apakah umur 10 tahun seperti itu termasuk populasi studi atau termasuk juga anak kebetulan berada di daerah tersebut.
we hope Mengenal Populasi & Sampel are solution for your problem.