Asuhan Keperawatan pada pasien dgn kelainan makan

5/9/11Asuhan Keperawatan pada pasien dgn kelainan makan

Anorexia

Adalah penurunan napsu makan adalah gejala umum pada banyak penyakit & dapat disebabakan oleh makanan, obat, emosi, ketakutan, masalah psikologi & infeksi.

Anoreksia jangka panjang dapat menyebabkan ketidak seimbangan elektrolit dapat menyebabkan dysritmia jatung. Makan adalah salah satu cara dalam menaikan berat ba& akan tetapi pemberian makanan melalui selang atau infuse dapat menjadikan sebuah pilihan. Tanyakan kepada pasien apa oenyebab merekan kehilangan napsu makan & apa dapat meningkatkan napsu makan tersebut.

Tindakan keperawatan pada pasien anoreksia ;

1. dokumentasi intake output
2. monitoring tkita vital
3. elektrolit
4. elektrokardiogram
5. monitoring jumlah cairan masuk

Anorexia Nervosa

Adalah klainan makan sering tejadi pada wanita usia 12 sampai dgn 18 tahun. Diperkirakan 10% dari populasi mengalami anoreksia.

Tkita & gejala

Tkita awal dari anoresia nervosa terdiri dari:

1. kehilangan berat badan
2. rendah harga diri
3. konfulsif terhadap diet
4. perubahan body image

Tkita lanjut terdiri dari:

1. amenorehea pada wanita
2. ketidak seimbangan elektrolit
3. disritmia jantung
4. konstipasi
5. kulit kering
6. bradi kardi
7. hypothermia
8. hypotensi
9. kehilangan otot

Intervensi Therapeutik

Perawatan pasien dgn anoresia nervosa harus dilakukan oleh multidispilin keilmuan. Pasien kadang tidak memerlukan obat. Pasien biasanya encari pertolongan karena mereka tidak mendapatkan hasil baik pada perawatan sebelumnya.

Pertolongan lebih awal akan mendapatkan prognosis baik. Diatas 18% pasien meninggal karena kelaparan & komplikasi dari itu. Pemebrian ciaran & nutrisi intravena diperlukan bila pasien mengalami penurunan berat ba& hebat, ancaman dari ketidak seimbangan cairan, & disritmia atau gejala lain berhubungan.

Pengembalian berat ba& ke normal membutuhkan waktu lama & adalah proses lambat.

Komplikasi

1. Kekurangan nutrisi kronis
2. kekurangan energi
3. penurunan tekanan darah & nadi
4. gagal jantung & ginjal
5. osteoporosis
6. penurunan otot

Bulimia Nervosa

Kelainan makan ditandai dgn menginduksi muntah oleh sendiri. Sering terjadi pada wanita muda.

Tkita & Gejala

1. Tkita & gejala mirip dgn anoreksia nervosa dgn tkita khas erosi bagian enamel gigi karena asam lambung.
2. Biasanya mereka lama di kamar mandi terutama setelah makan.
3. Gangguan elektrolit
4. Dysritmia
5. Metabolik alkalosis
6. Gagal jantung
7. hypokalemia
8. hypokalsemia

Intervensi Terapeutik

Sama dgn anorexia nervosa.

Proses keperawatan pada pasien dgn gangguan makan

Perawatan pasien dnegan gangguan makan adalah tantangan tersendiri karena membutuhkan komunikasi baik & realistis, kepercayaan adalah modal utama dalam perawatan pasien dgn gangguan makan buat mencegah terjadinya kekambuhan kembali.

Pengkajian & Pengumpulan data

1. catat ketidak adequatan nutrisi
2. catat kehilangan berat ba& 15% dibawah normal atau lebih
3. kaji turgor kulit
4. kaki kekuatan otot
5. amenorrhea
6. ketidak seimbangan elektrolit
7. erosi gigi

Pemeriksaan lanjut:

1. anemia
2. ketidak seimbangan elektrolit
3. elektrokardiogram

Diagnosa keperawatan, perencanaan, & implementasi

Ketidakimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan berhubungan dnegan tidak adekuat pemasukan, menginduksi muntah, penggunaan pencahan kronis.

Hasil diinginkan: diit sesuai dengan berat ba& individu.

1. monitoring berat ba& pasien
2. monitoring tkita vital & laboratorium
3. tingkatkan kepercayaan pasien
4. berikan makan sedikit tapi sering

Kelainan Body image, berhubungan dgn perubahan psikososial & kognitif

Hasil diinginkan: pasien secar verbal menyatakan kepuasan terhadap tubuhnya.

1. kaji & dokumentasikan repon verbal & nonverbal
2. dengarkan pasien & bawa terhadap realitas
3. monitoring pernyataan negative pasien sess and document patient’s verbal and nonverbal
4. kaji kebutuhan rujukan ke pelayanan konseling & social
5. berikan penghargaan secra verbal

.

Evaluasi

1. Pasien mendapatkan berat ba& sesuai
2. pasien puas dgn tubuhnya
3. pasien dapat menilai secara positif terhadap tubuhnya.