PENGGUNAAN ALAT PERAGA DALAM MATEMATIKA MODERN DITINGKAT SD
BAB I
PENDAHULUAN
Banyak orang yg memandang matematika sebagai bidang studi yg paling sulit, meskipun ddemikian, semua orang mesti mempelajarinya karena merupakan sarana buat memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, seperti halnya bahasa, membaca & menulis. Kesulitan matematika mesti diatasi sedini mungkin, kalau tidak akan menghadapi banyak masalah karena hampir semua bidang studi memerlukan matematika yg sesuai.
Banyak orang yg mempertukarkan antara matematika dgn aritmatematika atau berhitung, padaperihal matematika memiliki cakupan yg lebih luas daripada aritmatika. Aritmatika hanya merupakan bagian dari matematika, bidang studi matematika yg diajarkan di SD mencakup tiga cabang yaitu : aritmatia, aljabar & geometri. Matematika adalah bidang studi yg mesti dipelajari dari SD sampai dgn perguruan tinggi, buat itu agar siswa dapat memahami matematika dgn baik di perlukan konsep dasar matematika yg diajarkan di SD, buat memudahkan perihal tersebut maka dipergunakanlah alat peraga matematika pada siswa SD yg cara berfikirnya masih bersifat kongkrit.
1.2 Batasan Masalah
Dalam setiap penulisan salah satunya adalah makalah, agar tidak terjadi keracuan & penyimpangan dalam pembahasannya perlu dilakukan perumusan & batasan masalah.
Dalam penulisan makalah ini, penulis merumuskan masalah yaitu seberapa penting penggunaan alat peraga ditingkat SD pada matematika modern.
Dari rumusan masalah tersebut penulis melakukan pembatasan masalah dalam penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut :
- Pengertian media
- Ciri-ciri media pendidikan
- Syarat & kriteria media alat peraga
- Hakekat matematika
- Pentingnya alat peraga ditingkat SD dalam matematika modern
- Contoh alat peranga ditingkat SD
1.3 Metode Penulisan
Di dalam pembuatan makalah ini penulis menggunakan tehnik studi kepustakaan (study literatur) yaitu dgn cara mempelajari dari berbagai sumber buku yg berkaitan dgn judul makalah yg ada diperpustakaan.
1.4 Tujuan Penulisan
Sudah menjadi kepastian bahwa setiap kegiatan yg dilakukan oleh manusia mempunyai tujuan yg ingin dicapai, tujuan tersebut bisa berupa tujuan jangka pendek, jangka menengah ataupun jangka panjang.
Begitu juga dalam penulisan makalah ini, dapat penulis kemukakan tujuan penulis adalah:
Sebagai berikut :
- Buat mengetahui seberapa penting penggunaan alat peraga di tingkat SD
- Buat mengetahui macam-macam alat peraga matematika khusunya di tingkat SD
1.5 Manfaat Penulisan
Dalam penulisan makalah ini agar isi dari makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yg berkepentingan baik rekan-rekan mahasiswa, dunia pendidikan, maupun penulis pribadi. Dgn selesainya penulisan beserta pembahasan makalah ini diharapkan mempuntai manfaat antara lain :
- Menambah ilmu & wawasan penulis khususnya beserta pembaca pada umumnya mengenai alat peraga dalam matematika.
- Sebagai penambah bahan acuan bagi guru matematika dalam memberikan materi pelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medius yg secara harfiah berarti perantara. Gerlac & Ely (1971) mengatakan bahwa media dipahami secara garis besar adalah manusia materi atau kejadian yg membangun kondisi yg membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, & sikap. Pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photo grafis atau elektronis buat menangkap, memproses, & menyusun kembali informasi visual atau verbal.
Batasan media yg dikemukakan oleh para ahli diantaranya adalah AECT (asosiatipn of Education and Communication Technologi, 1997) memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk & saluran yg digunakan buat menyampaikan pesan, selain itu menurut Fleming (1987 :234) media adalah penyebab atau alat yg turut campur tangan dalam dua pihak & mendamaikan media dapat mengatur hubungan yg efektif antara dua pihak utama dalam proses pembelajaran siswa & isi pelajaran. Selain itu media dapat pula mencerminkan pengertian bahwa setiap sistem pengajaran yg melakukan peran mediasi. Mulai dari guru, sampai pada peralatan yg paling canggih, dapat disebut sebagai media. Dgn kata lain media dapat diartikan sebagai alat penyampaian pesan-pesan pengajaran.
Heinichdan, & kawan-kawan (1982) mengemukakan istilah media sebagai perantara yg mengantar informasi antara sumber & penerima. Televisi, film, foto, radio, rekaman audio, gambar yg diproyeksikan, bahan-bahan cetakan & sejenisnya adalah media komunikasi, apabila media itu membawa pesan-pesan yg bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran maka media itu disebut media pengajaran.
2.2 Ciri-ciri media Pendidikan
Gerlach & Erly 91971) mengemukakan tiga ciri media yg merupakan petunjuk mengapa media dipergunakan & apa saja yg dapat dilakukan oleh media yg guru mungkin tidak mampu atau kurang efisien buat melakukannya.
Adapun ciri-ciri media pendidikan tersebut antara lain :
Ciri Fiksatif
Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan & merekonstruksi suatu peristiwa atau obyek. suatu peristiwa atau obyek dapat diurut & disusun kembali dgn media seperti fotografi, video tape, disket komputer & film. Suatu obyek yg telah diambil gambarnya (direkam) dgn kamera dapat dgn mudah diproduksi kapan saja diperlukan.
Ciri Manipulatif
Ciri manipulatif yaitu dimana suatu kejadian yg memakan waktu berhari-hari dapat disajikan pada siswa dalam waktu dua atau tiga menit dgn tehnik pengambilan gambar time lapse recording.
Ciri Distributif
Ciri distributif yaitu suatu ciri dimana dimungkinkannya suatu objek ditransformasikan melalui ruang, & secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dgn stimulus pengalaman yg relatif lama mengenai kejadian ini.
2.3 Syarat & Kriteria Media Alat Peraga
Menurut E.T Rusefensi beberapa persyaratan alat peraga antara lain :
- Tahan Lama
- Bentuk & warnanya menarik
- Sederhana & mudah dikelola
- Ukurannya sesuai
- Dapat menyajikan konsep matematika baik dalam bentuk real, gambar, atau diagram
- Sesuai dgn konsep matematika
- Dapat memperjelas konsep matematika ka& bukan sebaliknya
- Peragaan itu supaya menjadi dasar bagi tumbuhnya konsep berfikir abstrak bagi siswa
- Menjadikan siswa belajar aktif & mandiri dgn memanipulasi alat peraga
- Bila mungkin alat peraga tersebut bisa berfaedah lipat (banyak)
Kriteria menggunakan alat peraga sangat bergantung pada :
Tujuan (obyektif)
Pemilihan kriteria alat peraga yg tepat dapat mempengaruhi tujuan pengajaran yg akan dicapai apakah alat peraga tersebut mampu meningkatkan domain, cognitif, psikomotor yg merupakan tujuan dari sebuah pembelajaran.
Materi Pelajaran
Alat peraga biasanya dipakai buat membantu siswa dalam memahami sebuah konsep dasar dalam materi pembelajaran matematika sehingga memudahkan siswa dalam pemahaman materi dalam ruang lingkup & kesukaran yg lebih tinggi. Peragaan buat konsep dasar digunakan buat mempermudah konsep selanjutnya.
Strategi Belajar Mengajar
Dgn menggunakan alat peraga maka akan mempermudah guru di dalam menerapkan strategi di dalam mengajar. Pengunaan alat peraga merupakan strategi pengajaran dalam metode penemuan ataupun permainan.
Kondisi
Media alat peraga membantu guru pada kondisi-kondisi tertentu misalnya saja pada kondisi kelas yg penuh dgn siswa sehingga diperlukan pengeras suara buat mempermudah guru agar dapat didengar oleh siswanya disaat menjelaskan materi.
Siswa
Pemilihan alat peraga disesuaikan dgn apa yg disukai oleh anak misalnya saja alat peraga yg berupa permainan namun perihal tersebut tentunya tidak lepas dari tujuan pembelajaran.
2.4 Hakekat Matematika
Berbicara hakekat matematika artinya menguraikan tentang apa matematika itu sebenarnya, apakah matematika itu ilmu deduktif, ilmu induktif, simbol-simbol, ilmu abstrak, & sebagainya.
Dalam bagian ini akan diuraikan matematika itu :
Apakah matematika itu?
Matematika adalah suatu ilmu yg timbul karena adanya fikiran-fikiran manusia yg berhubungan dgn idea, proses & penalaran, matemtika terdiri dari 4 wawasan luas yaitu : aritmatika, aljabar, geometri, & analisis.
Matematika adalah ilmu struktur yg terorganisasikan
Hubungan antara unsur-unsur yg tidak terdefinisikan, unsur-unsur yg didefinisikan, aksioma, & dalil. Yg dapat digambarkan sebagai berikut :
Dalil yg dirumuskan banyak sekali, sehingga matematika terorganisasikan dari unsur-unsur yg tak didefinisikan, unsur-unsur yg didefinisikan, aksioma-aksioma, & dalil-dalil dimana dalil-dalil itu setelah dibuktikan kebenarannya berlaku secara umum, karena itu matematika sering disebut sebagai ilmu deduktif.
Abstraksi & Generalisasi
Dalam matematika sangat penting adanya abstraksi & generalisasi. Abstraksi adalah pemahaman melalui pengamatan tentang sifat-sifat bersama yg dimiliki & sifat-sifat yg tidak dimiliki dalam matematika.
Generalisasi adalah membuat perkiraan berdasarkan pengetahuan yg dikembangkan melalui contoh-contoh khusus.
Hirarki Matematika
Di dalam pembelajaran matematika, materi yg akan diajarkan mesti diperkenalkan terlebih dahulu konsep dasarnya sebagai prasyarat buat dapat mengikuti materi selanjutnya yg masih berkaitan dgn materi tersebut.
Pembuktian dalil dalam Matematika
Di dalam membuktikan dalil dalam matematika kita dapat menggunakan modus ponens, modus tolens, teori deduksi, kontra positif, kontra contoh, induksi matematika, & bukti tidak langsung.
2.5 Pentingnya Alat Peraga di Tingkat SD dalam Matematika Modern
Pemecahan masalah adalah aplikasi dari konsep & keterampilan dalam ilmu matematika. Dalam pemecahan masalah biasanya melibatkan beberapa kombinasi konsep & keterampilan dalam suatu situasi baru atau situasi berbeda sebagai contoh pada disaat siswa diminta buat mengukur luas selembar papan, beberapa konsep & keterampilan ikut terlibat, beberapa konsep yg telibat adalah bujur sangkar, garis sejajar & sisi. Sedangkan beberapa keterampilan yg terlibat yaitu keterampilan mengukur, menjumlahkan , & mengalikan.
Dalam dunia pendidikan matematika di indonesia dikenal adanya matematika modern pada sekitar tahun 974 matematika modern mulai diajarkan di SD sebagai pengganti perhitungan, matematika modern lebih menekankan pada pemahaman struktur dasar sistem bilangan daripada mempelajari keterampilan fakta-fakta hafalan pelajaran matematika modern lebih menekankan pada mengapa & bagaimana matematika melalui penemuan & eksplorasi.
Matematika adalah ilmu pengetahuan yg paling padat & tidak medua arti, karena itu istilah simbol, notasi & semacamnya yg pada matematika lama membingungkan, tidak jelas, keliru atau mendua arti, dalam matematika modern perihal tersebut diperjelas, misalnya saja, beda antara bilangan & lambangnya, beda antara garis & ruas garis, beda antara sisi yg sama dgn sisi ekivalen, beda antara bentuk geometri dgn bendanya, beda antara notasi garis dgn notasi ruas garis, beda antara konsep & peragaannya & lain-lain demikian itu dalam matematika lama tidak dianggap penting, sehingga membingungkan & dapat berarti ganda.
Pengajaran matematika modern bertujan buat meluruskan & mempermudah siswa belajar berhitung & cabang-cabang matematika lainnya, bukan sebaliknya. Jika orang tua kita mendapat kesukaran dalam mempelajarnya, apakah perihal tersebut berlaku juga pada siswa sekarang? Atau mungkinkah kesulitan yg orang tua hadapi tersebut terjadi karena cara mempelajarinya yg sekarang ini lain dari pada yg telah dimiliki sejak berpuluh tahun? Misalnya saja kita cepat sekali menyebutkan abjad dari a sampai z, sekarang coba jika dibalik dari z sampai a, pastilah kita akan mengalami kesukaran itu karena kita tidak biasa, bukan karena lebih sukar, dahulu di SD di beri tahu bahwa luas bola adalah 4 x 3,14 x r2, sekarang dalam matematika modern siswa diminta menemukan sendiri rumus tersebut melalui bimbingan guru, cara baru itu bukan buat menyulitkan tapi justru buat menumbuhkan keaktifan siswa & menimbulkan pengertian.
Baik dalam matematika lama ataupun matematika modern, konsep-konsep matematika sifatnya abstrak, yg kongkrit adalah pengajarannya. Bila dalam pengajarannya itu kurang atau tanpa alat-alat pengajarannya menjadi abstrak. Karena dalam pengajaran matematika lama terlalu abstrak (banyak hafalan, kurang pengertian & deduktif) aka dalam pengajaran matematika modern menerapkan teori mengajar baru yaitu pieget & dienes, dimana teori tersebut menekankan pada pentingnya belajar matematika yg menarik & dapat dipahami oleh siswa, sehingga dalam pembelajaran matematika modern diperlukan alat peraga.
we hope PENGGUNAAN ALAT PERAGA DALAM MATEMATIKA MODERN DITINGKAT SD are solution for your problem.