BIODIVERSITAS ALGA MAKRO DIPULAU DUA SERANG -BANTEN
BIODIVERSITAS ALGA MAKRO DIPULAU DUA SERANG -BANTEN
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Alga terdapat hampir pada semua perairan dunia, yg mengambang pada permukaan kolam. pita-pita panjang hijau kebiru biruan melekat pada batu karang, pita-pita rimbun pada rumput taut ditemukan di batu-batu karang lepas pantai. Kebanyakan alga termasuk filum Thallophyta anggota kelompok ini tidak mempunyai akar, batang & daun sejati & termasuk tumbuhan paling primitive. Akan tetapi, ganggang menyerupai tumbuhan bentuk lebih tinggi, yaitu memiliki klorofil. Sehingga dapat menyerap energi pancaran sinar matahari & dapat membuat makanan dgn proses fotosintesis.
Alga sejak lama telah digunakan oleh beberapa bangsa sebagai sumber protein & zat-zat buat kesehatan dalam makanan. Di Negara Asia selama berabad-abad alga laut inerupakan bahan makanan yg dominan dgn produksi beberapa ton pertahun (Santilan, 1988).
Pada tahun 1984 Menteri Kehutanan mengeluarkan SK No. 253/Kpts-II/1984 yg menetapkan Pulau Dua sebagai Cagar Alam dgn luas 30 hektare. Secara administratif pulau Dua termasuk Kabupaten Serang, Banten, dgn geografisnya 106 -21’ BT & 6 01 LS. Curah hujan rata-rata 1500-2000 mm per tahun yg terbasah.
Januari & Agustus merupakan bulan terkering dgn temperatur rata-rata 26 C. Ketinggian pulau antara 0-10 m dpl (Hoogerwerf, 1949), bagian barat pulau tanahnya agak kering sedangkan timur umumnya rendah & berawa. Tanah dgn kandungan pasir yg tinggi tidak mampu menahan air hujan sehingga tanah di pulau ini umumnya kering. Sumber air tawar tidak ada. Air rawa berasal dari laut yg menggenangi ketika pasang.
Pulau Dua memiliki lebih dari 85 jenis tumbuhan yg tumbuh, tapi yg umum & yg mendominasi jenis api-api (Avicennia marina), bakau (Rhizopora apiculata), & Diospyros maritime di timur & sedikit bakau. Bahkan pada garis pantai timur menghadap utara dijumpai formasi tumbuhan api-api yg muda, kemungkinan pengaruh perluasan pulau. Pada pantai timur di tempat terbuka kumpulan beluntas (Pluchea indica less) & beberapa semak kecil lainnya. Lebih ke arah laut, rumput tembaga/gelang laut (Sesuvium portulacastrum L), & rerumputan berdaun tajam beserta rumput angin (Spinifex littoreus Merr).
Makin ke dalam pulau pada rawa-rawa didominasi api-api diselingi bakau (Rhizophora apiculata) & Sonnerata sp. Ki duduk, ki getah & waru laut (Hibiscus tiliaceus L.). Sementara di sebelah utara, tanahnya berpasir & kering beserta lebih tinggi. Tumbuhan yg dapat dijumpai Ki ribut, Ki hoy, tulang ayam, kekapasan beserta sawo kecik (Manilkara kauki Dub). Tebing pantai dihiasi dgn dadap (Erythrina veriegata L) waru laut & kepuh (Sterculia foetida).
Semak menghuni di tempat yg terbuka.
Selain itu juga di Pulau Dua seperti yg telah diceritakan diatas terdapat pantai yg di dalamnya terdapat karang & alga, alga yg teramati secara sekilas ada beberapa macam alga, namun keanekaragaman alga makro di Cagar Alam Pulau Dua belum diketahui jumlah & jenisnya (belum teridentifikasi), Dari uraian tersebut maka diperlukan suatu observasi lapangan buat dapat mengetabui berbagai macam jenis alga yg mendominasi alga di daerah tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka terdapat beberapa rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana keanekaragaman alga yg ada di Pulau Dua
2. Apa saja spesies alga yg terdapat pada setiap plot.
3. Apakah alga yg mendominasi di Pulau Dua
1.3 Tujuan penelitian
1. Mengetahui keanekaragaman alga yg ada di Pulau Dua
2. Menghitung berbagai spesies alga pada setiap plot.
3. Menghitung dominansi alga yg ada di Pulau Dua
1.4 Manfant Hasil Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan inforniasi mengenai keanekaragaman alga makro yg ada di Pulau Dua & mengctahui nama spesies alga makro yg ada di Pulau Dua beserta diharapkan dapat diterapkan sebagai salah saw alat bantu identifikasi alga makro.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Alga
Alga adalah organisme berkloroplas yg dapat mneghasilkan oksigen mclalui proses fotosintesis. Ukuran alga beragam & beberapa micrometer sarnpai beberapa meter panjangnya. Alga tersebar luas di alam & dijumpai hanipir di segala macam lingkungan yg terkena sinar matahari (Pelczar & Chan, 1986).
Kebanyakan alga adalah organisme akuatik yg tumbuh pada air tawar atnu air laut. Beberapa .icnis alga fotosintetik yg menggunakan CO sebagai sumber karbon dapat tumbuh dgn baik di tempat gelap (lengan mcnggunnkun senyawa organic sebagai sumber karbon, jadi bcrubah & metabol isme fotosintesis menjad I metabolisme pernafasan & perubahan mi bergantung pada keberadaan matahari (Stanier et al, 1976).
Alga menyimpan hasil kegiatan fotosintesis sebagal hasil bahan makanan cadangan didalam selnya. Sebagal contoh adalah alga hijau yg dapat menyimpan pati seperti pada tumbuhan tingkat tinggi (Pelezar & Chan, I 986).
2.2 Jenis-jenis Alga
Tumbuhan alga merupakan tumbuhan tahun yg hidup di air, baik air tawar maupun air laut, setidak-tidaknya selalu menempati habitat yg lembab atau basah.
Tubuh alga menunjukkan keanekaragaman yg sangat besar, tapi sernua selnya selalau jelas mempunyal inti & plastida & dalam plastidnya terdapat zat-zat warna derivat kiorofil yaltu kiorofil a, b atau kedua-duanya. Selain derivat-derivat klorofil terdapat pula zat-zat warna lain yg justru kadang-kadang lebih inenonjol & menyebabkan ketompok-kelompok ganggang tertentu diberi nama menurut warna tadi.
Zat-zat warna tersebut berupa fikosianin (berwama biru), fikosantin (berwarna pirang), fikoeritrin (he merah). Disamping itu juga diternukan zat-7.at warna santofli & karoten. Alga dibedakan dalam 5 kelas ya.itu:
1. Cyanophyceae (Alga hijau-biru)
2. Chlorophyceae ( Alga hijau)
3. Chrysophyceae ( Alga keemasan)
4. Phaeophyceae ( Alga coklat)
5. Rhodophyceae (Alga merah)
6. Chlorophyceac (Alga hitam)
Alga hijau dad kelas Clorophycene dad divisi Clorophyta memiliki sel-sel kloroplas yg berwarna hijau. mengandung kiorofil a & b beserta karcionoid. Pada kloroplas terdapat pirenoid hash asimilasi berupa tepung & lemak. Cloropyceae terdiri atas scI kecil yg merupakan koloni berbentuk benang yg bercabang-cabang atau tidak adapula yg membentuk koloni yg menyerupai kormus tumbt ban tingkat tiriggi. Biasanyan hidup dalarn air tawar, menempatkan suatu bentos. Yg bersel besar & ada pula yg hisup di air taut, terutama dekat pantai.
Rhodophyceac ( Alga merah)
Alga rnerĂ¡h dad kelas Rhodopyceac divisi tumbuhan Rhodophycota rnendapatkan warna & pigmen meru phycoerythrin. Jenis mi terdapat di perairan terutama di lautan. Yg tumbuh di air tawar terdapat pada aliran artis yg dingin don cepat.
Meskipun disebut alga merah sebenarnya jenis mi menunjukan variasi warna yg luas termasuk berbagai bayangan merah. cokiat & ungu. E3chcrapa alga merah sepcrti genus /‘or/lyra yg berwarna hitarn sedangkan yg lain seperti genus Bangia hampir tidak memiliki warna. Pewarnaan yg mengesankan & banyak spesies mi dikarenakan adanya pigmen biru, phycocianin dalam berbagai perbandingan sebagai tam bahan terhadap phycoerythrin.
Tumbuhan mi bersel banyak jenis-jenis mi, terdapat datam bentuk filamen, pita atau lembaran & pertumbuhan seperti tumbuhan paku atau seperti bulu. Pada umumnya memiliki ukuran yg bervaniasi antara sepertiga meter atau lebih. Hampir semua spesies yg hidup di taut tumbuh melekat pada benda padat di air dgn alat pernegang atau I ilarnen khusus. Praktis pada semua spesies te:dapat pergiliran kcturunan. Spora atau sd kelamin tidak dilengkapi flagel. Sd kelarnin jantan mengambang secara pasif di air sampai terjadi k.ontak dgn sd telur, yg selanjutnya membuahi set telur tersebut.
Seperti halnya kelompok alga lainnya ganggang merah menyediakan makanan dalam jumlab l bagi ikan da hewan lain yg hidup di taut. Jenis mi juga menjadi bahan makanan buat manusia khtisusnynn di Enopa & Timur j Diantara aneka jenis yg dapat di makan antara lain alga I rtand ia ( (‘/zondrus crispzis ) & layer (beberapa spesics dar genus Porphyra). Alga Irtandia jtiga digunakan sebagai obat penyamak kulit & semir sepatu.
Sebagian & alga rnerah mengetuarkan zat kapur buat membantu membangun banyaknya terumbu karang di Samudia
Phaeophyceae (Alga cokelat)
Alga coklat atau Phaeophyceae (divisi Phaeophycota) memiliki warna khusus karena mengandung pignien coklat atau fukosantin yg secara normal menyelubungi warna h & kiorofil pada jaringan.
Hampir semua alga cokiat adalah rumput taut. Jenis ini menunjukkan aneka ragam struktur yg cukup banyak sebagian berbentuk filamen, tembaran atau pita. Spesies tertentu pada kelas mi memiliki struktur yg menyerupai daun & batang tumbuhan tingkat lembaran yg mengambang, jenis mi khususnya terdaput di wilayah Samudra Atlantik.
2.3 Manfaat Alga
Adapun alga makro yg potensinya belum dapat digall lebih dalarn, maka dcngan perkeinbangan penelitian selanjutnya tidak hanya alga yg sudab biasa dibudidayakan tapi juga dgn alga-alga yg belum teridentilikasi potensi-potensi secara ekonomi. Maka dgn mengambil iiilai rnanfaatnya diharapkan dapat mengg potensinya lchih dalam, diantaranya
1. Dapat meningkatkan produksi yg berkaitan dgn produksi alga sekaligus akan meningkatkan pendapatan nelayan/petani ikan.
2. Menjamin adanya kesinambungan basil yg pasti sehingga dapat memperlancar pcnycdiaan bahan
3. Mcningkatkan mutu dgn cara pengolahan yg Iebih balk.
4. Mcningkatkan kebutuhan masyarakat akan gizi bagi kesehatan IUE)Uh.
5. Menciptakan lapangan kerja baru hagi masyarakat (terutama yg tinggal di daerah pantai).
6. Mempertahankan kelestarian sumber daya hayati perairan.
7. Menghemat devisa Negara bila telab diolah menjadi bahan olahan, karcna akan mengurangi impor bahan olahan yg selarna mi teruS bertam bah..
8. Meningkatkan devisa Negara & hasil ekspor.
(Tjitrosoeporno, 2005)
2.4 Deskripsi Pulau Dua
Pada tahun 1984 Menteri Kehutanan mengeluarkan SK No. 253/Kpts-II/1984 yg menetapkan Pulau Dua sebagai Cagar Alam dgn luas 30 hektare. Secara administratif pulau Dua termasuk Kabupaten Serang, Banten, dgn geografisnya 106 -21’ BT & 6 01 LS. Curah hujan rata-rata 1500-2000 mm per tahun yg terbasah.
Januari & Agustus merupakan bulan terkering dgn temperatur rata-rata 26 C. Ketinggian pulau antara 0-10 m dpl (Hoogerwerf, 1949), bagian barat pulau tanahnya agak kering sedangkan timur umumnya rendah & berawa. Tanah dgn kandungan pasir yg tinggi tidak mampu menahan air hujan sehingga tanah di pulau ini umumnya kering. Sumber air tawar tidak ada. Air rawa berasal dari laut yg menggenangi ketika pasang.
Pulau Dua memiliki lebih dari 85 jenis tumbuhan yg tumbuh, tapi yg umum & yg mendominasi jenis api-api (Avicennia marina), bakau (Rhizopora apiculata), & Diospyros maritime di timur & sedikit bakau. Bahkan pada garis pantai timur menghadap utara dijumpai formasi tumbuhan api-api yg muda, kemungkinan pengaruh perluasan pulau. Pada pantai timur di tempat terbuka kumpulan beluntas (Pluchea indica less) & beberapa semak kecil lainnya. Lebih ke arah laut, rumput tembaga/gelang laut (Sesuvium portulacastrum L), & rerumputan berdaun tajam beserta rumput angin (Spinifex littoreus Merr).
Makin ke dalam pulau pada rawa-rawa didominasi api-api diselingi bakau (Rhizophora apiculata) & Sonnerata sp. Ki duduk, ki getah & waru laut (Hibiscus tiliaceus L.). Sementara di sebelah utara, tanahnya berpasir & kering beserta lebih tinggi. Tumbuhan yg dapat dijumpai Ki ribut, Ki hoy, tulang ayam, kekapasan beserta sawo kecik (Manilkara kauki Dub). Tebing pantai dihiasi dgn dadap (Erythrina veriegata L) waru laut & kepuh (Sterculia foetida).
Semak menghuni di tempat yg terbuka.
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu & Tempat
Penelitian ini akan dilaksanakan selama satu bulan yaitu & pertengahan juni sampai juli 2007. Tempat penelitian akan dilaksanakan di pantai Cagar Alam Pulau Dua Serang-Banten
3.2 Metode Penelitian
Dalam penelitian mengenai alga metode yg digunakan selain. studi pustaka juga dgn pengamatan secara langsung (observasi) di Pulau Dua Serang-Banten. Dgn membuat plot-plot sebanyak 20 (dua puluh) buah di sepanjang pinggiran pantai terutama pada waktu air laut surut. Pembuatan plot ini dimaksudkan buat mengetahui banyaknya keanekaragaman spesies alga yg ada pada setiap plot.
3.2.1 Prosedur Penelitian
Prosedur/cara kerja yg digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Penentuan lokasi
Penelitian ini dilakukan di pantai Cagar Alam Pulau Dua, plot yg dibuat sebanyak 20 plot dgn ukuran 1x1m2 di sepanjang pantai Pulau Dua.
2. Pengamatan
Pengamatan dilakuakan pada minggu ketiga bulan Juni sampai denga Bulan Juli, dihitung tiap plot ada berapa spesies alga, & mengklasifikasikannya
3. Analisis data
Data yg telah diperoleh dianalisis dgn metode indeks simpson
4. Membuat kesirnpulan
5. Membuat laporan hasil penelitian
3.4 Instrumen Penelitian
Instrumen yg digunakan berupa bahan & alat penelitian. Berikut ini merupakan bahan & alat penelitian yg digunakan:
Alat & bahan
1. patok
2. tali rapia
3. kantong plastik
4. kamera digital
5. pisau
6. formalin
3.5 Analisis Data
Dari data diatas diketahui bahwa adalah indeks donilnansi & ni adalah jumlah individu spesies ke-i. Bila suatu komunitas mempunyai keanekaragaman jenis yg tinggi maka akan mcrnpunyai dominansi yg rendah.
we hope BIODIVERSITAS ALGA MAKRO DIPULAU DUA SERANG -BANTEN are solution for your problem.