Home »
Artikel
»
FISIP
»
Hukum
»
makalah
» SEJARAH & PERKEMBANGAN ISLAM PADA ZAMAN USTMAN BIN 'AFFAN
SEJARAH & PERKEMBANGAN ISLAM PADA ZAMAN USTMAN BIN 'AFFAN
Kehidupan Ustman ibnu Affan
Ia adalah khalifah yg ketiga setelah Umar bin Khattab. Dalam Syuro yg dibentuk oleh Umar bin Khattab ketika sedang dalam kondisi parah akibat tusukan seorang budak yg berasal dari persia di pundaknya hingga menyebabkan kematiannya. Mereka yg tergabung dalam dewan tersebut memutuskan buat memilih dirinya menggantikan Umar bin Khattab.
Ia dilahirkan pada tahun 567 M di Mekah 6 tahun setelah Nabi Muhammad lahir. Ayahnya adalah berasal dari kalangan bangsawan yg sangat dermawan terkenal dgn panggilan Ahhan bin Abi Umaiyah bin Abdul Syam binAbdul manaf bin Kilab bin Murah bin kaab bin Luai bin ghalib Al-Quraisy. Dilihat dari silsilah keturunannya ada beberapa kakek darinya yg berhubungan denagn keturunana nabi muhammad SAW.
Proses penggangkatan Ustman ibnu Affan menjadi Khalifah
Ketika umar bin khattab dalam sakit yg sanagt parah & tak mungkin lagi tertolong, para sahabat mendesak dirinya agar menentukan pengganti yg cocok menurutnya. Namun karena Umar memiliki sifat yg senang dgn keputusan bersama, maka ia tak menunjuk pengganti tersebut, melainkan menunjuk enam orang yg nantinya merumuskan siapa yg paling berhak menduduki kursi kekalifahan tersebut. Enam orang itu adalah Ustman ibnu Affan, Ali bin Abu thalib, thalhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf, & Sa'ad bin Abi Waqas. Persidangan pun mulai dilakukan dalam penepatan calon khalifah pengganti Umar. Maka diangkatlah Abdurrahman sebagai ketua sidang disaat itu.
Dgn enam orang calon yg ada itulah maka terlintas dalam pikiran Abdurrahman buat memperkecil jumlah tesebut, agar yg memilih dapat mempertimbangkan dgn baik atas apa yg ia pilih. Maka Zubair dgn kepada Abdurrahman, sedangkan Thalhah menyerahkan haknya kepada Ustman. Maka setelah tiga orang tersebut terpilih mulailah persidangan itu dijalankan dgn Abdurrahman sebagai pemimpin sidang.
Pertanyaan pun mulai dilontarkan dari masing-masing pihak kepada calon tersebut. Pemimpin sidang dgn lugas pertanya kepada ali, 'wahai Ali, seandainya engkau diberikan amanat oleh rakyat, maka jangan sekali-kali kau berbuat dzalim,
berlakulah dgn adil dalam menetapkan segala perkara namun apa bila engkau dikuasai oleh orang lain, maka dengarkan & taatilah segala perintahnya & patuhilah sagala keputusannya.' & perihal yg sama juga disampaikan kepada Ustman bin Affan. Berlangsunglah rapat tersebut dgn anggota yg telah ditunjuk oleh Umar bin khattab secara baik & penuh musyawarah. Kedudukan Ustman & pengaruhnya lebih kuat disaat itu menjadikan dirinya lebih percaya buat menggantikan posisi umar sebagai khalifah. Ali dgn segenap hati menerima semua keputusan tersebut & berjanji buat patuh pada apa yg akan Utsman terapkan apabila telah resmi diangkat sebagai khalifah.maka selesailah perkara tersebut & resmilah Utsaman diangkat sebagai Amirul Mu'minin pada usianya yg ke-70.
Kepemimpinannya terhadap umat islam
Setelah menerima amanat kekhalifahan tersebut, beliau menjalankan semua kebijakan yg ada pada masa umar sambil menerapkan kebijakan-kebijakan baru demi perkembangan islam. Namun selama 12 tahun menjalankan roda pemerintahan tersebut, kekhalifahan Utsman dicap oleh sebagian besar kalangan munafik yg diprakarsai oleh Abdullah bin sabar dgn mengatakan bahwa khalifah selalu mementingkan keluarganya. Dgn kata lain dipemimpinannya diwarnai oleh nepotisme buat memperkuat klannya, Bani Umayyah. Ketidakpuasan tersebut ditunjukan terhadap para gubernur keturunan Umayyah yg banyak melakukan penyimpangan-penyimpangan wewenang kenegaraan buat menumpuk
kekayaan mereka tanpa dapat teguran dari khalifah sendiri, & juga terhadap kelompok yg melawan kekuasaan mereka yg berasal dari putra Abu Bakar yg
menuduh keluarga Umayah telah merampas kekuasaan ayahnya, yg pada perkembangannya menimbulkan gelombang pemberontakan melawan khalifah & berakhir dgn pembunuhan atas Ustman bin Affan.
Separuh pertama dari masa pemerintahan Ustman berlangsung dgn penuh kedamaian, namun setelah itu muncul berbagai permusuhan yg rumit. Perpecahan, perlawanan & pemberontakan terjadi dimana-mana. Permusuhan yg hebat terjadi pada keluarga sahabat Nabi yg telah terbina ukhuwah Islamiyahnya.
Ditambah lagi menegangnya hubungan antara laskar Ali & Muawiyah, yg masing-masing mereka lantas memisahkan diri bersama anggota sekte masing-masing
yg mendukung dgn tekad buat menghancurkan satu sama lain. Bergitulah kondisi yg ada pada masa jabatannya. Hari-hari terakhirnya selalu diwarnai dgn unjuk rasa & pemberontakan yg datang silih berganti buat menuntut dirinya turun dari kursi jabatannya. & di antara pemberontakan-pemberontakan itu berakhir dgn terbunuhnya khalifah Ustman.
peristiwa pembunuhan Ustman ibnu Affan
Adapun pembunuhan terhadapnya sebagian berpendapat bermotif politik. Sebagian ada lantasan pengaruh ekonomi, & juga keagamaan. Disamping itu ada yg lebih berat lagi yaitu karena tuduhan kepadanya bahwa ia banyak condong kearah familinya buat didudukan dalam jabatan pemerintahan islam. Ia juga tidak lepas dari tuduhan atau rasa tidak senang karena membakar mushaf-mushaf Al-Quran sesudah ia hanya mengisahkan Mushaf Quran yg dikeluarkannya sendiri berdasarkan musyawarah kepada sahabat Nabi yg lain, & walaupun demikian ia tidak mendapat kerelaan dari kaum muslimin kufah. Adapun dalam pandangan lainnya dikatakan bahwa kematian Utsman adalah karena ketidakpuasan para masyarakat muslim yg dgn sengaja & menyia-nyiakan semua tuntutan mereka. & ini ditambah lagi dgn fitnah terhadap dirinya yg akan membunuh calon gubernur yg umat islam ajukan. Maka pada tahun 35 H inilah Utsman terbunuh. Ia memangku selama 12 tahun.
Selam enam tahun pemerintahannya tidak ada seorang pun yg menyatakan kebenciannya terhadapnya. Penyebab dalam pandangan orang islam dia adalah pemimpin yg lebih disenangi dari pada khalifah Umar bin Khattab. Ini karena Umar sangat keras & tegas terhadap Umat islam. Maka ketika ustman berkuasa, dia bersikap lunak kepada mereka & menyambungkan semua hubungan dgn mereka. Namun dgn perjalan setelah sekian tahun lamanya, ia menjadi lamban dalam menangani berbagai perkara. & dgn otoritas yg dia miliki ia mengangkat semua kerabatnya sebagai pejabat negara & orang-orang pemerintahaan. & usaha pengangkatan ini terjadi pada enam tahun terakhir menjelang kematiannya. Kekuasaan Marwan itulah yg banyak membangkitkan kemarahan umat islam.
Dalam pembunuhan yg terjadi pada dirinya berawal ketika ada sebagian sahabat yg tidak suka terhadap pemerintahannya, penyebab Ustman lebih condong kepada klannya yg dia angkat adalah berasal dari kalangan Umayah yg dalam pandangan para
sahabat tidak pernah hidup & berjuang bersama Rasulullah. Ustman dicela demikian karena ia tidak pernah mengubris keluhan mereka, takkala enam akhir inilah dia mengangkat Abdullah bin Abi Sarah buat menjadi gubernur mesir, orang-orang mesir mengadukan atas kedzalimannya. Maka beberapa sahabat yg datang seperti ABU Dzar Al-Ghifari, ibnu masud & Amar bin Yasir merasa perbuatan Ustman ini telah melebihi batas & perlu diluruskan. Orang-orang mesir mengadukan tingkah-tingkah buruk yg dilakukan oleh abdullah bin Abi sarah. Ustman kemudian menulis surat kepadanya & memperingatkannya, dgn teguran yg keras. Namun dia tidak menerima teguran Ustman, bahkan membunuh utusan yg dikirim oleh Ustman. Setelah itu sekitar tujuh ratus orang mesir datang kemadinah menuntut Ustman yg sedang ada di masjid madinah. Semua menuntut apa yg selama ini mereka rasakan bahkan Ali pun terdapat & disana membantu masyarakat mesir dgn apa yg mereka tuntut. Akhirnya Ustman pun mengabulakan & memeritah orang-orang mesir tersebut buat memilih pemimpin mereka yg terbaik dalam pandangan mereka lalau terpilihlah Muhamad bin Abu bakar.
Maka dalam perjalanan muhamad bin abu bakar tersebut ke mesir selama tiga hari mereka dikejutkan oleh seorang budak hitam yg seperti dikejar-kejar beserta mengaku sebagai pelayan Ustman setelah diselidiki ternyata ia membawa surat yg ia taruh dalam tas kulit yg Ustman kirim buat Abu sarah. Ketika itulah muhamad bin Abu bakar mengumpulkan orang Muhajirin & Ansar & membuka surat tersebut. & tertera didalam surat tersebut yg membangkitkan kemarahan umat islam. Adapun surat itu berisi, "jika datang muhamad bin abu bakar bebeserta rombongannya maka bunuhlah mereka, & batalkan isi surat yg mereka bawa. & tetaplah engkau bertugas sebagai gubernur mesir. Penjarakan orang-orang mesir yg datang kepadaku yg mengatakan bahwa dzalimi olehnya, hingga perihal lain diperintahkan untukmu, insya allah.
Maka bangkitlah kemarahan orang-orang mesir tersebut demi membaca apa yg muhamad bin abu bakar tuturkan. Maka mereka mengepung rumah Ustman & meminta pertanggungjawaban pernyataannya. Ustman tidak merasa menulis surat tersebut. & setelah semuanya diselidki ternyata ini adalah rekayasa Marwan dgn menggunakan stempel Ustman. Namun terlambat pembunuhan itu telah terjadi karena orang-orang mesir telah kehilangan kendali & kesabaran mereka.
Jasa & peninggalan Ustman ibnu Affan
Walaupun banyak kendala yg mewarnai kepemimpinannya Ustman tetap banyak menciptakan & meninggalkan jasa yg dapat dinikmati oleh orang-orang setelahnya berupa fasilitas-fasilitas kepemerintahan dalam berbagai bidang yg ada. Karena walaupun beliau adalah pemimpin yg lemah mengatasi kemelut nepotisme yg dihembuskan oleh kalanagn munafik buat meningkatkan menerapkan peningkatkan yg berguna bagi para pemimpin setelahnya. Jasa tersebut antara lain :
- Membukukan Al-Quran. Usaha yg beliau lalukan ini disebakan karena banyaknya perbedaaan yg semakin langkahnya orang yg hafiz al-quran akibat terbunuh dalam berbagai peperangan. Ia menyalin dgn dibantu beberapa timnya yg terdiri dari Zait bin Tsabit, abdullah bin zubair, Sa'ad bin ash, & abdurrahman bin Harits. Dari naskah inilah maka semua mushaf yg ada mengacu & menjadikannya sebagai ukuran kefasihan & keabsahan semua mushaf disetiap negeri disaat itu. Karena perbedaan logat yg bermacam-macam, maka sebagai usaha mempersatukannya maka diambilah logat Quraisy sebagai ukuran dari puncak kefasihan tersebut. Mereka menyandarkan ini karena al-quran diturunkan dikabilah Quraisy pertama kali & rasulullah sendiri adalah keturunan yg kuat dari kabilah tersebut.
Adapun tujuan dalam pembukaan al-quran adalah pertama, menyatukan kaum muslimin pada disaat macam mushaf yg seragam ejaan & tulisannya. Kedua, menyatukan bacaan & meskipun masih ada perbedaan bacaan, tapi bacaan itu tidak berlawanana dgn ejaan-ejaan mushaf Ustman. Sedang baca-bacaan yg tidak sesuai dgn ejaan Ustman tidak dibolehkan lagi. Ketiga, menyatukan tertib susunan surat-surat, menurut tertib urut sebagaimana tampak pada mushaf yg ada pada disaat sekarang ini.
- membangun mahkmah hukum. Pada kekhalifahannya ada pembaharuan dalam bidang hukum dgn membangun sebuah lembaga khusus yg bertugas menangani masalah-masalah pidana & perdata dalam sebuah gedung khusus. Dalam melaksanakan hukum ini ia menggali para hakim & para jaksa lainnya. Pada masa rasulullah, abu bakar, & Umar pengadilan biasanya dilakukan dalam sebuah masjid & itu dapat disaksikan oleh semua orang. Namun pada masanya hanya orang tertentulah yg diperkenakan masuk & mengikuti jalannya persidangan tertentu.
- Membentuk Armada islam. Ekspedisi perluasan wilayah islam yg mencapai bangsa Romawi yg mendorong dirinya buat segera membangun kekuatan tentara yg mampu menguasai me& pertempuran terutama angkatan perang kelautannya. Atas saran Muawiyah yg pada disaat itu menjabat sebagai gubernur Syiria mengusulkan kepada khalifah Utsman agar segera membentuk pasukan tersebut guna menguasai pulau Cypus & Rhoddus.
- Renovasi & perluasan masjid Nabawi & haram. Ini dilakukannya karena semakin banyak para pemeluk islam dari berbagai kalangan dipenjuru dunia & daerah-daerah yg menyatakan taklut dalam daulah islamiyah. Sementara masjid haram yg berada dimekah diperluas karena semakin banyaknya kaum muslimin melakukan haji & shalat di dalamnya.
- Menata wilayah pemerintahan dalam beberapa propinsi. Setidaknya terdapat 10 propinsi yg beliau bagi dgn masing-masing wilayah.
Praktek Nepotisme pada Masa Ustman
Bani umayah & para pendukungnya beserta orang-orang kaya & pengaruh di zaman itu yg menyebabkan kelemahan-kelemahan dalam kebijakan pemerintah, politik & finansial Ustman, yg mengakibatkan kejahatan-kejahatan & kekacauan besar.
Ustman sendiri bukan kurang berperan dalam menyebabkan timbulnya situasi itu, karena ia mengandalkan Bani Umayyah & memanjakan mereka, memerintah apa yg saja yg mereka hendaki & melarang apa saja yg tidak mereka sukai. Nyatanya merekalah para penguasa yg sebenarnya sementara Ustman pelayan mereka yg taat. Imam Ali yg memberikan gambaran yg sangat tepat tentang khalifah itu dgn mengatakan, 'dia bagaikan orang yg tersedak karena minuman air' (padahala obat bagi orang yg tersedak adalah minium air, tapi apabila orang tersedak karena minuman air maka tidak akan ada obat baginya). Lebih lanjut lagi ia berkata, ' orang yg para favorit & adalah para penjahat, sama dgn orang yg tersendak karena minum air.
Sebagaimana Ustman telah memberikan kebebasan penuh kepada Bani Umaiyah buat mendapatkan pengaruh & wewenang beserta memperbolehkan orang-orang terkemuka mengumpulkan & kekayaan dgn cara mengekplotasi rakyat jelata, dia juga mengizinkan para penasehatnya buat memangkas kebebasan para sahabat nabi yg mashyur bila meraka menyatakan keberatan & menuntut pelaksanaan keadilan
bagi masyarakat. Sangat sering Ustman tidak merasa cukup hanya dgn memberikan pembatasan pada kaum mu'min yg jujur & cinta keadilan, tapi malah memberi hukuman yg berat bagi mereka, baik atas kehendaknya sendiri atas saran Marwan. Dia menganggap para sahabat nabi sebagai musuh-musuhnya seolah-olah mereka berhendak merampas dari dia kebaikan marwan & saudaranya haris. Dalam segala urusan kecil maupun kecil Ustman mengikuti nasihat Bani Umaiyah yg merupakan penasehat utamanya , & pada akhirnya dia kehilangan nyawanya karena ulah mereka. Mereka memegang seluruh kekuasaan dgn persetujuan Ustman ataupun tidak & membuatnya menjadi tak berdaya. Sesungguhnya mereka menginginkan kematiannya, & secara diam-diam melakukan pemberontakan menentangnya dgn harapan bahwa seorang Bani umaiyah lain menggantikan kedudukannya sebagai khalifah. Seluruh pendukung Bani Umaiyah membantu mereka dalam usaha itu & takkala ustman dikepung olah musuh-musuhnya mereka (Bani Umaiyah) kabur meninggalkan ia dalam bahaya, sebagaimana para pendukungnya yg menyelipkan pergi.
Ustman menjatuhkan diri dari orang-orang yg tulus kepadanya yg dgn pertolongan mereka ia dapat mengadakan perbaikan situasi & kondisi & menjadikan Bani Umaiyah sebagai penasehat & orang-orang yg dianggap musuhnya, walaupun pada kenyataannya orang-orang itu bukan musuh Ustman. Orang sejahat marwan menjadi penasehat utamanya, sedang Ali tidak dianggapnya patut dipercaya, pada perihal seandainya ia memperhatikan pandangannya maka Ali akan memberikan kepadanya nasihat yg baik & berdaya jangkau kedepan yg dapat mencegah dia dari praktek nepotisme & pemanjaan khusus pada para sahabatnya. Dia bakalan mencapai pemerintahaan stabil & menguntungkan beserta lebih mengutamakan kesejahtaraan masyarakat yg memang mesti dilindungi dari penindasan & tirani.
Marwan sangat berpengaruh pada Ustman, dia mengasut Ustman dgn mengatakan bahwa ali & para sahabat besar lainnya berkomplot menentang dia. Dia selalu berkata, " orang-orang ini mengasut masyarakat buat menentang anda.
Satu-satunya cara buat memelihara hukum & tata tertib buat menyelamatkan kekhalifahan, anda mesti membunuh Ali & semua sahabat besar Nabi lainnya, supaya urusan negara ditegakan berdasarkan nasihat Bani Umaiyah. Merekalah sanak-saudara & orang-orang yg tulus pada anda yg menginginkan kelanjutan pemerintahan anda.
Tatkala meletus pemberontakan umum menentangnya diseluruh negeri, Ustman mengadakan pertemuan buat mencari jalan & cara memulihkan hukum & tata tertib. Hanya Bani Umaiyah & para pendukungnya yg diundang buat menghadiri pertemuan itu. Justru Bani Umaiyah inilah yg telah diadukan oleh para sahabat Nabi & masyarakat, & karean mereka pula maka rakyat memberontak. Tetapi, alih-alih memanggil para sahabat Nabi & bermusyawarah dgn mereka, Ustman malah mengundang orang-orang yg merupakan penyebab semua kekacauan & karena merekalah rakyat menjadi musuh Ustman.
Seluruh pebeserta konferensi itu mengajukan pendapat & memberikan saran tentang cara menangulangi situasi itu. Nampaklah bahwa beberapa dari mereka menghendaki agar kekacauan itu berlanjut, karena kepentingan mereka mudah tercapai dalam situasi demikian. Yg lainnya menghendaki agar kekacauan itu menyeruak
dgn alasan yg sama, yg lainnya lagi menginginkan keperbaikan situasi dgn sarat bahwa pengaruh & wewenang mereka tidak terganggu. Semua pebeserta konferensi itu memusuhi Ali. Mereka khawatir kalo-kalo keadilan, kebenaran & ketakwaannya akan menggangu permainan & pemberantas penindasan mereka, & kebijakan Ali mengenai keadilan & persamaan dapat meruntuhkan pemerintahan kapitalis mereka. Pebeserta yg paling aktif adalah Muawiyah, Marwan & Amr bin Ash. Karena itu dapat dibayangkan apa hasil dari konferensi itu.
Tidak jadi masalah bagi Ali apabila Ustman tidak berkonsentrasi dengannya dalam menghadapi keadaan genting itu. Dia sangat menginginkan perbaikan kondisi kaum Muslim & tegaknya keadilan, walaupun Ustman & para penyokongnya memusuhinya. Ia terus menasehati ustman sampai disaat terakhir hidupnya agar menghilangkan kesedihan rakyat & memberi imbalan kepada mereka atas penindasan yg mereka alami, supaya pemerintahannya lepas dari bahaya. Ketika rakyat mengamuk & hendak menyerang Ustman, ia menenangkan mereka & menasehati Ustman dgn akta-kata, "orang-orang sedang menunggu saya diluar & meyuruh saya datang kepada anda buat menyelesaikan perselisihan anda dgn mereka.
Saya bersumpah demi Allah bahwa saya tidak tahu mesti berbicara apa kepada anda, karena tidak mengetahui apa yg tidak anda ketahui, & saya tidak dapat menyampaikan kepada anda berita apa yg belum sampai kepada anda.
Saya mengetahui apa yg anda ketahui. Saya tidak mengetahui sesuatu yg dapat saya katakan kepada anda. Tidak pula saya mendengar sesuatu secara pribadi yg dapat saya beritahukan kepada anda, anda meliaht apa yg saya lihat & anda mendengar apa yg anda dengar, anda pernah bersama Nabi bergitu pula saya. Tanggungjawab buat berlaku baik tidak lebih terletak pada putra-putra Abu Quhafa & Khaththab ketimbang kepada anda. Sebenarnya anda lebih dekat kepada Nabi karena kekerabatan dari pada mereka berdua, & anda dapat disebut menantu Nabi sedangkan mereka tidak. Anda mesti takut kepada Allah, Saya bersumpah demi dia bahwa saya tidak mengajukan nasehat ini karena anda tidak melihat apa-apa, & saya tidak mengatakan semua ini karena anda tidak mengetahui. & tidak ada masalah ketidak tahuan anda karena jalan shariat sangat jelas & terang.
Terimalah kedalam hari anda bahwa dari antara hamba-hambanya, Allah paling menyukai pemimpin yg adil yg mampu memimpin diri sendiri & mampu memimpin orang lain, memperkuat hal-perihal yg ma'ruf & menghancurkan bid'ah. & orang yg paling tercela disisi Allah adalah pemimpin lalim yg tetap sesat & orang lain pun tersesat karenanya. Saya pernah mendengar Nabi bersabda bahwa 'Pada hari pengadilan orang penindasan akan diseret sedemikian rupa sehingga tak ada yg mau menolongnya atau mengetahui (memberi syafaat) baginya, & dia langsung dilempar kedalam neraka. " (nahjul Balaghah).
Ustman mencengang mendengarkan kata-kata Ali yg logis. Ia hanya berkata, " saya tidak melakukan suatu kesalahan, saya hanya berlaku baik & bajik kepada karib-kerabat saya. "Kebenaran telah tercampur aduk dgn kebatilan & kebaikan dgn kejahatan. Penyelewengan Bani Umaiyah terus meningkat, Ustman banyak memberikan tali kepada mereka, & dia sendiri jadi tak berdaya dihadapkan mereka. Ali telah mengambarkan khalifah Ustman dgn tepat dalam kata-kata ,'dia mendukung karib-kerabatnya dgn yg paling ganjil. 'Demikian Bani umaiyah bersama para pendukungnya membawa Usman kejalan kehancuran & keruntuhan, karena nepotisme menyalah maka ia kehilangan nyawa. Istrinya yg bernama Na'ilah pun mengetahui kemana Bani umaiyah membawanya. Dia juga mengetahui bahwa Ali adalah orang yg paling tulus & yg sebenarnya menghendaki kebaikan Ustman.
Oleh karena itu dia terus mendorong Ustman agar berkonsultasi dgn Ali. Namun para penjahat & sesat terus menerus mengelilinginya, menenteng sartan Na'ilah & mengatakan bahwa ia seorang wanita yg kurang akal karena itu Ustman tak pantas mendengarkan petunjuknya.Pada sewaktu-waktu marwan berkata kepada Ustman, "Demi Allah, lebih baik anda bersiteguh dgn dosa-dosa anda & mohon ampun kepada Allah daripada bertaubat karena takut". Dgn kata-kata ini jelaslah bahwa marwan mengetahui salahnya kebijakan Ustman & kebatilan metodenya, namun menurut dia lebih baik terus berbuat dosa & kejahatan daripada merasa malu & menyesalinya. Tak ada nasehat yg diambil dari Ustman kecuali yg diucapkan oleh Marwan. Ustman langsung menyetujuinya apa yg dikatakan marwan, & tak mau mendengarkan pendapat kecuali pendapatnya. Marwan berbicara atas nama khlifah, & perkataannya yg keluar tak lain adalah cercaan, ancaman, & kesewenangan & cukup buat menimbulakan kerusuhan buat menetang Ustman. Dia pernah berkata kepada para pemberontak yg mengepung rumah Ustman, "Mau apa kalian? Mengapa berkumpul disini? Apakah kalian ingin merebut pemerintahan dari kami?" kata-kata Ustman ini mewakili seluruh keinginan dati kalangan Bani Umaiyah. Menurut mereka semua orang yg tertindas yg datang buat memohon pembenahan atas kesusahannya hanya ingin merampas & menjarahan saja.
Tuntutan buat mengembalikan hak yg terampas dari pemerintahan yg adil, & buat menghentikan penindasan beserta menidak para pelanggar hak-hak rakyat & hal-perihal yg berhubungan dgn pengajuan keluhan rakyat, merupakan urusan yg tidak patut diperhatikan, menurut marwan. Menurut dia, kekhalifahan, kedaulatan, & kepemimpinan adalah alat buat memamerkan kekuasaan, & wewenang & tidak ada hubungan nya dgn perlindungan atas hak-hak rakyat atau memelihara keimanan & hukum agama. Menurut dia, kekhalifahan itu adalah kerajaan bani umaiyah yg telah lama mereka tunggu buat direbut kembali, & dgn demikian menegakan kembali kekuasaan otoritas mereka yg telah dihancurakan oleh islam, & karena ia tidak dapat memahami mengapa rakyat berusaha mencabut hak Bani Umaiyah atas pemerintahan yg merupakan warisan mereka. Orang-orang yg tidak menyukai kebijakan finansial & pemerintahan Bani Umaiyah & mengkritiknya dgn tulus menjadi sasaran kemurkaan Ustman & saran Marwan & teman-temannya beserta para penasehatnya yang
lain. Salah seorang yg dari mereka adalah Abdullah bin Mas'ud, seorang sahabat besar Nabi. Dia banyak mengkritik kebijakan Ustman dgn mengatakan bahwa Ustman tidaklah berharga dimata Allah walapun sesar bulu lalat. Maka setelah mengatakan demikian Ustman kemudian atas saran marwan mengundang dirinya berdialog dengannya atas berbagai macam perkara dalam sebuah masjid. Maka ketika sebagian besar kaum bani umaiyah berkumpul berkatalah Ustman "lihatlah, sedang menuju kalian seekor binatang hina, yg menginjak-nginjak makanan, muntahan & koltorannya. Dgn tenang Mashud menjawb " saya tidak seperti itu, yg pasti saya adalah seorang sahabat Nabi. Saya bersama beliau dalam perang badar & ikut beserta dalam baiturridwan". Aisyah yg mendengar cercaan tersebut dgn keras dari dalam rumahnya berteriak "Ustman ! Engkau mengucapkan kata-kata seperti itu kepada sahabat Nabi !" orang lain juga tidak menyukai kata-kata Ustman itu & menyatakan kemarahannya, namun atas perintah Ustman yg telah gelap mata ia lantas mengucilkan Abdullah bin mas'ud & menganiyayanya hingga patah tulang akibat pukulan para pengawalnya. & karena belum puas ia pun memutus seluruh bantuan hidup & sumber rizkinya, hingga pada akhirnya ia wafat dalam penderitaan yg tiada tara. Kalau bukan karena kasih sayg Amar bin Yasin, maka kemungkinan mayatnya tidak akan ada yg mau mengurusnya karena ancaman Ustman pada setiap muslim disaat itu yg berani berusaha mendekatinya dgn hukuman yg sangat berat.
we hope SEJARAH & PERKEMBANGAN ISLAM PADA ZAMAN USTMAN BIN 'AFFAN are solution for your problem.