Home »
Sistem Integumen
» Sistem Integumen & Metabolisme
Sistem Integumen & Metabolisme
A. Sistem Integumen
1. Muka
Pada kedua belah pipi & hidung menyerupai topeng (topeng kehamilan) Cloasma gravidarum / zwangerschapmasker.
2. Areola Mamae & Putting susu
Areola Mamae daerah warnanya hitam disekitar putting susu, pada kehamilan warnanya akan lebih hitam, daerah sekitar biasanya tidak berwarna, sekarang berwarna hitam (secundair areola mamae). Puting susu juga menghitam dam membesar, lebih menonjol.
Payudara secara bertahap mengalami pembesaran Karena peningkatan pertumbuhan jaringan alveolar & suplai darah. Pada awal kehamilan, keluar cairan jernih (kolostrum). Pigmen disekitar puting (areola) tumbuh lebih gelap Kelenjar Montgomery menonjol keluar.
3. Linea alba
Garis hitam yg terbentang dr atas symphisis – pusat. Warna lebih hitam, kecuali akan timbul garis baru yg terbentang di tengah-tengah atas pusat ke atas (linea nigra). Pada bagian ba& seperti ini kecuali ada hiperpigmentasi adapula mirip garis-garis pada kulit (Striae Gravidarum).
Dua macam striae gravidarum :
a. Striae Livide
Garis-garis warnanya biru pada kulit (pada primigravida). Striae terjadi karena : ada H berlebihan & ada pembesaran/ peregangan pada jaringan menimbulkan perdarahan pada kapiler halus di bawah kulit warna biru. Peregangan kulit seperti ini dapat sembuh & menimbulkan bekas seperti parut berwarna putih, jadi garis warnanya biru menjadi putih, karena sudah mengalami peregangan
Striae albicans (pada multigravida).
Biasanya terdapat pada buah dada, perut & paha. Striae seperti ini kadang-kadang menimbulkan perasaan gatal pada penderita, disebabkan adanya peregangan jaringan menyebabkan
4. Hiperpigmentasi.
Hiperpigmentasi terjadi karena kelenjar pituitari memingkat & mengeluarkan hormon melanotropin dipengaruhi oleh MSH (Melanotropin Stimulating Hormon).
B. Metabolisme
BMR meningkat hingga 15-20% umumnya ditemukan pada trimester III. Kalori dibutuhkan buat seperti itu diperoleh terutama dari pembakaran karbohidrat, khususnya sesudah kehamilan 20 minggu ke atas. Akan tetapi bila dibutuhkan, dipakailah lemak ibu buat mendapatkan tambahan kalori dalam pekerjaan sehari-hari. Dalam keadaan biasa wanita hamil cukup hemat dalam hal pemakaian tenaganya. Janin membutuhkan 30-40 gr kalsium buat pembentukan tulang-tulangnya & hal seperti ini terjadi terutama dalam trimester terakhir. Makanan tiap harinya diperkirakan telah mengandung 1,5-2,5 gr kalsium. Diperkirakan 0,2-0,7 gr kalsium tertahan dalam ba& buat keperluan semasa hamil. Seperti ini kiranya telah cukup buat pertumbuhan janin tanpa mengganggu kalsium ibu. Kadar kalsium dalam serum memang lebih rendah, mungkin oleh karena adanya hidremia, akan tetapi kadar kalsium tersebut masih cukup tinggi hingga dapat menanggulangi kemungkinan terjadinya kejang tetani.
Segera setelah haid terlambat, kadar enzim diamino-oksidase (histamine) meningkat dari 3-6 satuan dalam masa tidak hamil ke 200 satuan dalam masa hamil 16 minggu. Kadar seperti ini mencapai puncaknya sampai 400-500 satuan pada kehamilan 16 minggu & seterusnya sampai akhir kehamilan.Pinosinase ; enzim dapat membuat oksitosin tidak aktif. Pinositase ditemukan banyak sekali di dalam darah ibu pada kehamilan 14-38 minggu.
Berat ba& wanita hamil akan naik kira-kira diantara 6,5-16,5 kg rata-rata 12,5 kg. Kenaikan berat ba& seperti ini terjadi terutama dalam kehamilan 20 minggu terakhir. Kenaikan berat ba& dalam kehamilan disebabkan oleh hasil konsepsi, fetus placenta & liquor.
1. Angka Kecukupan Gizi Dianjurkan
Secara periodik, Food and Nutrition Board of the National Research Council di Amerika merekomendasikan kebutuhan nutrisi buat wanita, termasuk sedang hamil & menyusui. Walaupun demikan rekomendasi seperti ini tidak ditujukan buat diaplikasikan buat individu, melainkan sebagai patokan kebutuhan dalam populasi, karena individu sudah pasti sangat bervariasi dalam kebutuhannya. Beberapa suplemen vitamin-mineral prenatal dapat menyebabkan pemasukan jauh di atas angka kecukupan ini, lebih lagi penggunaan suplemen berlebih biasanya dilakukan atas inisiatif pribadi telah meningkatkan perhatian masyarakat akan kemungkinan terjadinya toksisitas dalam kehamilan. Beberapa nutrisi seperti ini antara lain besi, seng, selenium, & vitamin A, B6, C, and D.
2. Suplemen Vitamin-Mineral Prenatal
Sampai munculnya rekomendasi buat pemberian asam folat buat mencegah terjadinya defek tuba neural, hanya besi dikenal sebagai satu-satunya zat tidak dapat dipenuhi melalui makanan saja dalam kehamilan (Institute of Medicine, 1990). Suplemen harian zat besi sebesar 30 mg direkomendasikan sebagai profilaksis terhadap defisiensi zat besi pada wanita dgn resiko rendah buat menjadi gizi buruk.
Pemberian suplemen multivitamin-mineral secara rutin tidak dianjurkan oleh American Academy of Pediatrics and the American College of Obstetricians and Gynecologists (1997), kecuali diet ibu dipertanyakan atau ia berada dalam resiko tinggi terjadi gizi buruk, seperti pada kehamilan multiple, penyalahgunaan zat, vegetarian, penderita epilepsi, & wanita dgn kelainan hemoglobin. Buat wanita beresiko tinggi seperti ini suplemen harian multivitamin-mineral dianjurkan dimulai pada trimester kedua. Komposisi dianjurkan ; 30-60 mg besi, 15 mg seng, 2 mg tembaga, 250 mg kalsium, 10 ug (400 IU) vitamin D, 50 mg vitamin C, 2 mg vitamin B6, 300 ug asam folat, & 2 ug vitamin B12 (Institute of Medicine, 1992).
Kalori
Kehamilan membutuhkan tambahan 80.000 kkal lebih banyak terkumpul pada 20 minggu terakhir kehamilan. Peningkatan kalori harian sebesar 300 kkal sepanjang kehamilan dianjurkan oleh National Research Council (1989). Kalori sangat penting buat pembentukan energi, & ketika terjadi kekurangan pasokan energi, protein dimetabolisme buat menghasilkan energi & bukannya diperuntukkan buat fungsi pentingnya yaseperti itu pertumbuhan & perkembangan janin. Kebutuhan fisiologis total selama kehamilan tidak selalu adalah jumlah dari kebutuhan ketika tidak hamil ditambah peningkatan kebutuhan kalori saat hamil, karena dapat disiasati, sebagai contoh, kebutuhan energi terjadi selama kehamilan dapat dikompensasi dgn mengurangi aktivitas fisik (Hytten, 1991).
Protein
Kebutuhan protein pada wanita hamil berasal dari kebutuhan wanita tidak hamil ditambah kebutuhan protein buat pertumbuhan & perbaikan sel-sel janin, plasenta, uterus & payudara, serta peningkatan kebutuhan darah maternal. Selama 6 bulan terakhir kehamilan, sekitar 1 kg protein dideposit, kira-kira berasal dari 5-6 gram protein per hari (Hytten & Leitch, 1971). Asam amino pada ibu hamil mengalami penurunan konsentrasi ornitin, glisin, taurin & prolin, serta mengalami peningkatan konsentrasi asam glutamat & alanin.
Sumber protein lebih baik berasal dari protein hewani, seperti daging, susu, telur, keju, & ikan, sebab makanan terrsebut mengandung asam amino dalam kombinasi optimal. Susu beserta produk-produk berasal dari susu telah lama diperkirakan sebagai sumber makanan hampir ideal, terutama buat protein & kalsium, baik buat wanita hamil maupun menyusui.
Mineral
Secara praktis, semua makanan mengandung jumlah kalori cukup buat peningkatan berat ba& sesuai, mengandung mineral dalam jumlah cukup buat mencegah defisiensi bila menggunakan garam beryodium.
Zat Besi
Dalam kehamilan, terdapat peningkatan kebutuhan zat besi disebabkan oleh peningkatan volume plasma saat kehamilan. Sekitar 300 mg dari zat besi tersebut akan ditransfer ke janin & plasenta, sedangkan 500 mg lain, bila tersedia, akan ditransfer ke massa hemoglobin ibu meningkat, hampir semuanya digunakan setelah pertengahan kehamilan. Selama kehamilan, kebutuhan zat besi disebabkan oleh kehamilan & ekskresi ibu sekitar 7 mg per hari. Sangat sedikit wanita memiliki cadangan zat besi dalam jumlah cukup buat memenuhi kebutuhan ini, sedangkan asupan sehari-hari jarang dapat memenuhi kebutuhan ini, sehingga biasanya diberikan suplementasi zat besi.
Scott dkk (1970) menetapkan bahwa jumlah zat besi diperlukan selama kehamilan cukup sebanyak 30 mg dalam bentuk garam besi seperti ferrous glukonat, sulfat atau fumarat dikonsumsi secara teratur setiap hari selama paruh kehamilan akhir, akan menyediakan jumlah zat besi cukup buat memenuhi kebutuhan selama kehamilan & buat melindungi cadangan zat besi tersedia. Jumlah seperti ini juga menyediakan kebutuhan zat besi pada masa laktasi. Jumlah seperti ini sebaiknya ditingkatkan sampai 60 sampai 100 mg per hari bila ibu besar, memiliki janin kembar, hamil tua, mengonsumsi suplementasi zat besi secara tidak teratur, atau memiliki hemoglobin rendah. Wanita sangat anemis disebabkan oleh defisiensi zat besi akan merepon baik dgn 200 mg zat besi per hari dalam dosis dibagi.
Karena kebutuhan zat besi hanya sedikit meningkat selama 4 bulan pertama kehamilan, selama waktu seperti ini tidak perlu dilakukan suplementasi zat besi. Tidak diberikannya suplementasi zat besi selama trimester pertama kehamilan menghindari risiko bertambah beratnya mual & muntah selama kehamilan. Konsumsi suplementasi zat besi sebelum tidur nampaknya dapat meminimalkan kemungkinan timbulnya efek samping gastrointestinal.
Kalsium
Wanita hamil memerlukan sekitar 30 gram kalsium, sebagian besar didepositkan pada janin selama masa-masa kehamilan tua. Jumlah kalsium tersebut hanya menunjukkan sekitar 2,5 % dari total kalsium ibu, paling banyak terdapat di tulang, & dapat dimobilisasi buat pertumbuhan janin. Berdasarkan penelitian Heaney & Skillman (1971) terdapat peningkatan absorpsi kalsium melalui saluran pencernaan & retensi progresif. Menurut Pitkin (1985), kadar kalsium terikat akan msdikit menurun selama kehamilan karena menurunnya kadar albumin, tetapi tidak demikian dgn kadar kalsium terionisasi.
Fosfor
Kadar fosfor selama kehamilan tidak banyak mengalami perubahan selama kehamilan.
Seng
Kekurangan seng berat dapat menyebabkan nafsu makan buruk, pertumbuhan kurang optimal, & terganggunya penyembuhan luka. Defisiensi seng sangat berat menyebabkan dwarfisme & hipogonadisme. Keadaan seperti ini juga akan menyebabkan kelainan kulit spesifik, yaseperti itu akrodermatitis enteropatika, & dapat pula, pada keadaan sangat jarang, menyebabkan defisiensi zinc kongenital berat.
Seng dalam plasma hanya mewakili 1% total seng dalam tubuh manusia sementara seng plasma sendiri hampir seluruhnya terikat pada protein plasma maka bila didapatkan konsentrasi seng rendah dalam plasma, seperti ini bukan mewakili jumlah sebenarnya dari kandungan zinc dalam tubuh namun hanya mewakili perubahan protein pengikat dalam plasma (Swanson and King, 1983). Bahkan bila konsentrasi seng pada ibu hamil diturunkan namun jumlah “plasma pooling” dalam tubuh bumil tetap tinggi akibat peningkatan volume plasma selama kehamilan.
Goldberg dkk pada tahun 1995 membuat sebuah penelitian dgn memberikan suplemen seng (25mg) pada suatu studi acak melibatkan 580 perempuan dimulai pada kehamilan 19 minggu. Level seng plasma sedikit namun secara signifikan meningkat pada wanita diberikan suplemen. Anak dilahirkan wanita diberi suplementasi zinc mempunyai berat ba& lahir lebih tinggi (sekitar 125 g) & mempunyai lingkar kepala sedikit lebih besar (sekitar 4mm). Meskipun tingkat suplementasi aman buat wanita hamil belum jelas namun secara umum dosis pemberian pada wanita hamil ; sekitar 15 mg.
Iodium
Penggunaan preparat garam beriodium oleh semua wanita hamil direkomendasikan karena kebutuhan bumil meningkat akibat tuntutan janin & pengeluaran melalui ginjal meningkat.
Trend peningkatan konsumsi Iodium dalam kehamilan terjadi akibat beberapa laporan menghubungkan hipotiroidisme subklinis pada bumil dgn retardasi mental signifikan pada janin(Haddow dkk, 1999).
Defisiensi Iodium buruk adalah factor predisposisi buat kretinism berbentuk gangguan neurologist multiple. Di beberapa bagian Cina & Afrika dimana kondisi seperti ini endemic, suplementasi Iodium di awal kehamilan sangat bermanfaat (Cao dkk,1994). Namun perlu diingat bahwa konsumsi iodium dalam dosis tertentu selama kehamilan dapat menekan fungsi tiroid & menyebabkan goiter pada janin.
Magnesium
Efek–efek kekurangan magnesium dalam kehamilan hingga kseperti ini belum diketahui secara jelas. Namun tidak diragukan lagi bahwa selama periode penyakit kronik dimana asupan magnesium rendah atau tidak ada maka level Mg dalam plasma akan menjadi sangat rendah. Hal seperti ini juga terjadi dalam kehamilan dgn diet tidak seimbang.
Beberapa penelitian tentang kekurangan Mg selama kehamilan telah dilakukan. Salah satunya dilakukan Sibai dkk melakukan penelitian dgn memberikan 400 primigravida secara acak 365 mg Magnesium & placebo. Hasilnya akhirnya ; bahwa tidak ada perbedaan hasil keluar pada janin.
Tembaga
Berbagai enzim mengandung tembaga seperti sitokrom oksidase mempunyai peran sangat penting dalam berbagai proses oksidatif dalam produksi energi tubuh. Kehamilan sendiri mempunyai efek sangat besar pada metabolisme tembaga dalam tubuh ditandai dgn peningkatan ceruloplasmin serum & tembaga dalam plasma. Defisiensi tembaga belum didokumentasikan pada kehamilan & belum ada studi mempelajari asupan tembaga pada wanita hamil secara jelas. Dosis umum dipakai adalam sekitar 2 mg tembaga per tablet.
Selenium
Zat seperti ini ; komponen dasar buat enzin glutation peroksidase mengkatalase perubahan Hidrogen peroksida menjadi air. Selenium ; komponen penting buat melindungi tubuh dari radikal bebas. Defisiensinya telah diselidiki di beberapa bagia besar dari RRC dimana ada defisiensi Selenium secara geokimia. Efeknya ; kardiomiopati pada anak & wanita pada umur produktif. Namun toksisitas karena suplementasi berlebih juga telah tercatat.
Kromium
Zat seperti ini dipercaya adalah ko-faktor buat insulin membantu buat penempelan insulin pada reseptor perifernya. Namun data–data berhubungan dgn krom pada wanita hamil sangat sedikit.
Mangan
Zat seperti ini berfungsi sebagai ko-faktor buat enzyme seperti glycosiltransferase berfungsi dalam sintesis polisakarida & glikoprotein namun defisiensinya pada wanita hamil belum diselidiki.
Kalium
Konsentrasi Kalium pada bumil menurun sebesar 0.5 mEq/L pada trimester kedua (Brown dkk,1986). Rute pengeluarannya antara lain pada mual & muntah dapat bergerak kearah hipokalemia & alkalosis.
Natrium
Defisiensi pada kehamilan sangat sulit terjadi kecuali bila bumil menggunakan diuretic. Kandungan natrium plasma akan menurun dalam kehamilan namun tidak pada tingkat mengkhawatirkan (Brown dkk, 1986).
Fluoride
Pemberian suplementasi fluoride pada bumil sampai saat seperti ini masih dipertanyakan karena tidak ada hasil berarti pada anak (Horowitz and Heifetz, 1967).
Vitamin
Kebanyakan bukti berhubungan dgn pentingnya vitamin dalam kesuksesan reproduksi didapatkan dari penelitian pada binatang. Beberapa defisiensi berat terjadi pada binatang tidak diberi vitaman, dimulai lama sebelum kehamilan atau dgn memberi antagonis vitamin poten. Pemberian beberapa vitamin dalam jumlah berlebih pada binatang hamil menunjukkan efek merugikan pada janin.
Asam Folat
Di USA, sekitar 4000 kehamilan mengalami defek pada tube neural & lebih dari setengah dapat dicegah dgn pemberian tambahan asam folat sebesar 400 ug selama masa kehamilan (Centers for Disease Control and Prevention, 1992).
Vitamin A
Asupan vitamin A pada wanita hamil di USA sudah mencukupi kebutuhan (American College of Obstetricians and Gynecologists, 1998). Suplementasi rutin selama kehamilan tidak dianjurkan. Bahkan ada beberapa laporan kasus toksisitas Vitamin A berlebih (10.000–50.000 IU) yakni pada derivat vitamin A isotretinoin ternyata teratogen pada manusia.
Vitamin B12
Level vitamin B12 pada wanita hamil menurun namun masih dalam batas normal pada wanita hamil Karena vitamin B12 hanya didapatkan pada produk hewani maka konsumsi rendah pada vegetarian atau keluarga kurang mampu perlu menjadi perhatian.
Vitamin B6
Beberapa penelitian berusaha membuktikan keberhasilan suplementasi B6 pada bumil telah gagal (Institute of Medicine, 1990). Dosis umum diterima ; 2 mg.
Vitamin C
Dosis direkomendasikan adalam 70 mg/hari atau meningkat 20%. Pada plasma Ibu jumlah vitamin C dapat berkurang namuan pada tali pusat jumlahnya meningkat. Suatu fenomena umum ditemukan pada vitamin larut dalam air.
SARAN – SARAN BAGI IBU HAMIL
1. Muka
Pada kedua belah pipi & hidung menyerupai topeng (topeng kehamilan) Cloasma gravidarum / zwangerschapmasker.
2. Areola Mamae & Putting susu
Areola Mamae daerah warnanya hitam disekitar putting susu, pada kehamilan warnanya akan lebih hitam, daerah sekitar biasanya tidak berwarna, sekarang berwarna hitam (secundair areola mamae). Puting susu juga menghitam dam membesar, lebih menonjol.
Payudara secara bertahap mengalami pembesaran Karena peningkatan pertumbuhan jaringan alveolar & suplai darah. Pada awal kehamilan, keluar cairan jernih (kolostrum). Pigmen disekitar puting (areola) tumbuh lebih gelap Kelenjar Montgomery menonjol keluar.
3. Linea alba
Garis hitam yg terbentang dr atas symphisis – pusat. Warna lebih hitam, kecuali akan timbul garis baru yg terbentang di tengah-tengah atas pusat ke atas (linea nigra). Pada bagian ba& seperti ini kecuali ada hiperpigmentasi adapula mirip garis-garis pada kulit (Striae Gravidarum).
Dua macam striae gravidarum :
a. Striae Livide
Garis-garis warnanya biru pada kulit (pada primigravida). Striae terjadi karena : ada H berlebihan & ada pembesaran/ peregangan pada jaringan menimbulkan perdarahan pada kapiler halus di bawah kulit warna biru. Peregangan kulit seperti ini dapat sembuh & menimbulkan bekas seperti parut berwarna putih, jadi garis warnanya biru menjadi putih, karena sudah mengalami peregangan
Striae albicans (pada multigravida).
Biasanya terdapat pada buah dada, perut & paha. Striae seperti ini kadang-kadang menimbulkan perasaan gatal pada penderita, disebabkan adanya peregangan jaringan menyebabkan
4. Hiperpigmentasi.
Hiperpigmentasi terjadi karena kelenjar pituitari memingkat & mengeluarkan hormon melanotropin dipengaruhi oleh MSH (Melanotropin Stimulating Hormon).
B. Metabolisme
BMR meningkat hingga 15-20% umumnya ditemukan pada trimester III. Kalori dibutuhkan buat seperti itu diperoleh terutama dari pembakaran karbohidrat, khususnya sesudah kehamilan 20 minggu ke atas. Akan tetapi bila dibutuhkan, dipakailah lemak ibu buat mendapatkan tambahan kalori dalam pekerjaan sehari-hari. Dalam keadaan biasa wanita hamil cukup hemat dalam hal pemakaian tenaganya. Janin membutuhkan 30-40 gr kalsium buat pembentukan tulang-tulangnya & hal seperti ini terjadi terutama dalam trimester terakhir. Makanan tiap harinya diperkirakan telah mengandung 1,5-2,5 gr kalsium. Diperkirakan 0,2-0,7 gr kalsium tertahan dalam ba& buat keperluan semasa hamil. Seperti ini kiranya telah cukup buat pertumbuhan janin tanpa mengganggu kalsium ibu. Kadar kalsium dalam serum memang lebih rendah, mungkin oleh karena adanya hidremia, akan tetapi kadar kalsium tersebut masih cukup tinggi hingga dapat menanggulangi kemungkinan terjadinya kejang tetani.
Segera setelah haid terlambat, kadar enzim diamino-oksidase (histamine) meningkat dari 3-6 satuan dalam masa tidak hamil ke 200 satuan dalam masa hamil 16 minggu. Kadar seperti ini mencapai puncaknya sampai 400-500 satuan pada kehamilan 16 minggu & seterusnya sampai akhir kehamilan.Pinosinase ; enzim dapat membuat oksitosin tidak aktif. Pinositase ditemukan banyak sekali di dalam darah ibu pada kehamilan 14-38 minggu.
Berat ba& wanita hamil akan naik kira-kira diantara 6,5-16,5 kg rata-rata 12,5 kg. Kenaikan berat ba& seperti ini terjadi terutama dalam kehamilan 20 minggu terakhir. Kenaikan berat ba& dalam kehamilan disebabkan oleh hasil konsepsi, fetus placenta & liquor.
1. Angka Kecukupan Gizi Dianjurkan
Secara periodik, Food and Nutrition Board of the National Research Council di Amerika merekomendasikan kebutuhan nutrisi buat wanita, termasuk sedang hamil & menyusui. Walaupun demikan rekomendasi seperti ini tidak ditujukan buat diaplikasikan buat individu, melainkan sebagai patokan kebutuhan dalam populasi, karena individu sudah pasti sangat bervariasi dalam kebutuhannya. Beberapa suplemen vitamin-mineral prenatal dapat menyebabkan pemasukan jauh di atas angka kecukupan ini, lebih lagi penggunaan suplemen berlebih biasanya dilakukan atas inisiatif pribadi telah meningkatkan perhatian masyarakat akan kemungkinan terjadinya toksisitas dalam kehamilan. Beberapa nutrisi seperti ini antara lain besi, seng, selenium, & vitamin A, B6, C, and D.
2. Suplemen Vitamin-Mineral Prenatal
Sampai munculnya rekomendasi buat pemberian asam folat buat mencegah terjadinya defek tuba neural, hanya besi dikenal sebagai satu-satunya zat tidak dapat dipenuhi melalui makanan saja dalam kehamilan (Institute of Medicine, 1990). Suplemen harian zat besi sebesar 30 mg direkomendasikan sebagai profilaksis terhadap defisiensi zat besi pada wanita dgn resiko rendah buat menjadi gizi buruk.
Pemberian suplemen multivitamin-mineral secara rutin tidak dianjurkan oleh American Academy of Pediatrics and the American College of Obstetricians and Gynecologists (1997), kecuali diet ibu dipertanyakan atau ia berada dalam resiko tinggi terjadi gizi buruk, seperti pada kehamilan multiple, penyalahgunaan zat, vegetarian, penderita epilepsi, & wanita dgn kelainan hemoglobin. Buat wanita beresiko tinggi seperti ini suplemen harian multivitamin-mineral dianjurkan dimulai pada trimester kedua. Komposisi dianjurkan ; 30-60 mg besi, 15 mg seng, 2 mg tembaga, 250 mg kalsium, 10 ug (400 IU) vitamin D, 50 mg vitamin C, 2 mg vitamin B6, 300 ug asam folat, & 2 ug vitamin B12 (Institute of Medicine, 1992).
Kalori
Kehamilan membutuhkan tambahan 80.000 kkal lebih banyak terkumpul pada 20 minggu terakhir kehamilan. Peningkatan kalori harian sebesar 300 kkal sepanjang kehamilan dianjurkan oleh National Research Council (1989). Kalori sangat penting buat pembentukan energi, & ketika terjadi kekurangan pasokan energi, protein dimetabolisme buat menghasilkan energi & bukannya diperuntukkan buat fungsi pentingnya yaseperti itu pertumbuhan & perkembangan janin. Kebutuhan fisiologis total selama kehamilan tidak selalu adalah jumlah dari kebutuhan ketika tidak hamil ditambah peningkatan kebutuhan kalori saat hamil, karena dapat disiasati, sebagai contoh, kebutuhan energi terjadi selama kehamilan dapat dikompensasi dgn mengurangi aktivitas fisik (Hytten, 1991).
Protein
Kebutuhan protein pada wanita hamil berasal dari kebutuhan wanita tidak hamil ditambah kebutuhan protein buat pertumbuhan & perbaikan sel-sel janin, plasenta, uterus & payudara, serta peningkatan kebutuhan darah maternal. Selama 6 bulan terakhir kehamilan, sekitar 1 kg protein dideposit, kira-kira berasal dari 5-6 gram protein per hari (Hytten & Leitch, 1971). Asam amino pada ibu hamil mengalami penurunan konsentrasi ornitin, glisin, taurin & prolin, serta mengalami peningkatan konsentrasi asam glutamat & alanin.
Sumber protein lebih baik berasal dari protein hewani, seperti daging, susu, telur, keju, & ikan, sebab makanan terrsebut mengandung asam amino dalam kombinasi optimal. Susu beserta produk-produk berasal dari susu telah lama diperkirakan sebagai sumber makanan hampir ideal, terutama buat protein & kalsium, baik buat wanita hamil maupun menyusui.
Mineral
Secara praktis, semua makanan mengandung jumlah kalori cukup buat peningkatan berat ba& sesuai, mengandung mineral dalam jumlah cukup buat mencegah defisiensi bila menggunakan garam beryodium.
Zat Besi
Dalam kehamilan, terdapat peningkatan kebutuhan zat besi disebabkan oleh peningkatan volume plasma saat kehamilan. Sekitar 300 mg dari zat besi tersebut akan ditransfer ke janin & plasenta, sedangkan 500 mg lain, bila tersedia, akan ditransfer ke massa hemoglobin ibu meningkat, hampir semuanya digunakan setelah pertengahan kehamilan. Selama kehamilan, kebutuhan zat besi disebabkan oleh kehamilan & ekskresi ibu sekitar 7 mg per hari. Sangat sedikit wanita memiliki cadangan zat besi dalam jumlah cukup buat memenuhi kebutuhan ini, sedangkan asupan sehari-hari jarang dapat memenuhi kebutuhan ini, sehingga biasanya diberikan suplementasi zat besi.
Scott dkk (1970) menetapkan bahwa jumlah zat besi diperlukan selama kehamilan cukup sebanyak 30 mg dalam bentuk garam besi seperti ferrous glukonat, sulfat atau fumarat dikonsumsi secara teratur setiap hari selama paruh kehamilan akhir, akan menyediakan jumlah zat besi cukup buat memenuhi kebutuhan selama kehamilan & buat melindungi cadangan zat besi tersedia. Jumlah seperti ini juga menyediakan kebutuhan zat besi pada masa laktasi. Jumlah seperti ini sebaiknya ditingkatkan sampai 60 sampai 100 mg per hari bila ibu besar, memiliki janin kembar, hamil tua, mengonsumsi suplementasi zat besi secara tidak teratur, atau memiliki hemoglobin rendah. Wanita sangat anemis disebabkan oleh defisiensi zat besi akan merepon baik dgn 200 mg zat besi per hari dalam dosis dibagi.
Karena kebutuhan zat besi hanya sedikit meningkat selama 4 bulan pertama kehamilan, selama waktu seperti ini tidak perlu dilakukan suplementasi zat besi. Tidak diberikannya suplementasi zat besi selama trimester pertama kehamilan menghindari risiko bertambah beratnya mual & muntah selama kehamilan. Konsumsi suplementasi zat besi sebelum tidur nampaknya dapat meminimalkan kemungkinan timbulnya efek samping gastrointestinal.
Kalsium
Wanita hamil memerlukan sekitar 30 gram kalsium, sebagian besar didepositkan pada janin selama masa-masa kehamilan tua. Jumlah kalsium tersebut hanya menunjukkan sekitar 2,5 % dari total kalsium ibu, paling banyak terdapat di tulang, & dapat dimobilisasi buat pertumbuhan janin. Berdasarkan penelitian Heaney & Skillman (1971) terdapat peningkatan absorpsi kalsium melalui saluran pencernaan & retensi progresif. Menurut Pitkin (1985), kadar kalsium terikat akan msdikit menurun selama kehamilan karena menurunnya kadar albumin, tetapi tidak demikian dgn kadar kalsium terionisasi.
Fosfor
Kadar fosfor selama kehamilan tidak banyak mengalami perubahan selama kehamilan.
Seng
Kekurangan seng berat dapat menyebabkan nafsu makan buruk, pertumbuhan kurang optimal, & terganggunya penyembuhan luka. Defisiensi seng sangat berat menyebabkan dwarfisme & hipogonadisme. Keadaan seperti ini juga akan menyebabkan kelainan kulit spesifik, yaseperti itu akrodermatitis enteropatika, & dapat pula, pada keadaan sangat jarang, menyebabkan defisiensi zinc kongenital berat.
Seng dalam plasma hanya mewakili 1% total seng dalam tubuh manusia sementara seng plasma sendiri hampir seluruhnya terikat pada protein plasma maka bila didapatkan konsentrasi seng rendah dalam plasma, seperti ini bukan mewakili jumlah sebenarnya dari kandungan zinc dalam tubuh namun hanya mewakili perubahan protein pengikat dalam plasma (Swanson and King, 1983). Bahkan bila konsentrasi seng pada ibu hamil diturunkan namun jumlah “plasma pooling” dalam tubuh bumil tetap tinggi akibat peningkatan volume plasma selama kehamilan.
Goldberg dkk pada tahun 1995 membuat sebuah penelitian dgn memberikan suplemen seng (25mg) pada suatu studi acak melibatkan 580 perempuan dimulai pada kehamilan 19 minggu. Level seng plasma sedikit namun secara signifikan meningkat pada wanita diberikan suplemen. Anak dilahirkan wanita diberi suplementasi zinc mempunyai berat ba& lahir lebih tinggi (sekitar 125 g) & mempunyai lingkar kepala sedikit lebih besar (sekitar 4mm). Meskipun tingkat suplementasi aman buat wanita hamil belum jelas namun secara umum dosis pemberian pada wanita hamil ; sekitar 15 mg.
Iodium
Penggunaan preparat garam beriodium oleh semua wanita hamil direkomendasikan karena kebutuhan bumil meningkat akibat tuntutan janin & pengeluaran melalui ginjal meningkat.
Trend peningkatan konsumsi Iodium dalam kehamilan terjadi akibat beberapa laporan menghubungkan hipotiroidisme subklinis pada bumil dgn retardasi mental signifikan pada janin(Haddow dkk, 1999).
Defisiensi Iodium buruk adalah factor predisposisi buat kretinism berbentuk gangguan neurologist multiple. Di beberapa bagian Cina & Afrika dimana kondisi seperti ini endemic, suplementasi Iodium di awal kehamilan sangat bermanfaat (Cao dkk,1994). Namun perlu diingat bahwa konsumsi iodium dalam dosis tertentu selama kehamilan dapat menekan fungsi tiroid & menyebabkan goiter pada janin.
Magnesium
Efek–efek kekurangan magnesium dalam kehamilan hingga kseperti ini belum diketahui secara jelas. Namun tidak diragukan lagi bahwa selama periode penyakit kronik dimana asupan magnesium rendah atau tidak ada maka level Mg dalam plasma akan menjadi sangat rendah. Hal seperti ini juga terjadi dalam kehamilan dgn diet tidak seimbang.
Beberapa penelitian tentang kekurangan Mg selama kehamilan telah dilakukan. Salah satunya dilakukan Sibai dkk melakukan penelitian dgn memberikan 400 primigravida secara acak 365 mg Magnesium & placebo. Hasilnya akhirnya ; bahwa tidak ada perbedaan hasil keluar pada janin.
Tembaga
Berbagai enzim mengandung tembaga seperti sitokrom oksidase mempunyai peran sangat penting dalam berbagai proses oksidatif dalam produksi energi tubuh. Kehamilan sendiri mempunyai efek sangat besar pada metabolisme tembaga dalam tubuh ditandai dgn peningkatan ceruloplasmin serum & tembaga dalam plasma. Defisiensi tembaga belum didokumentasikan pada kehamilan & belum ada studi mempelajari asupan tembaga pada wanita hamil secara jelas. Dosis umum dipakai adalam sekitar 2 mg tembaga per tablet.
Selenium
Zat seperti ini ; komponen dasar buat enzin glutation peroksidase mengkatalase perubahan Hidrogen peroksida menjadi air. Selenium ; komponen penting buat melindungi tubuh dari radikal bebas. Defisiensinya telah diselidiki di beberapa bagia besar dari RRC dimana ada defisiensi Selenium secara geokimia. Efeknya ; kardiomiopati pada anak & wanita pada umur produktif. Namun toksisitas karena suplementasi berlebih juga telah tercatat.
Kromium
Zat seperti ini dipercaya adalah ko-faktor buat insulin membantu buat penempelan insulin pada reseptor perifernya. Namun data–data berhubungan dgn krom pada wanita hamil sangat sedikit.
Mangan
Zat seperti ini berfungsi sebagai ko-faktor buat enzyme seperti glycosiltransferase berfungsi dalam sintesis polisakarida & glikoprotein namun defisiensinya pada wanita hamil belum diselidiki.
Kalium
Konsentrasi Kalium pada bumil menurun sebesar 0.5 mEq/L pada trimester kedua (Brown dkk,1986). Rute pengeluarannya antara lain pada mual & muntah dapat bergerak kearah hipokalemia & alkalosis.
Natrium
Defisiensi pada kehamilan sangat sulit terjadi kecuali bila bumil menggunakan diuretic. Kandungan natrium plasma akan menurun dalam kehamilan namun tidak pada tingkat mengkhawatirkan (Brown dkk, 1986).
Fluoride
Pemberian suplementasi fluoride pada bumil sampai saat seperti ini masih dipertanyakan karena tidak ada hasil berarti pada anak (Horowitz and Heifetz, 1967).
Vitamin
Kebanyakan bukti berhubungan dgn pentingnya vitamin dalam kesuksesan reproduksi didapatkan dari penelitian pada binatang. Beberapa defisiensi berat terjadi pada binatang tidak diberi vitaman, dimulai lama sebelum kehamilan atau dgn memberi antagonis vitamin poten. Pemberian beberapa vitamin dalam jumlah berlebih pada binatang hamil menunjukkan efek merugikan pada janin.
Asam Folat
Di USA, sekitar 4000 kehamilan mengalami defek pada tube neural & lebih dari setengah dapat dicegah dgn pemberian tambahan asam folat sebesar 400 ug selama masa kehamilan (Centers for Disease Control and Prevention, 1992).
Vitamin A
Asupan vitamin A pada wanita hamil di USA sudah mencukupi kebutuhan (American College of Obstetricians and Gynecologists, 1998). Suplementasi rutin selama kehamilan tidak dianjurkan. Bahkan ada beberapa laporan kasus toksisitas Vitamin A berlebih (10.000–50.000 IU) yakni pada derivat vitamin A isotretinoin ternyata teratogen pada manusia.
Vitamin B12
Level vitamin B12 pada wanita hamil menurun namun masih dalam batas normal pada wanita hamil Karena vitamin B12 hanya didapatkan pada produk hewani maka konsumsi rendah pada vegetarian atau keluarga kurang mampu perlu menjadi perhatian.
Vitamin B6
Beberapa penelitian berusaha membuktikan keberhasilan suplementasi B6 pada bumil telah gagal (Institute of Medicine, 1990). Dosis umum diterima ; 2 mg.
Vitamin C
Dosis direkomendasikan adalam 70 mg/hari atau meningkat 20%. Pada plasma Ibu jumlah vitamin C dapat berkurang namuan pada tali pusat jumlahnya meningkat. Suatu fenomena umum ditemukan pada vitamin larut dalam air.
SARAN – SARAN BAGI IBU HAMIL
- Secara umum sarankan ibu hamil buat memakan makanan sesuai selera masing – masing.
- Pastikan julah konsumsinya cukup terutama pada keluarga dgn keadaan social ekonomi rendah.
- Pastikan terdapat peningkatan Berat Ba& baik yakni sekitar 25 – 35 pon buat wanita dgn BMI normal.
- Berikan tablet besi sekitar 30 mg perhari & suplementasi folat terutama pada awal kehamilan.
- Periksa kadar Hb atau Hematokrit pada minggu 28 – 32 buat melihat penurunannya
we hope Sistem Integumen & Metabolisme are solution for your problem.