Home »
geng motor
» Perkumpulan Motor Gede (MOGE) sama saja dengan geng motor
Perkumpulan Motor Gede (MOGE) sama saja dengan geng motor
Perkumpulan Motor Gede (MOGE) sama saja dengan geng motor ? sekilas mari kita sedikit beropini, tentang geng motor tentunya, selama dua pekan ini informasi tentang geng motor telah menghiasi hampir seluruh media di indonesia. Bertepatan dengan momen ini, sungguh ada baiknya pihak-pihak berwewenang juga membahas tentang keberadaan perkumpulan motor gedde yang ada di negara ini.
ini ada sebuah kisah menarik tentang aksi motor gede di indonesia.
TEMPO Interaktif, Jakarta: Nasib naas menimpa Gunawan, 50 tahun. Warga kompleks Institut Pertanian Bogor, ini menjadi korban keroyokan rombongan Haley Davidson Club Jakarta. Peristiwa tersebut berlangsung di Jalan Raya Semplak, Kota Bogor, Sabtu (27/12) pagi.
Kisah ini bermula Gunawan hendak mengajak anak istrinya jalan-jalan menikmati hari libur. Dia bersama keluarganya naik mobil Toyota Kijang. Saat akan melintas jalan raya, dari arah belakang terdengar suara sirene yang disusul iring-iringan motor besar dan dikawal Polisi Militer.
Gunawan yang mendengar raungan sirene tersebut berusaha memperlambat laju mobilnya dan menepi. Dari arah belakang seorang pengendara Harley terlihat ngebut. Rupanya, dia tidak sempat memperlambat laju motornya. Akibatnya, mobil Gunawan tertabrak dari belakang hingga penyok. Tabrakan beruntun sesama konvoi tidak bisa dihindari.
Para anggota konvoi ramai-ramai turun dari motornya. Di antara mereka memaksa Gunawan turun dari mobilnya. Seakan dikomando, Gunawan dihajar sampai babak belur saat keluar dari mobil. Istri dan anak Gunawan menjerit ketakutan dan minta ayahnya tidak dipukuli. Pengeroyokan ini mengakibatkan sekujur tubuh korban memar, pipi kirinya sobek lantaran terkena tendangan sepatu. Gunawan dibawa ke rumah sakit terdekat.
Warga yang melihat langsung kejadian ini tak bisa berbuat apa-apa. Seorang anggota Polisi Militer datang, namun tidak memberi pertolongan pada Gunawan, melainkan malah minta surat kendaraan milik korban.
Rombongan Club Harley Davidson yang selalu minta diprioritaskan di sepanjang jalan itu lantas menuju daerah Labuan, Banten. Kepala Pusat Komando dan Pengendalian Operasi Polisi Wilayah Bogor Ajun Komisaris Besar Made Rumiarsa menyesalkan perilaku pengendara motor gede tersebut.
Dia yang juga anggota Club Harley Davidson tak habis pikir dengan tindak kekerasan yang dilakukan oleh anggota club. "Ini sangat memalukan. Semua warga berhak menggunakan jalan umum. Bukan hanya mereka saja. Penyebab kecelakaan bisa terjadi pada siapa pun," ujarnya berang.
Made berharap kepada pengendara motor besar jangan arogan dan sok menang sendiri di jalan raya. Mereka harus memberi contoh berkedaraan yang baik dan sopan kepada masyarakat. Jika perilaku itu dibiarkan, katanya, masyarakat akan memandang sinis kelompok tersebut.
HDCI Bantah, Warga Akan Lempari Oli
Sementara itu, Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) membantah anggotanya yang mengeroyok Gunawan, tetapi dari oknum anggota Harley Owner Grup (HOG) Jakarta. Gunawan adalah warga Komplek IPB Darmaga Bogor, di Jalan Raya Semplak, Kota Bogor.
Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal HDCI Pusat, Joko Santuri dan Michael A. Wilson, pengurus HDCI Bogor, Minggu (28/12). "Orang yang menganiaya Gunawan bukan anggota kami. Mereka oknum dari Harley Owner Grup Jakarta, Apapun alasannya tindakan penganiayaan terhadap pengguna jalan lain adalah salah," kata Joko ketika dikonfirmasikan wartawan melalui telepon. Ia juga mengimbau kepada oknum anggota HOG diharapkan bisa meminta maaf dan menengok korban.
Tindakan main hakim sendiri disesalkan oleh pengurus HDCI Bogor. Apalagi warga sekitar tempat kejadian mengancam akan melempari oli jika konvoi motor Harley Davidson atau motor besar lainnya melintas ke Jalan Raya Semplak. "Kami sudah lama membina anggota agar bisa mengikuti peraturan lalulintas dan menghormati pengguna jalan lainnya. Dengan kejadian ini bisa jadi kami di Bogor kena imbasnya, apalagi ada ancaman dari warga," jelas Michael kepada Tempo News Room.
Hal senada diungkapkan oleh Kepala Pusat Komando dan Pengendalian Operasi Polisi Wilayah Bogor, Ajun Komisaris Besar, Made Rumiarsa yang juga anggota motor Harley Davidson di Bogor. "Ini sangat memalukan dan baru terjadi di Bogor. Menurut saya setiap warga mempunyai hak yang sama dalam menggunakan jalan," tegas Made saat dihubungi wartawan. Ia berharap kepada pengendara motor besar bisa lebih berhati-hati lagi dan bersabar jika arus lalu lintas macet.
Menurut Michael setelah kejadian penganiayaan terhadap Gunawan, pengurus HDCI langsung melacak siapa pelakunya. Seandainya anggota HDCI yang melakukan tidak segan-segan pengurus akan menjatuhkan sanksi. Namun setelah tahu bukan dari anggotanya, mereka merasa lega. Untuk itulah HDCI mengimbau agar pengurus HOG bisa melihat kondisi korban.
Kejadian penganiayaan terhadap Gunawan, berawal saat ia melintas di Jalan Raya Semplak sekitar pukul 09.30 WIB. Dari arah belakang terdengar suara sirene meraung-raung. Ternyata ada puluhan rombongan Harley Davidson yang dikawal motor Corp Polisi Militer. Seperti biasa jika rombongan motor besar ini melintas semua kendaraan diharapkan memberi prioritas jalanan. Gunawan yang kebetulan mendengar raungan sirene tersebut berusaha memperlambat laju mobil kijangnya. Ia pun menepi.
Dari arah belakang seorang pengendara motor Harley yang ngebut rupanya tidak sempat memperlambat dan mengendalikan motornya. Akibatnya mobil Kijang Kapsul warna Coklat Metalik nomor polisi B-2856-XI milik Gunawan dihantam dari belakang. Tabrakan beruntun sesama 5 anggota konvoi tidak bisa dihindari. Kejadian ini membuat kelima anggota konvoi yang motornya jatuh marah dan langsung menarik Gunawan dari dalam mobil. Setelah itu, Gunawan dianiaya. Aksi ini berhenti setelah anggota CPM melerai. Akibat penganiayaan itu Gunawan menderita sobek bagian pipi akibat tendangan sepatu bermoncong besi, luka memar pada muka, kepala dan tubuhnya.
sumber: http://www.otomobilclub.com/?atheen=user&modul_user=news&do=read&id=13
menjadi sebuah pertanyaan di negeri ini... APAKAH ORANG YANG LEBIH KAYA SELALU MENJADI PERIORITAS DI JALAN RAYA????? MAAF PAK JALAN RAYA ITU JUGA DIBANGUN KARENA KAMI BAYAR PAJAK.
ini ada sebuah kisah menarik tentang aksi motor gede di indonesia.
TEMPO Interaktif, Jakarta: Nasib naas menimpa Gunawan, 50 tahun. Warga kompleks Institut Pertanian Bogor, ini menjadi korban keroyokan rombongan Haley Davidson Club Jakarta. Peristiwa tersebut berlangsung di Jalan Raya Semplak, Kota Bogor, Sabtu (27/12) pagi.
Kisah ini bermula Gunawan hendak mengajak anak istrinya jalan-jalan menikmati hari libur. Dia bersama keluarganya naik mobil Toyota Kijang. Saat akan melintas jalan raya, dari arah belakang terdengar suara sirene yang disusul iring-iringan motor besar dan dikawal Polisi Militer.
Gunawan yang mendengar raungan sirene tersebut berusaha memperlambat laju mobilnya dan menepi. Dari arah belakang seorang pengendara Harley terlihat ngebut. Rupanya, dia tidak sempat memperlambat laju motornya. Akibatnya, mobil Gunawan tertabrak dari belakang hingga penyok. Tabrakan beruntun sesama konvoi tidak bisa dihindari.
Para anggota konvoi ramai-ramai turun dari motornya. Di antara mereka memaksa Gunawan turun dari mobilnya. Seakan dikomando, Gunawan dihajar sampai babak belur saat keluar dari mobil. Istri dan anak Gunawan menjerit ketakutan dan minta ayahnya tidak dipukuli. Pengeroyokan ini mengakibatkan sekujur tubuh korban memar, pipi kirinya sobek lantaran terkena tendangan sepatu. Gunawan dibawa ke rumah sakit terdekat.
Warga yang melihat langsung kejadian ini tak bisa berbuat apa-apa. Seorang anggota Polisi Militer datang, namun tidak memberi pertolongan pada Gunawan, melainkan malah minta surat kendaraan milik korban.
Rombongan Club Harley Davidson yang selalu minta diprioritaskan di sepanjang jalan itu lantas menuju daerah Labuan, Banten. Kepala Pusat Komando dan Pengendalian Operasi Polisi Wilayah Bogor Ajun Komisaris Besar Made Rumiarsa menyesalkan perilaku pengendara motor gede tersebut.
Dia yang juga anggota Club Harley Davidson tak habis pikir dengan tindak kekerasan yang dilakukan oleh anggota club. "Ini sangat memalukan. Semua warga berhak menggunakan jalan umum. Bukan hanya mereka saja. Penyebab kecelakaan bisa terjadi pada siapa pun," ujarnya berang.
Made berharap kepada pengendara motor besar jangan arogan dan sok menang sendiri di jalan raya. Mereka harus memberi contoh berkedaraan yang baik dan sopan kepada masyarakat. Jika perilaku itu dibiarkan, katanya, masyarakat akan memandang sinis kelompok tersebut.
HDCI Bantah, Warga Akan Lempari Oli
Sementara itu, Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) membantah anggotanya yang mengeroyok Gunawan, tetapi dari oknum anggota Harley Owner Grup (HOG) Jakarta. Gunawan adalah warga Komplek IPB Darmaga Bogor, di Jalan Raya Semplak, Kota Bogor.
Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal HDCI Pusat, Joko Santuri dan Michael A. Wilson, pengurus HDCI Bogor, Minggu (28/12). "Orang yang menganiaya Gunawan bukan anggota kami. Mereka oknum dari Harley Owner Grup Jakarta, Apapun alasannya tindakan penganiayaan terhadap pengguna jalan lain adalah salah," kata Joko ketika dikonfirmasikan wartawan melalui telepon. Ia juga mengimbau kepada oknum anggota HOG diharapkan bisa meminta maaf dan menengok korban.
Tindakan main hakim sendiri disesalkan oleh pengurus HDCI Bogor. Apalagi warga sekitar tempat kejadian mengancam akan melempari oli jika konvoi motor Harley Davidson atau motor besar lainnya melintas ke Jalan Raya Semplak. "Kami sudah lama membina anggota agar bisa mengikuti peraturan lalulintas dan menghormati pengguna jalan lainnya. Dengan kejadian ini bisa jadi kami di Bogor kena imbasnya, apalagi ada ancaman dari warga," jelas Michael kepada Tempo News Room.
Hal senada diungkapkan oleh Kepala Pusat Komando dan Pengendalian Operasi Polisi Wilayah Bogor, Ajun Komisaris Besar, Made Rumiarsa yang juga anggota motor Harley Davidson di Bogor. "Ini sangat memalukan dan baru terjadi di Bogor. Menurut saya setiap warga mempunyai hak yang sama dalam menggunakan jalan," tegas Made saat dihubungi wartawan. Ia berharap kepada pengendara motor besar bisa lebih berhati-hati lagi dan bersabar jika arus lalu lintas macet.
Menurut Michael setelah kejadian penganiayaan terhadap Gunawan, pengurus HDCI langsung melacak siapa pelakunya. Seandainya anggota HDCI yang melakukan tidak segan-segan pengurus akan menjatuhkan sanksi. Namun setelah tahu bukan dari anggotanya, mereka merasa lega. Untuk itulah HDCI mengimbau agar pengurus HOG bisa melihat kondisi korban.
Kejadian penganiayaan terhadap Gunawan, berawal saat ia melintas di Jalan Raya Semplak sekitar pukul 09.30 WIB. Dari arah belakang terdengar suara sirene meraung-raung. Ternyata ada puluhan rombongan Harley Davidson yang dikawal motor Corp Polisi Militer. Seperti biasa jika rombongan motor besar ini melintas semua kendaraan diharapkan memberi prioritas jalanan. Gunawan yang kebetulan mendengar raungan sirene tersebut berusaha memperlambat laju mobil kijangnya. Ia pun menepi.
Dari arah belakang seorang pengendara motor Harley yang ngebut rupanya tidak sempat memperlambat dan mengendalikan motornya. Akibatnya mobil Kijang Kapsul warna Coklat Metalik nomor polisi B-2856-XI milik Gunawan dihantam dari belakang. Tabrakan beruntun sesama 5 anggota konvoi tidak bisa dihindari. Kejadian ini membuat kelima anggota konvoi yang motornya jatuh marah dan langsung menarik Gunawan dari dalam mobil. Setelah itu, Gunawan dianiaya. Aksi ini berhenti setelah anggota CPM melerai. Akibat penganiayaan itu Gunawan menderita sobek bagian pipi akibat tendangan sepatu bermoncong besi, luka memar pada muka, kepala dan tubuhnya.
sumber: http://www.otomobilclub.com/?atheen=user&modul_user=news&do=read&id=13
menjadi sebuah pertanyaan di negeri ini... APAKAH ORANG YANG LEBIH KAYA SELALU MENJADI PERIORITAS DI JALAN RAYA????? MAAF PAK JALAN RAYA ITU JUGA DIBANGUN KARENA KAMI BAYAR PAJAK.
we hope Perkumpulan Motor Gede (MOGE) sama saja dengan geng motor are solution for your problem.