Manusia Super
Tanpa disadr terkadang sikap apatis menyertai disaat langkah kaki mengarungi tuk coba taklukkan ibukota negeri ini. Semoga kita selalu diingatkan….
Sekedar berbagi cerita di forum orang orang super dlm keindahan hari seperti ini :
Siang seperti ini February 2011 , tanpa sengaja ,teman aku bertemu dua manusia super.Mereka mahluk mahluk kecil , kurus ,kumal berbasuh keringat. Tepatnya diatas jembatan penyeberangan setia budi , dua sosok kecil berumur kira kira delapan tahun menjajakan tissue dgn wadah kantong plastik hitam. Disaat menyeberang untuk makan siang mereka menawari tissue diujung jembatan, dgn keangkuhan khas penduduk Jakarta temanku cuma mengangkat tangan lebar lebar tanpa tersenyum dibalas dgn sopannya oleh mereka dgn ucapan "Terima kasih Oom !". Masih tak menyadr kemuliaan mereka & cuma mulai membuka sedikit senyum seraya mengangguk kearah mereka.
Kaki - kaki kecil mereka menjelajah lajur lain diatas jembatan , menyapa seorang laki laki lain dgn tetap berpolah seorang anak kecil penuh keceriaan, laki laki itupun menolak dgn gaya sama dgn temanku, lagi lagi sayup sayup aku mendengar ucapan terima kasih dr mulut kecil mereka. Kantong hitam tampat stok tissue dagangan mereka tetap teronggok disudut jembatan tertabrak derai angin Jakarta . Temanku melewatinya dgn lirikan kearah dlm kantong seperti itu , duapertiga terisi tissue putih berbalut plastik transparan .
Setengah jam kemudian temanku melewati tempat sama & mendapati mereka tengah mendapatkan pembeli seorang wanita , senyum diwajah mereka terlihat berkembang seolah memecah mendung sedang manggayut langit Jakarta.
" Terima kasih ya mbak .semuanya dua ribu lima ratus rupiah!" tukas mereka, tak lama siwanita merogoh tasnya & mengeluarkan uang sejumlah sepuluh ribu rupiah .
" Maaf , nggak ada kembaliannya ..ada uang pas nggak mbak ? " mereka menyodorkan kembali uang tersebut. Si wanita menggeleng, lalu dgn sigapnya anak bertubuh paling kecil menghampiri temanku tengah mengamati mereka bertiga pd jarak empat meter.
" Oom boleh tukar uang nggak , receh sepuluh ribuan ?" suaranya mengingatkan kepd anak lelaki temanku seusia mereka. Sedikit terhenyak temanku merogoh saku celana & cuma menemukan uang sisa kembalian food court sebesar empat ribu rupiah .
" Nggak punya , tukas temanku !" lalu tak lama siwanita berkata " ambil saja kembaliannya , dik !" sambil berbalik ba& & meneruskan langkahnya kearah ujung sebelah timur.
Anak seperti ini terkesiap , ia menyambar uang empat ribuan temanku & menukarnya dgn uang sepuluh ribuan tersebut & meletakkannya kegenggaman temanku masih tetap berhenti , lalu ia mengejar wanita tersebut untuk memberikan uang empat ribu rupiah tadi. Siwanita kaget , setengah berteriak ia bilang "sudah buat kamu saja , nggak apa..apa ambil saja !", namun mereka berkeras mengembalikan uang tersebut. " maaf mbak , Cuma ada empat ribu , nanti kalau lewat sseperti ini lagi aku kembalikan !" Akhirnya uang seperti itu diterima siwanita karena sikecil pergi meninggalkannya.
Tinggallah episode temanku & mereka , uang sepuluh ribu digenggaman aku tentu bukan sepenuhnya milik temanku itu. Mereka menghampiri aku & berujar " Om, bisa tunggu ya , aku kebawah dulu untuk tukar uang ketukang ojek !".
" eeh .nggak usah ..nggak usah ..biar aja ..nih !" temanku kasih uang seperti itu ke sikecil, ia menerimanya tetapi terus berlari kebawah jembatan menuruni tangga cukup curam menuju ke kumpulan tukang ojek.
Temanku hendak meneruskan langkah tetapi dihentikan oleh anak satunya ,"Nanti dulu Om , biar ditukar dulu ..sebentar "" Nggak apa apa , seperti itu buat kalian " Lanjutnya" jangan ..jangan Om , seperti itu uang om sama mbak tadi juga " anak seperti itu bersikeras
" Sudah ..aku Ikhlas , mbak tadi juga pasti ikhlas ! temanku berusaha membargain, namun ia menghalangi aku sejenak & berlari keujung jembatan berteriak memanggil temannya untuk segera cepat , secepat kilat juga ia meraih kantong plastik hitamnya & berlari kearah saya.
" Seperti ini deh om , kalau kelamaan , maaf .." ia memberi aku delapan pack tissue
" Buat apa ?" temanku terbengong
" Habis teman aku lama sih Om , maaf , tukar pakai tissue aja dulu " walau dikembalikan ia tetap menolak .
Temanku menatap wajahnya , perasaan bersalah muncul pd rona mukanya . Temanku kalah set , ia tetap kukuh menutup rapat tas plastic hitam tissuenya . Beberapa disaat dia mematung di sana , sampai sikecil telah kembali dgn genggaman uang receh sepuluh ribu , & mengambil tissue dr tangannya serta memberikan uang empat ribu rupiah.
"Terima kasih Om , !"..mereka kembali keujung jembatan sambil sayup sayup terdengar percakapan " Duit mbak tadi gimana ..? " suara kecil lain menyahut " lu hafal kan orangnya , kali aja ketemu lagi ntar kita kasihin..." percakapan seperti itu sayup sayup menghilang , Temanku terhenyak & kembali kekantor dgn seribu perasaan.
Pelajaran berharga dr dua manusia super , kekuatan kepribadian mereka menaklukan Jakarta membuat kita trenyuh , mereka berbalut baju lusuh tetapi hati & kemuliaannya sehalus sutra , mereka tahu hak mereka & hak orang lain , mereka berusaha tak meminta minta dgn berdagang Tissue. Dua anak kecil bahkan belum baligh , memiliki kemuliaan diumur mereka begseperti itu belia.
YOU ARE ONLY AS HONORABLE AS WHAT YOU DO (Engkau cuma semulia kau kerjakan).
Bandingkan dgn keserakahan kita , tak pernah ingin sedikitpun berkurang rizki kita.
"Usia memang tak menjamin kita menjadi Bijaksana , kitalah memilih untuk menjadi bijaksana atau tidak"
Semoga pengalaman nyata seperti ini mampu menggugah aku & teman lainnya untuk paling SUPER.
we hope Manusia Super are solution for your problem.