Seputar Antibiotik
Apa seperti itu AB?
AB ditemukan oleh Alexander Flemming pd tahun 1929 & digunakan untuk membunuh bakteri secara langsung atau melemahkan bakteri sehingga kemudian dapat dibunuh dgn sistem kekebalan tubuh kita.
AB ada merupakan :
1. produk alami,
2. semi sintetik, berasal dr alam dibuat dgn beberapa perubahan agar paling kuat, mengurangi efek samping atau untuk memperluas jenis bakteri dapat dibunuh,
3. full sintetik.
Jenis AB:
1. Narrow spectrum, berguna untuk membunuh jenis2 bakteri secara spesifik. Mungkin kalau di militer bisa disamakan dgn sniper, menembak 1 target dgn tepat. AB tergolong narrow spectrum adalah ampicillin & amoxycilin (augmentin, surpas, bactrim, septrim).
2. Broad spectrum, membunuh semua jenis bakteri didlm tubuh, atau bisa disamakan dgn bom nuklir. Dianjurkan untuk menghindr mengkonsumsi AB jenis ini, karena more toxic & juga membunuh jenis bakteri lainnya yangsangat berguna untuk tubuh kita. AB termasuk kategori seperti ini adalah cephalosporin (cefspan, cefat, keflex, velosef, duricef, etc.).
Bakteri
Bakteri berdasarkan sifat fisiknya dapat dibagi menjadi dua, yaseperti itu gram positif (+) & gram negatif (-). Infeksi dibagian atas difragma (dada) umumnya disebabkan oleh bakteri gram (+) sedangkan infeksi dibagian bawah difragma disebabkan oleh bakteri gram (-). Biasanya, infeksi disebabkan oleh gram (+) paling mudah dilawan. Didlm tubuh kita banyak sekali terdapat bakteri, bahkan salah satu kandungan ASI adalah bakteri. Jadi, sebenarnya, kebanyakan bakteri tidaklah "jahat".
Manfaat bakteri diusus kita adalah:
1. bakteri mengubah apa kita makan menjadi nutrisi dibutuhkan oleh tubuh.
2. memproduksi vitamin B & K.
3. memperbaiki sel dinding usus tua & sudah rusak.
4. merangsang gerak usus sehingga kita tak mudah muntah (konstipasi).
5. menghambat berkembang biaknya bakteri jahat & secara tak langsung mencegah tubuh kita agar tak terinfeksi bakteri jahat. Sekarang kita tahu manfaatnya, jadi jangan lagi minum AB tanpa alasan jelas, karena hal seperti ini akan membunuh bakteri baik tersebut.
Virus
Walaupun sesama mikro-organisme, virus ukurannya jauh paling kecil dibandingkan dgn bakteri. Mereka berkembang biak dgn mengunakan sel tubuh kita, jadi virus akan mati bila berada diluar tubuh.
Catatan penting: virus tak dapat dibunuh oleh obat & AB sama sekali tak bekerja terhadap virus. Virus cuma bisa dibasmi oleh sistem imun atau daya tahan tubuh kita, salah satunya adalah dgn demam. Demam merupakan bagian dr sistem daya tahan tubuh bermanfaat untuk membasmi virus, karena virus tak tahan dgn suhu tubuh tinggi. Jadi apabila anak/kita mengalami demam, sebaiknya tak diobati apabila suhu tubuhnya tak terlalu tinggi.
When AB doesn't work?
Menurut penelitian, ada 3 kondisi umumnya diterapi dgn AB, yaitu
1. Demam,
2. Radang tenggorokan,
3. Diare. Padahal,
sebenarnya, penggunaan AB untuk kondisi diatas tidaklah tepat & tak berguna.
Dibawah seperti ini petunjuk kapan AB tak bekerja:
1. Colds & Flu
2. Batuk atau bronchitis
3. Radang tenggorokan
4. Infeksi telinga. Tak semua infeksi telinga membutuhkan AB.
5. Sinusitis. Pd umumnya tak membutuhkan AB.
Penggunaan AB tak pd tempatnya & berlebihan tak akan menguntungkan, bahkan merugikan & membahayakan.
When do we need AB?
Dibawah merupakan beberapa jenis infeksi bakteri umumnya terjadi dan
membutuhkan terapi AB:
1. Infeksi saluran kemih
2. Sebagian infeksi telinga tengah atau biasa disebut otitis media
3. Sinusitis berat (berlangsung paling dr minggu, sakit kepala, pembengkakan di daerah wajah)
4. Radang tenggorokan karena infeksi kuman streptokokus (umumnya menyerang anak berusia 7 tahun atau paling sedangkan pd anak usia 4 tahun cuma 15% mengalami radang tenggorokan karena kuman ini)
How do I know this is bacterial infection?
Untuk mengetahui apa ada infeksi bakteri biasanya dgn melakukankultur membutuhkan beberapa hari untuk observasi. Contohnya apabila dicurigai adanya infeksi saluran kemih, lab. mengambil sample urin & kemudian dikultur, setelah beberapa hari akan ketahuan bila ada infeksi bakteri berikut jenisnya.
Efek Negatif AB
Dibawah adalah efek samping dialami pemakai apabila mengkonsumsi AB;
1. Gangguan saluran cerna (diare, mual, muntah, mulas) merupakan efek samping paling sering terjadi.
2. Reaksi alergi. Mulai dr ringan seperti ruam, gatal sampai dgn berat seperti pembengkakan bibir/kelopak mata, gangguan nafas, dll.
3. Demam (drug fever). AB dapat menimbulkan demam bactrim, septrim, sefalsporoin & eritromisin.
4. Gangguan darah. Beberapa AB dapat mengganggu sumsum tulang, salah satunya kloramfenikol.
5. Kelainan hati. AB paling sering menimbulkan efek seperti ini adalah obat TB seperti INH, rifampisin & PZA (pirazinamid).
6. Gangguan fungsi ginjal. Golongan AB bisa menimbulkan efek seperti ini adalah aminoglycoside (garamycine, gentamycin intravena), Imipenem/Meropenem & golongan Ciprofloxacin. Bagi penderita penyakit ginjal, harus hati2 mengkonsumsi AB.
Pemakaian AB tak pd tempatnya & berlebihan (irrational) juga dapat menimbulkan efek negatif paling luas (long term), yaseperti itu terhadap kita & lingkungan sekitar, contohnya:
1. Irrational use seperti ini juga dapat membunuh kuman baik & berguna yang
ada didlm tubuh kita. Sehingga tempat semula ditempati oleh bakteri
baik seperti ini akan diisi oleh bakteri jahat atau oleh jamur. Kondisi seperti ini disebut juga
sebagai "superinfection".
2. Pemberian AB berlebihan akan menyebabkan bakteri2 tak terbunuh mengalami mutasi & menjadi kuman resistance terhadap AB, biasa disebut SUPERBUGS. Jadi jenis bakteri awalnya dapat diobati dgn mudah dgn AB ringan, apabila ABnya digunakan dgn irrational, maka bakteri tersebut mutasi & menjadi kebal, sehingga amemerlukan jenis AB paling kuat. Bayangkan apabila bakteri seperti ini menyebar ke lingkungan sekitar. Lama kelamaan, apabila pemakaian AB irrational seperti ini terus berlanjut, maka suatu disaat akan tercipta kondisi dimana tak ada lagi jenis AB dapat membunuh bakteri terus menerus bermutasi ini. Hal seperti ini akan
membuat kita kembali ke zaman sebelum AB ditemukan, dimana infeksi diakibatkan oleh bakteri seperti ini tak dapat diobati sehingga angka kematian akan drastis melonjak naik.
Note: Semakin sering mengkonsumsi AB, semakin sering kita sakit. The less you consume AB, the less frequent you get sick.
Inappropriate AB Use
Berjuta2 resep ditulis mencantumkan AB untuk infeksi virus, padahal kita semua tahu AB tak berguna untuk memerangi virus.
Ada 3 alasan mengapa apparopriate use of AB seperti ini terjadi, yaitu:
1. Diagnostic uncertainty.
2. Time pressure.
3. Patient Demand."People don't want to miss work or they have a sick child who kept the family up all night and they're willing to try anything that might work". It's easier for the physician to give AB than to explain why it might be better not to use it.
Benar, seringkali kitapun sebagai pasien juga berperan didlm AB irrational use ini. Sudah terbentuk persepsi didlm pasien Indonesia, dimana kita beranggapan bahwa kalau pulang dr kunjungan dokter seperti itu harus membawa resep. Malah akan aneh kalau kita tak pulang dgn membawa resep. Hal seperti ini justru mendorong dokter untuk meresepkan AB ketika tak diperlukan. Sebaiknya sikap seperti ini sedikit demi sedikit kita hilangkan.
How Can We Help?
1. Rubah sikap kita ketika berkunjung ke dokter dgn menanyakan; Apa penyebab penyakitnya? bukan apa obatnya.
2. Jangan sedikit-sedikit minta dokter untuk meresepkan AB. Jangan mengkonsumsi AB untuk infeksi virus seperti flu/pilek, batuk atau radang tenggorokan. Kalau merasa tak nyaman akibat infeksi tsb. tanya dokter bagaimana cara meringankan gejalanya, tetetapi tak dgn AB.
3. Tak mempergunakan Desinfektan dirumah, cukup dgn air & sabun. Cuma diperlukan bila di rumah ada orang sakit dgn daya tahan tubuh rendah (pasca transplantasi, anak penyakit kronis, pemakaian steroid jangka panjang, dll.).
Battle of the Bugs: Fighting AB Resistance
Masalah bakteri kebal terhadap AB (AB resistance) seperti ini telah menjadi masalah global & sudah sejak beberapa dekade terakhir dunia kedokteran mencanangkan perang terhadap AB resistance ini.
Ada petunjuk dapat dilakukan untuk perihal pemakaian AB rasional, yaitu:
1. Kurangi pemakaian AB, jangan menggunakan AB untuk infeksi virus.
2. Gunakan AB cuma bila benar2 diperlukan & mulailah dgn AB ringan atau narrow spectrum.
3. Untuk infeksi ringan (infeksi saluran nafas, telinga atau sinus) memang perlu AB, gunakan AB bekerja terhadap bakteri gram (+).
4. Untuk infeksi kuman berat (infeksi dibawah diafrgma, seperti infeksi ginjal/saluran kemih, apendisitis, tifus, prneumonia, meningitis bakteri) pilih AB juga membunuh kuman gram (+).
5. Hindr pemakaian paling dr satu AB, kecuali TBC atau infeksi berat di rumah sakit.
6. Hindarkan pemakaian salep AB, kecuali untuk infeksi mata.
Bila kita memperoleh terapi AB, pertanyakanlah hal2 berikut:
1. Why do I need AB?
2. Apa dilakukan AB?
3. Apa efek sampingnya?
4. Apa dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya efek samping?
5. Apa AB harus diminum pd waktu tertentu, misalnya sebelum atau sesudah makan?
6. Bagaimana bila AB seperti ini dimakan bersamaan dgn obat lain?
7. Beritahu pula bila kita mempunyai alergi terhadap suatu obat atau makanan, dll.
Final Message
Sebagai konsumen kesehatan bertanggung jawab, sebaiknya kita juga berperan aktif dgn cara menggali & mempelajari pengetahuan dasar ilmu kesehatan. Dgn begseperti itu kita akan menjadi konsumen kesehatan smart and critical. So, semoga tulisan seperti ini dapat menambah pengetahuan dasar ilmu kesehatan para pembaca. Tulisan seperti ini dibuat bukan untuk menentang pemakaian AB. Sebaliknya kita harus mengetahui bagaimana pemakaian AB benar & tepat karena justru AB irrational akan menyebabkan AB menjadi impotent atau kehilangan manfaatnya. Antibiotics save lives, therefore we also have to save Antibiotics. ditulis Dr. Purnamawati Sp A, seorang dokter spesialis anak & pengasuh milis kesehatan
we hope Seputar Antibiotik are solution for your problem.