Home »
Information
» Jangan Remehkan Nyeri Otot
Jangan Remehkan Nyeri Otot
Nyeri otot & urat saraf merupakan keluhan sering terjadi, walaupun gerakan peregangan sebetulnya cukup efektif untuk mencegahnya. Jangan remehkan gangguan seperti ini karena kerusakan jaringan bisa menjadi paling parah & menahun.
Otot merupakan jaringan berguna untuk menopang tubuh. Pd alat gerak seperti lengan & tungkai kaki, otot berfungsi sebagai penggerak. Pd batang badan, otot berguna untuk mengembangkan serta mengempiskan rongga dada & melindungi organ penting lainnya. Untuk bisa bekerja optimal, otot harus dipelihara dgn baik.
Bila Kita masih bisa menggerak-gerakkan leher, pinggang, bahu, jari-jemari, sampai mengangkat tangan dgn nyaman, seperti itu tandanya otot-otot masih bekerja dgn baik. Namun, bila kadang muncul nyeri disaat melakukan gerakan, jangan remehkan keluhan itu.
Keluhan nyeri bisa berlangsung cuma dlm waktu singkat, bisa beberapa hari, bahkan beberapa tahun. Pd nyeri sesaat, kemungkinan besar tak mengganggu aktivitas sehari-hari.
Penderita baru akan merasa tersiksa bila nyeri seperti itu muncul secara terus-menerus. Bila tak segera diatasi, nyeri akan menjadi gangguan serius.
"Nyeri otot termasuk salah satu keluhan sering diderita manusia," kata Dr. M.R. Rachmawati Tutuko, Sp.RM, spesialis rehabilitasi medik dr Pusat Rehabilitasi Dharma Daya Lestari, Jakarta.
Bisa Menahun
Nyeri merupakan perasaan tak menyenangkan akibat adanya suatu kerusakan jaringan, baik sedang berlangsung maupun telah terjadi. Dgn adanya gejala nyeri, kerusakan jaringan sedang berlangsung sebenarnya dapat segera ditangani agar tak terjadi kerusakan paling berat.
Nyeri otot sangat berbeda dgn nyeri saraf. Nyeri ditimbulkan oleh saraf umumnya paling khas, tergantung dr saraf tertekan. Saraf di lipatan bokong (nervus ischiadicus), bila tertekan akan menimbulkan rasa sakit menjalar hingga ke kaki, sesuai dgn perjalanan sarafnya. Diagnosis tepat dapat menentukan jenis nyeri terjadi, sehingga terapinya pun akan dipilih paling sesuai.
Penggunaan obat bebas banyak beredar di pasaran, kerap menjadi pilihan untuk mengatasi nyeri otot. Sayangnya penggunaan obat bebas tak tepat, apalagi tanpa pengawasan dokter, bisa mengakibatkan beragam efek samping. Contohnya, bisa timbul gastritis (radang lambung), keropos tulang, bahkan sampai menghambat pembentukan sel darah.
"Seperti itu sebabnya, penanganan nyeri otot harus dilakukan secara menyeluruh. Dgn mengetahui jenis nyeri otot terjadi & faktor penyebabnya, kemudian diberi terapi tepat," tambah dokter lulusan FKUI akrab disapa Dr. Ati ini.
Kram & Kebas
Nyeri saraf mempunyai gejala berbeda dgn nyeri lainnya. Dijelaskan Dr. Salim Harris, Sp.S(K), konsultan ahli saraf dr RSCM, bahwa pd nyeri saraf akan terjadi gejala penyerta. Gejalanya antara lain gangguan fungsi saraf motorik berkaitan dgn kemampuan gerak otot, juga saraf sensorik berhubungan dgn gangguan fungsi kulit.
Nyeri saraf atau neuropatik sangat bervariasi. Ciri khas dr nyeri seperti ini adalah adanya gejala penyerta ditimbulkan akibat gangguan fungsi saraf. Misalnya nyeri saraf akibat gangguan saraf penggerak otot.
Hal tersebut mengakibatkan kelemahan otot sampai stimulasi kontraksi otot klonik (kontraksi & rileksasi otot berulang-ulang), tonik (kontraksi otot menetap), atau kram. Pd nyeri akibat gangguan saraf sensorik atau perasa, gejala terjadi biasanya kehilangan rasa, kebas, hingga tak terasa pd perabaan.
Menurut Dr. Salim, ada beberapa penyakit menimbulkan nyeri urat saraf, seperti nyeri urat saraf akibat terjepit, gangguan metabolik, & akibat infeksi. Urat saraf terjepit dapat terjadi pd banyak tempat pd tubuh.
" paling sering terjadi pd leher, telapak tangan dikenal sebagai carpal tunnel syndrome, & pinggang," tambahnya.
Nyeri urat saraf terjepit di leher terjadi akibat adanya kerusakan tulang serta tulang penyangga. Hal seperti ini menimbulkan penonjolan menekan saraf & menimbulkan nyeri, & bisa disertai gangguan fungsi otot.
Nyeri saraf terjepit di telapak tangan, banyak terjadi pd orang pekerjaannya banyak menggunakan tangan dlm posisi menggenggam. Urat saraf bisa rusak & menimbulkan gejala nyeri.
Nyeri urat saraf terjepit di pinggang, terjadi pd tulang belakang di daerah pinggang. Penyakit seperti ini sangat khas karena adanya nyeri pinggang dr tingkat ringan hingga berat. Nyeri seperti ini bisa menyebar ke tungkai atau daerah setempat. Gejala lain juga menyertai adalah kelemahan otot, kram otot, rasa kebas pd telakap kaki, betis, & sekitarnya.
Pd nyeri urat saraf akibat gangguan metabolik biasanya terjadi pd penderita diabetes melitus (DM). Peningkatan kadar gula darah berlangsung lama, akan mengakibatkan kerusakan pd pembuluh darah memberi makan pd serabut saraf. Keadaan seperti itu kemudian menyebabkan penderita merasa kebas, lemah otot, & sesekali kejang otot atau kram.
Pengobatan untuk nyeri, diutarakan Dr. Salim, ditujukan terhadap gejala & penyebabnya. Nyeri terjadi akibat jepitan urat saraf dapat disebabkan oleh inflamasi primer atau sekunder. Jepitan seperti ini juga bisa menimbulkan gangguan pd fungsi urat saraf. Untuk terapinya, Dr. Salim menekankan, harus digunakan obat-obatan mempunyai efek menekan proses inflamasi. Di sisi lain, adanya gangguan fungsi saraf memerlukan pengobatan dapat memperbaiki metabolisme saraf.
Untuk itu, penggunaan vitamin B1, B6, serta B12 baik untuk memberi efek pemulihan optimal. Pd nyeri akibat gangguan saraf metabolik, di samping penggunaan obat tersebut, juga harus dibarengi pengobatan untuk menormalkan kadar gula darah.
we hope Jangan Remehkan Nyeri Otot are solution for your problem.