INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARD
INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARD
( IFRS )
Perubahan Lingkungan Pelaporan Keuangan
Teknologi informasi yg berkembang pesat telah mengubah lingkungan pelaporan keuangan secara dramatis, mengurangi batas jarak fisik & mampu membuat informasi menjadi tersedia diseluruh dunia hanya dgn sekali pencet tombol dalam (Enter) dari komputer. Kemajuan ini membawa jutaan investor (jika tidak milyaran) ke lantai pasar modal di seluruh penjuru dunia. Antusiasnya para investor tidak terhalangi oleh batasan negara, misalnya: investor dari Amerika bisa dgn mudah berinvestasi di Eropa atau di Singapore atau bahkan di Indonesia & Vice Versa.
Ke-efektif-an pasar dunia ini tergantung pada ke-tepat waktu-an dari informasi keuangan yg transparan, dapat dibandingkan & relevan. Bukan hanya investor & analyst yg membutuhkan informasi seperti ini, melainkan juga dibutuhkan oleh stake holder lainnya (pekerja, suppliers, customers, institusi penyedia kredit, bahkan pemerintah). Mereka (stake holders) di jaman globalisasi ini bukan hanya sekedar ingin mengetahui informasi keuangan dari satu perusahaan saja, melainkan dari banyak perusahaan (jika bisa mungkin dari semua perusahaan) dari seluruh belahan dunia, buat tujuan benchmarking, membandingkan antar industri vertical maupun horizontal. Benchmarking adalah sangat krusial jika mau kompetitif dalam global bisnis di masa sekarang ini. Jika tidak, maka akan tergilas.
Pertanyaannya adalah bagaimana kebutuhan ini bisa terpenuhi jika perusahaan – perusahaan masih memakai tata cara, bentuk & prinsip pelaporan keuangan yg berbeda – beda ?
Beberapa standar Akuntansi :
Standar Akuntansi USA
Amerika memakai FASB & US GAAP (Generally Accepted Accounting Principles)
Standar Akuntansi Inggris & Eropa
Uni Eropa memakai IAS & IASB
Standar Akuntansi Indonesia
Indonesia memakai PSAK – nya IAI
Standar Akuntansi lainnya
Standar Akuntansi USA :
Tidak ada kodefikasi
CAP
APB statement
FASB
Standar Akuntansi Indonesia :
Standar “sound business practices” gaya Belanda
PAI & USA
PSA
PSAK prinsip Amerika
PSAK prinsip IASC – IFRS
IFRS adalah tata cara bagaimana perusahaan menyusun laporan keuangannya. Teknik buat menyusun laporan keuangan dibutuhkan standard.
Di Amerika, terdapat standar yg terbagi dalam tiga era :
Standar ditentukan / disusun oleh manajemen
Standar ditentukan / disusun oleh manajemen karena yg membutuhkan adalah pihak manajemen.
Standar ditentukan / disusun oleh profesi
Standar ditentukan / disusun oleh profesi karena profesi yg bertugas buat menyusun & mengaudit laporan keuangan.
Financial Accounting Standard World (FASW)
FASW lahir setelah orang menilai pihak kreditur terlalu dominant dalam menyusun standar akuntansi keuangan.
Standar Akuntansi yg menjadi dua kekuatan besar dunia :
Amerika = FASB & US GAAP
Internasional = Eropa = dibentuk IASC yg kemudian berubah IFRS
Berdirinya IASC :
1973
Ba& Profesi Australia, Canada, France, Jerman, Jepang, Meksiko, Belanda, U.K & USAK yg membentuk IASC.
1975
IAS # 1 Disc of Acc Policy keluar
IAS # 2 Valuation and Presentation of Inventory in the Context of HC Issued.
Apa yg menimbulkan munculnya IFRS ?
Pada hakekatnya standar Akuntansi focus perhatiaannya hanya kepada Pasar Modal. Kecanggihan teknologi informasi yg berkembang pesat yg telah mengubah lingkungan pelaporan keuangan, mengurangi batasan jarak fisik & mampu membuat informasi menjadi tersedia di seluruh dunia. Jutaan atau bahkan milyaran investor dapat dgn mudah masuk ke lantai Pasar Modal di seluruh penjuru dunia. Para investor tidak terhalangi oleh batasan negara. Para investor dapat dgn mudah ber-investasi di satu negara lain atau bahkan ber-investasi di beberapa negara sekaligus. Misalnya, investor dari negara Jerman bisa dgn mudah ber-investasi di negara Amerika, Perancis, Indonesia & negara – negara lain.
Standar Akuntansi dibutuhkan oleh Pasar Modal & lembaga yg memiliki Agency Problem. Agency Problem adalah masalah jarak antara principle & agent, oleh karena itu dibutuhkan jembatan antara pemilik & buruh atau pekerja yg disebut Agency Relation yaitu informasi. Informasi disini yaitu berupa laporan tentang asset, resources & lainnya yg berhubungan tentang keadaan perusahaan, yg dibuat oleh agent & diserahkan kepada principles (pemilik). Biaya yg dikleuarkan buat menjaga hubungan baik antara principles & agent disebut Agency Cost.
IFRS di Indonesia
Di Indonesia selama dalam penjajahan Belanda, tidak ada standar Akuntansi yg dipakai. Indonesia memakai standar (Sound Business Practices) gaya Belanda.
Sampai Thn. 1955 = Indonesia belum mempunyai undang – undang resmi / peraturan tentang standar keuangan.
Thn. 1974 = Indonesia mengikuti standar Akuntansi Amerika yg dibuat oleh IAI yg disebut dgn prinsip Akuntansi.
Thn. 1984 = Prinsip Akuntansi di Indonesia ditetapkan menjadi standar Akuntansi.
Akhir Thn. 1984 = Standar Akuntansi di Indonesia mengikuti standar yg bersumber dari IASC.
Sejak Thn. 1994 = IAI sudah committed mengikuti IASC / IFRS.
Thn. 2008 = diharapkan perbedaan PSAK dgn IFRS akan dapat diselesaikan.
Thn. 2012 = Ikut IFRS sepenuhnya?
Upaya buat memperkuat Arsitektur keuangan global & mencari solusi jangka panjang terhadap kurangnya transparansi informasi keuangan, membuat International Accounting Standard Boards (IASB) melakukan percepatan harmonisasi standar Akuntansi internasional khususnya International Financial Reporting Standard (IFRS) yg dibuat oleh IASB & Financial Accounting Standard Boards (ba& pembuat standar Akuntansi di Amerika Serikat).
Perkembangan Convergensi ke IFRS di Uni Eropa :
1982 = IFAC mengendors IASC sebagai Global Accounting Standard.
1989 = Federasi Akuntansi Eropa mengendors IASC.
1994 = IASC Advisory Council Approved selaku oversight and finance.
1995 = IASC & IOSCO menandatangani perjanjian agar negara – negara Uni Eropa mesti mengikuti IASs.
1996 = US SEC endors IASC to initiate the dev of global accounting standards.
1997 = IASC Forms SIC Standing Interpretation Committee, Forms SWP (Strategy Working Party).
1998 = IFAC / IASC memperluas kenggotaan menjadi 140 bodies di 101 negara.
1999 = G7 Finance Ministers and IMF Support IASs Strengthen International Financial Structure.
2000 = IASB new chairman Sir David Tweedie appointed.
2001 = IASB dilahirkan sebagai pengganti IASC. Isinya buat melakukan convergensi ke global Accounting standards dgn kualitas :
Single Set and High Quality.
Transparant & komparabel Laporan Keuangan.
Berguna bagi pemain Pasar Modal dunia.
2001 = IASC Foundation Formed, IASB a Standard Setting body IASs and SIC are adopted by IASB.
2002
SIC diganti IFRIC (International Financial Reporting Interpretation Committee).
Europe requires IFRSs listed companies 2005.
IASB & FASB agree on convergence.
2003 = IFRSs # 1 & IFRIC # 1 dikeluarkan.
2004 = IFRSs # 2 – 6 dikeluarkan.
2005 = IASB Board member menjadi IFRIC chairman.
Perkembangan Convergensi standar Akuntansi International khususnya IFRS yg dibuat oleh IASB & FASB.
October 2002 = FASB & IASB sepakat buat melakukan langkah buat melakukan convergensi standar Akuntansi US GAAP & IFRSs. Ditandatangani MoU yg disebut “the Norwalk Agreement” yg berisi :
Kedua standar menjadi compatible.
Melakukan koordinasi buat terus memlihara compatibility.
Anggota IASB :
- Sir David Tweedie, Chairman - Gilbert Gelard
- Thomas E. Jones, Vice Chairman - James J. Leisenring
- Mary R. Barth - Warren Mc. Gregor
- Hans - Georg Bruns - Patricia O’Malley
- Anthony T. Cope - Jhon T. Smith
- Jan Engstrom - Geoffrey Whittington
- Robert P. Garnett - Tatsumi Yamada
Proses Convergency
Melakukan pertemuan antara Dewan.
Menyesuaikan agenda termasuk buat mempercepat konvergensi.
Join staffing buat melakukan proyek bersama.
Dalam jangka pendek melakukan revisi buat mengeliminasi inkonsistensi antara kedua standard.
Proyek mengidentifikasi perbedaan mendasar antara kedua standar.
Koordinasi antara FASb emerging Issue task force & IASB’s IFRS interpretation committee.
IFRS STRUCTURE
Keuntungan (kelebihan) jika mengadopsi IFRS
Membuat perubahan ke IFRS, artinya anda sedang mengadopsi bahasa pelaporan keuangan global, yg akan membuat perusahaan (business) anda bisa dimengerti oleh global market (pasar dunia). Thus, jika kinerja perusahaan anda memang memiliki nilai jual yg pantas, maka potensi trade yg dihasilkan logikanya akan lebih bagus dibandingkan ketika perusahaan anda belum mengadopsi IFRS dalam pembuatan laporan keluarganya. The big – 5 accounting firm mostly mengatakan bahwa banyak dari perusahaan – perusahaan yg telah mengadopsi IFRS mengalami kemajuan yg significant dalam rangka memenuhi maksud mereka memasuki Pasar Modal dunia (global).
Beralih ke IFRS bukanlah sekedar pekerjaan mengganti angka – angka di laporan keuangan, tapi mungkin akan mengubah pola piker & cara semua element di dalam perusahaan.
Tantangan dari Corporate ke Campus
Bagi perusahaan pada umumnya, yg menjadi bahan pertimbangan apakah akan beralih ke IFRS atau tidak adalah “Apakah implementasi IFRS akan menghasilkan incremental benefit atau tidak?”. Tapi bagi perusahaan – perusahaan yg sudah go international, atau yg memiliki partner dari Uni Eropa, Australia & Russia & beberapa Middle East countries, tentu sudah tidak punya pilihan lain selain “mau tidak mau mesti mulai berusaha menerapkan IFRS” dalam pelaporan keuangannya jika masih mau berpartner dgn mereka.
Perubahan tata cara pelaporan keuangan GAAP (atau PSAK atau lainnya) ke IFRS berdampak sangat luas. IFRS akan menjadi “kompetensi wajib-baru” bagi para pekerja accounting.
Namun sampai disaat ini IFRS belum manjadi one global accounting stanrdar, walaupun standar IFRS telah digunakan oleh lebih 100 negara, termasuk Jepang, China, Kanada & 27 negara Uni Eropa. Sekitar 85 dari negara – negara tersebut mewajibkan laporan keuangan mengunakan IFRS buat semua perusahaan domestic, perusahaan tercatat.
Bagaimana Sikap Indonesia ?
Indonesia Mesti siap mengikuti global Accounting Standard kalau ingin masuk dalam dunia global.
Kurikulum mesti segera disiapkan mengantisipasi convergensi ini.
Literatur mesti disediakan.
Dosen & laboratorium juga mesti disediakan buat proses pengajarannya.
we hope INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARD are solution for your problem.