Neraca
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Ekonomi internasional adalah salah satu bagian dari ilmu ekonomi yg sangat menarik buat dipelajari & dianalisis. Karena ekonomi internasional mempelajari & menganalisis tentang transaksi & permasalahan ekonomi internasional (ekspor & impor) dimana salah satu permasalahan yg dihadapi dalam ekonomi internasional yaitu mengenai neraca pembayaran internasional. Neraca pembayaran merupakan suatu catatan sistematis mengenai transaksi ekonomi antara penduduk suatu negara & penduduk negara lainnya dalam suatu periode tertentu.
Dalam Pembangunan Jangka Panjang Kedua (PJP II) kebijaksanaan neraca pembayaran senantiasa diarahkan pada tercapainya sasaran pembangunan bidang ekonomi, yaitu seperti yg digariskan dalam Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) 1993, yakni terciptanya perekonomian yg mandiri & andal sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan, berdasarkan demokrasi ekonomi yg berlandaskan Pancasila & Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 dgn peningkatan kemakmuran rakyat yg makin merata, pertumbuhan yg cukup tinggi, & stabilitas nasional yg mantap, bercirikan industri yg kuat & maju, pertanian yg tangguh, koperasi yg sehat & kuat, beserta perdagangan yg maju dgn sistem distribusi yg mantap, didorong oleh kemitraan usaha yg kukuh antara ba& usaha koperasi, negara, & swasta beserta pendayagunaan sumber daya alam yg optimal.
Semua itu didukung oleh sumber daya manusia yg berkualitas, maju, produktif, & profesional, iklim usaha yg sehat beserta pemanfaatan ilmu pengetahuan & teknologi (iptek), & terpeliharanya kelestarian fungsi lingkungan hidup. Kebijaksanaan neraca pembayaran sebagai bagian integral dari kebijaksanaan pembangunan dalam PJP II tetap bertumpu pada Trilogi Pembangunan, yaitu pertumbuhan ekonomi, pemerataan pembangunan, & stabilitas nasional.
Di bidang perdagangan, kebijaksanaan ditujukan buat meningkatkan efisiensi & produktivitas industri dalam negeri, menunjang pengembangan ekspor nonmigas, memelihara kestabilan harga & penyediaan barang-barang yg dibutuhkan di dalam negeri, beserta menunjang iklim usaha yg menarik bagi penanaman modal. Kebijaksanaan di bidang pinjaman luar negeri melengkapi kebutuhan pembiayaan pembangunan di dalam negeri, & diarahkan buat menjaga kestabilan perkembangan neraca pembayaran secara keseluruhan.
Kebijaksanaan kurs devisa diarahkan buat mendorong ekspor nonmigas & mendukung kebijaksanaan moneter dalam negeri. Kebijaksanaan neraca pembayaran yg serasi & terpadu dgn kebijaksanaan pembangunan lainnya merupakan faktor penting dalam pencapaian sasaran pembangunan. Kondisi neraca pembayaran yg mantap mendorong arus perdagangan luar negeri, meningkatkan lalu lintas modal luar negeri buat kepentingan pembangunan nasional, beserta mendukung pertumbuhan yg berlanjut dari perekonomian nasional. Sistem devisa bebas yg merupakan kebijaksanaan mendasar di bidang neraca pembayaran merupakan prasyarat & perangkat ekonomi pokok bagi terciptanya efisiensi perekonomian nasional dalam berinteraksi dgn perekonomian internasional.
GBHN 1993 menggariskan bahwa pembangunan nasional yg makin meluas & kompleks dgn penerapan iptek yg makin canggih memerlukan peningkatan kemampuan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian & pengawasan dalam manajemen pembangunan nasional yg terpadu, berpijak pada potensi, kekuatan efektif & kemampuan dalam negeri yg dilandasi disiplin, tanggung jawab, semangat pengabdian, & semangat pembangunan beserta kemampuan profesional yg tinggi.
GBHN 1993 menegaskan bahwa dalam Repelita VI impor barang & jasa diarahkan buat meningkatkan produksi dalam negeri yg berorientasi pada ekspor, penghematan devisa, & pola hidup sederhana. GBHN 1993 juga memberi petunjuk bahwa pembangunan yg diperoleh dari sumber dalam negeri mesti lebih ditingkatkan. Pembangunan yg makin meningkat memerlukan biaya yg makin besar yg tidak dapat sepenuhnya dibiayai dari sumber dana dalam negeri. Oleh karena itu, diperlukan pembiayaan dari sumber dana luar negeri sebagai pelengkap yg diperoleh dgn syarat lunak, tidak memberatkan, tanpa ikatan politik & digunakan buat pembiayaan kegiatan pembangunan yg produktif sesuai dgn prioritas & yg memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi kesejahteraan rakyat beserta peranannya secara bertahap mesti dikurangi. Peranan investasi modal asing terus didorong & potensi peran beserta pihak asing perlu lebih dikembangkan terutama melalui pasar modal dalam negeri
Di samping itu, dalam Repelita VI, GBHN 1993 memberi petunjuk bahwa penanaman modal dalam negeri & modal asing makin didorong buat memacu pertumbuhan & pemerataan ekonomi, meningkatkan peran aktif masyarakat dalam kegiatan ekonomi beserta memperluas kesempatan usaha & lapangan kerja. Kemudahan & iklim investasi yg lebih menarik terus dikembangkan antara lain dgn penyediaan sarana & prasarana ekonomi yg memadai, peraturan perundang-undangan yg mendukung & penyederhanaan prosedur pelayanan investasi beserta kebijaksanaan ekonomi makro yg tepat.
Dalam perencanaan & pelaksanaan kebijaksanaan neraca pembayaran perlu dipegang dgn teguh seluruh asas nasional, terutama asas kemandirian, yaitu bahwa pembangunan nasional berlandaskan pada kepercayaan akan kemampuan & kekuatan sendiri, beserta bersendikan kepada kepribadian bangsa. Buat itu, seluruh sumber kekuatan nasional, baik yg efektif maupun potensial, didayagunakan & dilaksanakan dgn memperhatikan seluruh faktor dominan yg dapat mempengaruhi lancarnya pencapaian sasaran pembangunan.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1. Definisi
Neraca Pembayaran disebut juga sebagai balance of payment. Neraca Pembayaran Internasional adalah ringkasan pernyataan atau laporan yg pada intinya menyebutkan semua transaksi yg dilakukan oleh penduduk dari suatu negara dgn penduduk negara lain, & kesemuanya dicatat dgn metode tertentu dalam kurun waktu tertentu, biasanya satu tahun kalender. Balance of payment (BOP) adalah suatu catatan yg disusun secara sistematis tentang seluruh aktivitas ekonomi yg meliputi perdagangan barang/jasa, transfer keuangan & moneter antara penduduk (resident) suatu negara & penduduk luar negeri (rest of the world) buat suatu periode waktu tertentu, biasanya satu tahun.
Tujuan penyusunan neraca pembayaran ini adalah buat memberitahukan kepada pemerintah & siapa saja yg membutuhkan atau berkepentingan mengenai posisi internasional dari negara yg bersangkutan secara keseluruhan. Data-data seperti ini sangat diperlukan bagi penyusunan kebijakan-kebijakan moneter, fiscal, & perdagangan. Bagi kalangan swasta, data-data pada neraca pemabayaran itu juga penting buat menyusun perencanaan & strategi bisnis. Informasi yg terkandung dalam neraca pemabayaran dari suatu negara juga sangat dibutuhkan oleh kalangan perbankan, perusahaan-perusahaan multinasional, & siapa saja yg secara langsung maupun tidak langsung terlibat dalam kegiatan perdagangan & keuangan internasional.
Menurut Nopirin, (1999) Neraca pembayaran suatu negara adalah catatan yg sistematis tentang transaksi ekonomi internasional antara penduduk negara itu dgn pendududk negara lain dalam jangka waktu tertentu.
Catatan semacam ini sangat berguna buat berbagai macam tujuan, namun tujuan utamanya adalah buat memberikan informasi kepada penguasa pemerintah tentang posisi keuangan dalam hubungan ekonomi dgn negara lain beserta membantu di dalam hubungan ekonomi dgn negara lain beserta membantu di dalam pengambilan kebijaksanaan moneter, fiscal, perdagangan & pembayaran internasional. Dari pengertian tersebut ada 2 perihal yg perlu mendapatkan penjelasan, yaitu :
1. Pengertian penduduk di dalam suatu neraca pembayaran internasional meliputi:
* orang perorangan atau individu
Orang perorangan yg tidak mewakili pemerintah suatu negara (misalnya para touris) dianggap sebagai penduduk di aman mereka mempunyai tempat tinggal tetap atau tempat dimana mereka memperoleh “center of interest”. Dalam menentukan center of interest dapat dipakai sebagai ukuran adalah dimana mereka memperoleh penghasilan tetap atau dimana mereka bekerja.
*
ba& hukum
Suatu ba& hukum, dianggap sebagai penduduk dari negara dimana ba& hukum tersebut memperoleh status sebagai ba& hukum. Cabang-cabangnya yg ada di luar negeri dianggap sebagai penduduk luar negeri.
* pemerintah
Badan-ba& pemerintah adalah jelas sebagai penduduk dari negara yg diwakilinya. Jadi misalnya, para diplomat kedutaan besar dianggap sebagai penduduk dari negara yg mereka wakili. Transaksi yg mereka adakan di negara lain merupakan transaksi ekonomi internasional.
2. Yg termasuk ke dalam neraca pembayaran internasional hanyalah transaksi ekonomi internasional saja. Transaksi bantuan militer misalnya, tidak termasuk di dalamnya. Dalam transaksi ekonomi ini perlu dibedakan antara transaksi debit & kredit. Pembedaan lain dari transaksi ekonomi adalah transaksi yg sedang berjalan (current account) & transaski capital (capital account).
1. Perkiraan current account meliputi kegiatan perdangan suatu negara dalam memenuhi kebutuhan barang & jasa termasuk cara pembayaran & cara penerimaan buat penggunaan factor produksi seperti capital (modal) & teknologi terlepas dgn cara unrequited atau unilateral transfer (hibah)
2. Unrequited Transfer antara lain hadiah (gift), donations (bantu) & aid baik dalam bentuk barang maupun uang tanpa kewajiban buat membayar kembali.
3. Capital account terdiri dari transaksi suatu negara di bidang keuangan (monetary) b& pemilikan (ownership) tapi bukan tentang transaksi otoritas moneter.
4. Otoritas moneter dibadi dua menjadi perkiraan reserve (cadangan).
5. Pos terakhir adalah error and ommisions.
Transaksi yg sedang berjalan adalah transaksi yg meliputi barang-barang & jasa, sedangkan transaksi capital adalah transaksi yg menyangkut investasi modal & emas. Hadiah (gift), bantuan (aid) & transaksi satu arah yg lain (unilateral transfer) dapat digolongkan ke dalam transaksi yg sedang berjalan atau sebagai transaki tersendiri, yakni transaksi satu arah.
Dari definisi di atas dapat dikemukakan bahwa BOP merupakan suatu catatan sistematis yg disusun berdasarkan suatu sistem akuntansi yg dikenal sebagai “double- entry book keeping” sehingga setiap transaksi internasional yg terjadi akan tercatat dua kali, yaitu sebagai transaksi kredit & sebagai transaksi debit.
Sebagai contoh, misalnya sebuah perusahaan Indonesia mengekspor barang dgn kredit tiga bulan senilai USD 1.000. Karena ekspor tersebut dilakukan dgn kredit tiga bulan, maka pembayaran yg belum diterima tersebut dianggap sebagai suatu arus modal keluar buat jangka pendek atau a short-term capital outflow senilai USD 1.000. Dgn demikian, transaksi internasional di atas akan tercatat sebagai berikut.
Dgn sistem double-entry book keeping, maka BOP secara overall akan selalu dalam posisi balance, tapi dapat memiliki cadangan devisa positif atau negative.
Berdasarkan konversi yg biasanya dilakukan dalam BOP terdiri atas hal-perihal berikut.
1. Credit entries ( transaksi kredit )
Transaksi debit adalah transaksi yg menimbulkan kewajiban buat melakukan pembayaran kepada penduduk negara lain. Diantaranya :
1. Export of goods and services ( ekspor barang & jasa )
2. Income receivable ( penerimaan dari hasil investasi )
3. Offset to real of financial resources received ( transfers )
4. Increases in liabilities
5. Decreases in financial assets
1. Debit entries ( transaksi debit )
Transaksi kredit adalah transaksi yg menimbulkan hak buat menerima pembayaran dari penduduk negara lain.
1. Import of goods and services (impor barang & jasa )
2. Income payable ( pembayaran atas hasil investasi )
3. Offset to real or financial resources provide (transfer )
4. Decreases in liabilities
5. Increases in financial assets
Selanjutnya transaksi debit & kredit tersebut menurut sifatnya dapat dibagi atas beberapa perihal berikut.
1. Transaksi otonom ( autonomous transaction ), yaitu transaksi yng timbul atas inisiatif pihak tertentu & bukan sebagai reaksi atau akibat adanya transaksi lain yg tercatat pada current account & long-term capital account, misalnya ekspor & impor barang atau modal dalam jangka panjang buat mencari keuntungan.
2. Transaksi kompensasi (induced/ compensatory transaction ), yaitu transaksi yg timbul sebagai akibat atau kompensasi dari adanya transaksi lain. Transaksi ini disebut juga sebagai transaksi pelengkap, misalnya pemasukan modal jangka pendek & impor/ ekspor emas.
Dgn demikian, transaksi kredit dapat terdiri atas hal-perihal berikut.
Transaksi kredit otonom ( credit autonomous transaction atau CAT )
1. Ekspor barang & jasa
2. Impor modal jangka panjang buat PMA/ direct investment
Transaksi debit otonom ( debit autonomous transaction atau DAT )
1. Impor barang & jasa
2. Ekspor modal jangka panjang, misalnya direct investment di luar negeri
Neraca pembayaran juga merupakan sumber informasi tentang kegiatan eksternal dari suatu negara, apakah mata uang negara tersebut dalam keadaan kuat atau melemah. Perkiraan atau pos-pos neraca pembayaran juga mencakup keikutsertaan perusahaan internasional dalam upaya mengubah nilai tukar valuta asing. IMF mendefinisikan bahwa setiap bangsa secara berkala menerbitkan satu rangkaian data statistic yg menggambarkan intisari dari semua transaksi ekonomi dalam suatu periode antara penduduknya dgn dunia luar. Data statistik tersebut merupakan perkiraan neraca pembayaran. Pos-pos perkiran menunjukkan bagaimana suatu bangsa membiayai kegiatan internasional selama periode laporan.Dalam neraca pembayaran terdapat pos-pos obligasi keuangan & liquiditas eksternal dari suatu bangsa.
2.2. Jenis-jenis Neraca Pembayaran Internasional
Pengelompokan transaksi internasional dapat dikategorikan menjadi neraca transaksi berjalan (current account), neraca modal (capital account), neraca perdagangan, neraca jasa, neraca transaksi sepihak, unrequited transafer & cadangan devisa (reserve).
1. Current account (neraca transaksi berjalan)
Neraca Transaksi berjalan (the current account) terlihat seperti revenue & expenditure di bidang bisnis. Pada waktu dikombinasikan neraca pembayaran menjadi menyajikan informasi penting tentang kemampuan ekonomi internasional dari suatu negara, tampaknya seperti laporan laba rugi dari suatu perusahaan yg berisi informasi penting tentang kemampuan bisnisnya.
a. Current account terdiri atas balance of trade (BOP), service account, & unilateral account.
b. Transaksi ekspor pada current account dicatat sebagai transaksi kredit atau positif karena menghasilkan devisa.
c. Transaksi impor pada current account dicatat sebagai transaksi debit atau negatif karena mengeluarkan devisa.
2. Balance of trade (neraca perdagangan)
Bagi kebanyakan negara, ekspor & impor barang dagangan merupakan komponen terbesar dari seluruh transaksi internasional. Penjualan barang kepada orang asing (ekspor) merupakan sumber dana & tercatat pada pos kredit. Sebagai pembayaran buat ekspor, negara eksportir menuntut kewajiban terhadap orang asing yg tercatat pada pos debit. Sebaliknya, pembelian barang dari orang asing (impor) merupakan penggunaan dana & terdapat pada pos debit buat membayar impor, negara importer dapat mengurangi tuntutnnya kepada orag asing atau menaikkan liabilities asingnya & tercatat pada pos kredit.
Dalam neraca ini dicatat seluruh transaksi ekspor & impor barang atau visible & tangible goods dgn ketentuan berikut :
a. Ekspor barang dicatat sebagai transaksi kredit atau positif.
b. Impor barang dicatat sebagai transaksi derbit atau negative.
3. Service account (neraca jasa)
Istilah lain dari jasa (services) disebut juga invisibles termasuk pengangkutan (freight) & insurance (asuransi) atau pendapatan internasional. Pariwisata & pengeluaran turis, pengeluaran belanja pegawai pemerintah, warganegara, personel militer di luar negeri, & pembayaran management feees, royalty, sewa film & jasa konstruksi. Pembelian jasa dari pihak asing diperlakukan sebagai impor & direkam pada pos debit. Sebaliknya, penjualan jasa kepada pihak asing diperlakukan sebagai ekspor & dicatat sebagai kredit.
Invesment Income meliputi semua pembayaran bunga, deviden & laba dari hasil investasi di perusahaan asing yg berada di bawah pengawasan penduduk (direct investment). Pertukaran keuangan (finance transfer) dimasukkan ke dalam current account karena sebagai factor penerimaan yaitu pembayaran atas penggunaan modal. Sebaliknya, arus capital masuk ke capital account.
Dalam kenyataannya, semua penerimaan orang asing dari direct investment berada di neraca pembayaran walaupun tidak semua ditransfer sebagai penerimaan deviden.Dasar rasional buat memasukkan penerimaan yg ditanam kembali (undistributed income) sebagai arus financial adalah bahwa setiap penerimaan menjadi property dari induk perusahaan asing yg dibayar kembali (remitted). Buat mengikuti double entry, laba yg ditahan tapi tidak ditransfer menjadi investment income (dikredit) mesti melewati masukan dari luar yaitu melalui reinvested earning pada neraca modal (sisi debit).
Transaksi yg dimaksudkan ke service account adalah seluruh transaksi ekspor & impor jasa atau invisible atau tangible goods yg meliputi hal-perihal berikut.
(1) Pembayaran bunga
(2) Biaya transportasi
(3) Biaya asuransi
(4) Remittance (Jasa TKI/ TKW/ TKA, feelroyalty teknologi & konsultasi, & lain-lain).
(5) Tourism
Service account atau neraca jasa Indonesia hingga disaat ini selalu tercatat dalam posisi negative atau debit karena transaksi impor lebih besar daripada transaksi ekspor, khususnya buat pembayaran bunga, biaya transportasi, biaya asuransi, & remittance. Satu-satu transaksi jasa yg positif adalah jasa dari tourisme karena lebih banyakturis asing yg dating ke Indonesia yg ke luar negeri. Posisi negatif atau defisit dari service account ini juga mencerminkan masih relatif rendahnya kualitas SDM Indonesia sebagai penghasil jasa, walaupun secara kuantitatif lebih banyak TKI/ TKW Indonesia yg bekerja di luar negeri (tapi dgn penghasilan yg rendah dibandingkan dgn TKA (tenaga kerja asing) yg bekerja di Indonesia dgn bayaran yg lebih tinggi.Dgn demikian, salah satu usaha buat memperbaiki posisi service account & BOP Indonesia adalah dgn jalan meningkatkan kualitas SDM-nya.
4. Unrequited transfer
Unrequited transfer merupakan transaksi internasional yg bukan komersial yaitu tanpa kewajiban (quid pro quo) baik yg dilakukan oleh pihak swasta maupun pihak pemerintah. Bentuk pertukaran penting di sector swasta di beberapa negara adalah pengiriman uang buat keluarga dari pekerja di luar negeri.transfer dari pihak swasta lainnya antara lain kegiatan organisasi sosial & bantuan (relief). Transfer dari pemerintah terdiri dari uang, barang & jasa yg diberikan sebagai bantuan bagi negara lain atau penduduk asing.
Apabila transfer dalam bentuk barang, nilai dari barang dicatat sebagai ekspor pada sisi kredit & berhubungan dgn pos debit yg dicatat dgn jumlah nilai yg sama. Bila transfer dalam bentuk uang, negara tujuan akan menunjukkan pos kredit pada short-term capital account & masukan debit pada pos unrequirted transfer.
5. Unilateral account (neraca transaksi sepihak)
Neraca ini merupakan transaksi sepihak yg umumnya terdiri atas bantuan sosial atau grant yg diterima atau diberikan dari/ ke luar negeri, tanpa kewajiban buat membayar kembali.
6. Capital account (neraca modal)
Neraca modal (capital account) merupakan transaksi dalam perihal pemilikan. Financial asssets & liabilities yg kurang dari 1 tahun termasuk short term (jangka pendek). Bila lebih dari 1 tahun (equity capital) dinggap sebagai long term (jangka panjang).
Direct Invesment melibatkan partisipasi dari perusahaan asing & berada di bawah pengawasan yg efektif. Secara statistik, belum dapat mendefinisikan atau apa pengertian direct investment. Amerika mengelompokkan pemilikan sebanyak 10% dari penanaman modal dianggap sebagai direct investment. IMF mendefinisikan portofolio investment sebagai “usaha buat mendapatkan investment income atau capital again” sama seperti penerimaan perusahaan.
Pos “other long-term” pada capital account membedakan transaksi pemerintah dgn transaksi swasta di negara pelapor. Transaksi dapat berupa loans (pinjaman ) atau surat berharga (securities) dgn jangka waktu lebih dari 1 tahun. Ada kemungkinan melibatkan pihak swasta asing atau pemerintah asing lainnya, kecuali transaksi yg dilakukan atara otoritas moneter. Pinjaman pemerintah kepada swasta dapat berupa pinjaman dari bank Eksport-Import kepada perusahaan penerbangan asing buat membiayai penjualan kapal Amerika. Pinjaman swasta kepada pemerintah asing dapat dilakukan oleh Chase Manhattan Bank kepada pemerintah Brazilia.
Pada pos “other short-term” di neraca modal juga memisahkan transaksi pemerintah & transaksi swasta. Pemerintah pemilik surat berharga berada di short term loans & transaksi buat pemerintah pelapor berad di “short- term security”
Pos “private short-term” meliputi obligasi komersial & deposito atau utang di bank jangka pendek. Obligasi komersil termasuk wesel & bentuk pembayaran lainnya muncul dari kegiatan keuangan perdagangan, termasuk juga pembukaan rekening kredit, kecuali buat keperluan interen perusahaan. Rekening intern perusahaan dianggap sebagai direct investment walau hanya jangka pendek.
a. Capital account ini terdiri atas ekspor & impor modal, baik buat jangka panjang maupun jangka pendek.
b. Penjumlahan saldo current account + saldo transaksi impor/ ekspor modal jangka panjang (direct investment and long-term capital lainnya) disebut sebagai basic balance (D. Salvatore, 1993 : 449)
c. Berlawanan dgn pencatatan pada current account, maka dalam capital account berlaku ketentuan sebagai berikut.
* Transaksi impor modal dicatat sebagai transaksi kredit atau positif.
* Transaksi ekspor modal dicatat sebagai transaksi debit atau negatif
7. Cadangan (reserve)
Reserve Assets dalam bentuk pemilikan SDR, emas & valuta asing yg convertible dari IMF. Kekayaan ini disediakan buat otoritas moneter buat menghadapi defisit neraca pembayaran. Reserve nampaknya seperti uang kas dari suatu perusahaan. Tapi hanya dibelanjakan oleh otoritas moneter seperti Federal Reserve System (Bank Sentral) di Amerika, Bank of England, & Bank of France. Suatu negara yg memiliki mata uang bukan dalam bentuk valuta asing tidak termasuk dalam cadangan (Reverse assets).
2.3. Transaksi Ekonomi dalam Neraca Pembayaran Internasional
Selain berbagai transaksi yg terdapat di neraca pembayaran internasional, ada beberapa transaksi lainnya yg juga mempengaruhi kondisi neraca pembayaran internasional. Transaksi itu adalah :
1. Transaksi Barang & Jasa
Transaksi ini meliputi ekspor maupun impor barang-barang & jasa, disebut pula transaksi yg sedang berjalan. Ekspor barang meliputi barang-barang yg bisa dilihat secara fisik, seperti misalnya minyak, kayu, tembakau, timah, & sebagainya. Ekspor jasa seperti misalnya penjualan jasa-jasa angkutan, tourisme, & asuransi. Dalam transaksi jasa ini termawuk juga pendapatan & investasi capital di luar negeri. Ekspor barang-barang & jasa merupakan trnsaksi kredit penyebab transaksi ini menimbulkan hak buat menerima pembayaran (menyebabkan terjadinya aliran dana masuk). Impor barang meliputi barang-barang konsumsi, bahan mentah buat industri & capital, sedang barang impor jasa meliputi pembelian jasa-jasa dari penduduk negar lain. Termasuk dalam impor jasa adalah pembayaran pendapatan (bunga, dividen atau keuntungan) buat modal yg ditanam di dalam negeri oleh penduduk Negara lain. Impor barang & jasa merupakan transaksi debit penyebab trasaksi ini menimbulkan kewajiban untu melakukan pembayran kepada penduduk Negara lain (menyebabkan aliran dana ke luar negeri).
Transaksi yg sedang berjalan mempunyai arti khusus. Surplus trnasaksi yg sedang berjalan menunjukkan bahwa ekspor labih besar dari impor. Ini berarti bahwa suatu Negara mengalami akumulasi kekayaan valuta asing, sehingga mempunyai saldo positif dalam investasi luar negeri. SEbaliknya deficit dalam transaksi yg sedang berjalan berarti impor lebih besar dari ekspor, sehingga terjadi pengurangn investasi di luar negeri. Dgn demikian transaksi yg sedang berjalan sangat erat hubungannya dgn penghasilan nasional, penyebab ekspor & impor merupakan komponen penghasilan nasional, Perihal ini dapat dilihat dari persamaan pendapatan nasional di bawah ini :
Y = C + I + G + (X – M)
Keterangan :
Y = pendapatan nasional
C = pengeluaran konsumsi
I = pengeluaran investai (swasta)
G = pengeluaran pemerintah
(X – M) = neraca perdagangan (neto).
Apabila (X – M) positif berarti (C + I + G) <>
2. Transaksi Modal
Yg termasuk transaksi modal adalah :
1. Transaksi modal jangka pendek, meliputi :
* Kredit buat perdagangan dari negar alain (transaksi kredit) atau kredit perdagangan yg diberikan kepada penduduk Negara lain (transaksi debit).
* Deposito bank di luar negeri (transaksi debit) atau deposito bank di dalam negeri milik penduduk Negara lain (transaksi kredit).
*Pembelian surat berharga luar negeri jangka pendek (transakasi debit) atau penjualan surat berharga dalam negeri jangka pendek kepad apenduduk Negara lain (transaksi kredit).
2. Transaksi modal jangka panjang, meliputi :
* Investasi langsung di luar negeri (transaksi debit) atau investasi asing di dalam negeri (transaksi kredit).
* Pembelian surat-surat berharga jangka panjang milik penduduk Negara lain (transaksi debit), atau pembelian surat-surat berharga jangka panjang dalam negeri oleh penduduk asing (transaksi kredit).
* Pinjaman jangka panjang yg diberikan kepada penduduk Negara lain (transaksi debit) atau pinjaman jangka panjang yg diterima dari penduduk Negara lain (transaksi kredit).
Setiap transaksi modal yg menyebabkan kenaikan (penurunan) kekayaan suatu negara di luar negeri merupakan aliran modal keluar (masuk) atau merupakan transaksi debit (kredit). Demikian juga setiap transaksi modal yg menyebabkan kenaikan (penurunan) kekyaan asing di dalam negeri merupakan aliran modal masuk (keluar) atau merupakan transaksi debit (kredit).
3. Transaksi satu arah
Transaksi satu arah adalah transaksi yg tidak menimbulkan kewajiban buat melakukan pembayaran, misalnya hadiah (gifts) & bantuan (aid). Apabila suatu negara memberi hadiah atau bantuan kepada negara lain, maka ini merupakan transaksi debit. Sebaliknya, apabila suatu negara menerima bantuan atau hadiah dari negara lain merupakan transaksi kredit.
4. Selisih perhitungan (errors and omissions)
Rekening ini merupakan rekening penyeimbang apabila nilai transaksi-transaksi kredit tidak persis sama dgn nilai transaksi-transaksi debit. Dgn adanya rekening selisih perhitungan ini maka jumlah total nilai sebelah kredit & debit dari suatu neraca pembayaran internasional akan selalu sama (balance).
Menurut teori, neraca pembayaran mesti seimbang karena semua pos debit mempunyai pos lawan kreditnya (vice versa). Dalam praktek, ternyata tidak pernah balance. Penyebab utama adalah sumber masukan yg tidak lengkap & tidak akurat. Juga sumber yg berbeda tidak konsisten dalam menetpkan arus transaksi kredit atau debit. Net error & omission merupakan balancing buat mengkonpensasikan dari setiap catatan kredit yg melebihi debit & sebaliknya.
E. Lalu Lintas Moneter
Transaksi ini sering disebut “accommodating” penyebab merupakan transksi yg timbul sebagai akibat dari adanay transaksi lain. Transaksi lain ini sering disebut dgn “autonomous” penyebab transaksi ini timbul dgn sendirinya, tanpa dipengaruhi transaksi lain. Termasuk dalam transaksi autonomous adalah transaksi-transaksi yg sedang berjalan, transaksi capital, beserta transaksi satu arah.
Perbedaan antara transaksi autonomous kredit dgn debit diseimbangkan dgn transaksi lalu lintas monoter. Transaksi ini timbul dikaibatkan oleh ketidakseimbangan antara transaksi aotunomous debit & kredit. Yg termasuk ke dalam transaksi lalu lintas monoter adalah mutasi dalam hubungan dgn IMF, pasiva luar negeri beserta aktiva luar negeri.
Defisit atau surplus neraca pembayaran dapat diketahui dari transaksi aotunomous tersebut. Defisit apabila transaksi autonomous debit lebih besar daripada transaksi autonomous kredit. Sebaliknya surplus, apabila transksi autonomous kredit lebih besar dari transaksi autonomous debit.
2.4. Defisit & Surplus Neraca Pembayaran
Dapat dikatakan “saldo” neraca pembayaran selalu sama dgn nol. Perihal ini semata-mata adalah konsekuensi dari cara membukukan transaksi luar negeri itu sendiri : apa yg mengalir masuk (uang & barang) diimbangi dgn apa yg mengalir keluar (uang & barang). Dari segi akuntansi memang bisa dikatakan bahwa nearaca pembayaran, suatu negara selalu seimbang. Tapi pos “saldo” itu sendiri tidak mempunyai arti penting bagi analisa ekonomi karena tidak bisa menunjukkan status keuangan internasional suatu negara.
Ambilah contoh mengenai negara A & B, dimana negara A memiliki kelebihan impor yg dibayar dgn penurunan stok nasional. Meskipun saldo akhir neraca pembayarannya adalah nol, sebenarnya negara A telah mengalami defisit dalam transaksi ekonominya dgn luar negeri. Kekurangan dari apa yg diterima dari luar negeri disbanding dgn apa yg mesti dibayar ke luar negeri ditutup dgn mengirimkan sebagian dari stok nasionalnya. Sebaliknya bagi negara B, apa yg diterima dari ekspornya melebihi apa yg mesti dibayar bagi kebutuhan impornya. Kelebihan ekspornya diterima dalam bentuk bertambahnya stok nasionalnya. Negara B sebenarnya mengalami surplus neraca pembayaran.
Dalam cotoh yg lain, kelebihan impor negara A dibiayai dgn pinjaman dari negara B. Dgn kata lain, kelebihan impor tersebut dibiayai dgn “pengeksporan surat utang” negara A ke negara B. Apakah dalam perihal ini Negara A juga mengalami deficit neraca pembayaran? Jawaban bagi pertanyaan ini bisa ya & bisa tidak. Mengapa? Penyebab ada beberapa kemungkinan di sini :
(a) Apabila pinjaman yg diterima negara A (sebesar 10 unit bahan makanan) tersebut memang diperolah dalam rangka pembiayaan kelebihan impor tersebut, maka keadaanya tidak banyak berbeda dgn contoh pengurangan stok nasional diatas. Perbedaannya hanyalah bahwa pembayarannya ditunda. Dalam perihal ini diakatakn bahwa negara A mengalami deficit.
(b) Apabila dari 10 unit pinjaman tersebut misalnya 6 unit memang akan dipinjamkan kepada negara A dalam tahun itu tanpa dikaitkan dgn apakah negara A mengalami kelebihan impor atau tidak. Maka kita katakana bahwa negara A mengalami deficit neraca pembayaran sebesar 4 unit (10 unit minus 6 unit). Pinjaman sebesar 4 unit inilah yg diberikan karena negara A mengalami kelebihan impor pada tahun itu.
(c) Apabila seluruh dari 10 unit pinjaman tersebut tidak ada sangkut pautnya dgn apakah negara A mengalami kelebihan impor atau tidak, maka kita katakan bahwa Negara A tidak megnalami deficit atau surplus. Dalam contoh ini, tanpa tindakan khusus apapun dari Negara A (yaitu mencari pinjaman buat menutup kelabihan impornya), neraca pembayarannya sudah otomatis seimbang, penyebab kelebihan impornya kebetulan persis seimbang oleh dana yg mengalir masuk atas kemauannya sendiri. Jadi dalam kasus ini tidak ada deficit maupun surplus neraca pembayarannya, & neraca pembayaran “seimbang”.
Jadi kesimpulan dari uraian diatas adalah :
1. Penurunan stok nasional selalu berarti deficit, sedangkan kenaikan stok nasional selalu menunjukkan adanya surplus.
2. Tapi turun-naiknya stok nasional bukan atau belum mencerminkan seluruh deficit atau surplus neraca pembayaran. Kita harusmelihat apa yg terjadi dgn pos “Pinjaman”.
3. Mesti dibedakan anatara “pinjaman” yg masuk atas kemauannya sendiri (masuk secara otomatis atau autonomous inflow) & “pinjaman” yg masuk karena berkaitan dgn adanya kelabihan impor (yg bersifat akomodatif atau accommodating inflow). “pinjaman” otonom tidak merupakan deficit, sedangkan “pinjaman” akomodatif merupakan bagian dari deficit.
4. Defisit atau surplus total adalah besar kenaikan atau penurunan stok nasional plus “pinjaman” akomodatif.
2.5. Mekanisme Neraca Pembayaran
Ada tiga mekanisme atau proses penting yg menyangkut neraca pembayaran. Ketiga proses penyesuaian ini sama – sama pentingnya dalam praktek, sehingga tidak ada yg bisa diabaikan kalau kita ingin menjawab pertanyaan pokok diatas dgn baik. Dalam kenyataan kita selalu menjumpai bahwa ketiganya saling kait – mengait & saling bekerja – berdampingan satu sama lain, ketiga mekanisme ini adalah:
(a) Penyesuaian lewat perubahan harga – harga atau “mekanisme harga” (akibat dari proses ini disebut “price effects”
(b) Penyesuaian lewat perubahan pendapatan nasional atau ”mekanisme pendapatan” (akibat dari proses ini disebut ”income effects”
(c) Penyesuaian lewat perubahan stok uang atau “mekanisme moneter” (akibat dari proses ini disebut “real balance effects”
A. Mekanisme Harga
Mekanisme Hume adalah mekanisme penyesuaian neraca pembayaran lewat perubahan harga – harga mekanisme harga ini bekerja secara penuh (dalam arti bisa membawa kembali neraca pembayaran ke posisi kesimbangan kembali) dalam system standar emas penuh. Kita sebutkan bahwa pada hakikatnya, mekanisme Hume masih bekerja dalam sistem – sistem moneter lain, hanya saja tidak secara penuh. Dalam sistem – sistem lain tidak bisa diharapkan bahwa mekanisme harga (Hume) saja bisa membawa neraca pembayaran kearah posisi keseimbangannya kembali. Proses penyesuaian kembali ke arah keseimbangan neraca pembayaran bersifat otomatis. Proses in berlaku bagi ketimpangan yg berupa defisit maupun surplus proses penyesuaian otomatis dalam neraca pembayaran (dalam system standar emas penuh) disebut mekanisme Hume sering pula disebut species flow mechanism karena dimulai dgn adanya aliran (flow) emas (species) dari suatu negara ke negara lain.
B. Mekanisme Pendapatan
Mekanisme penyesuaian melalui pendapatan nasional, atau singkatnya “mekanisme pendapatan”, menunjukkan adanya saluran lain bagi proses penyesuaian neraca pembayaran. Mekanisme ini didasarkan atas teori ekonomi makro dari Keynes, khususnya dilandaskan atas proses pelipat (multiplier) dalam teori tersebut. Proses penyeimbangan dapat pula berjalan melalui perubahan pendapatan & pengeluaran (proses multiplier). Proses ini dapat dijelaskan dgn menggunakan model Keynes buat ekonomi terbuka.
C. Mekanisme Moneter
Mekanisme Hume sebenarnya bukanlah murni mekanisme harga. Sebelum harga naik atau turun, terjadilah penyebabnya, yaitu aliran uang masuk atau keluar negeri. Apabila terjadi surplus maka uang yg mengalir masuk ke dalam negeri, sehingga stok uang didalam negeri bertambah. Apabila terjadi defisit maka uang akan mengalir keluar negeri, sehingga stok uang dalam negeri menurun. Perubahan stok uang ini selanjutnya mengakibatkan perubahan tingkat harga. Namun sebenarnya naik & turunnya stok uang tidak langsung mempengaruhi tingkat harga, tapi (sebelum itu) mempengaruhi pengeluaran agregat negara itu. Baru kemudian kenaikkan atau penurunan pengeluaran agregat akan mempengaruhi tingkat harga, setelah pengeluaran ini bertemu dgn penawaran (agregat) di pasar barang. Mekanisme moneter juga erat kaitannya dgn mekanisme pendapatan penyebab kita tahu dari teori makro bahwa tingkat pengeluaran agregat akhirnya mempengaruhi & dipengaruhi oleh tingkat pendapatan agregat. Meskipun mekanisme moneter berjalinan erat dgn kedua mekanisme lain, namun secara konsepsional mesti dibedakan baik dari mekanisme harga maupun mekanisme pendapatan.
2.6. Pengertian “Balance” dalam Neraca Pembayaran
Berdasarkan deficit & surplus neraca pemabayaran, dikatakan bahwa saldo neraca pembayaran selalu sama dgn nol. Sama dgn nol disini dapat diartikan terjadi keseimbangan antara pemasukan & pengeluaran dgn kata lain “balance”. Konsep “balance” dalam nareca pembayaran mempunyai arti yg berbeda-beda. Pada dasarnya ada empat pengertian balance, yaitu :
* Basic Balance
Basic balance terdiri dari balance dalam transaksi yg sedang berjalan ditambah transaksi modal jangka panjang. Basic balance akan berubah-ubah apabila terjadi perubhan yg prisipiil dalam perekonomian, seperti perubahan harga, kurs valuta asing, & pertumbuhan ekonomi. Perubahan dalam basic balance akan tercermin dalam perubahan aliran modal jangka pendek & selisih yg diperhitungkan (errors and Omissions). Dgn demikian basic balance memberikan informasi tentang akibat perubahan perekonomian terhadap neraca pembayaran, yakni akibatnya terhadap aliran modal jangka pendek.
* Balance transaksi “autonomous”
Balance ini terdiri dari basic balance ditambah dgn aliran modal jangka pendek. Defisit atau surplus suatu neraca pembayaran dilihat dari balance transaksi autonomous yg kemudian tercermin dalam transaksi accommodating (yakni aliran modal pemerintah jangka pendek).
* Liquidity balance
Konsep ini dikembangkan di Amerika Serikat buat mengukur posisi neraca pembayarannya. Perbedaannya dgn balance transaksi aotunomous adalah didalam perlakuan terhadap pemilikan kekayaan (assets) jangka pendek. Kekayaan asing (misalnya surat-surat berharga jangka pendek atau deposito) yg dimilki oleh penduduk Amerika di[erhitungkan sebagai factor yg mempengaruhi ketidaksimbangan neraca pembayaran.
* Balance transaksi pemerintah jangka pendek
Konsep balance inipun diperkembangkan di Amerika Serikat. Menurut konsep ini, neraca pembayaran terdiri dari penjumlahan basic balance, selisih yg diperhitungakan & rekening modal jangka pendek (sesudah dikurangi dgn modal amerika jangka pendek yg dimiliki oleh lembaga-lembaga moneter Negara lain). Ketidaksimbangan yg timbul dalam neraca pembayran diseimbangkan dgn cadangan modal pemerintah beserta model pemerintah jangka pendek yg dimiliki oleh lembaga-lembaga monoter asing.
Beberapa Konsep Balance untuk
Analisa Neraca Pembayaran Internasional
1. Basic Balance
1. Balance dalam transaksi yg sednag berjalan (current account).
2. Balance dalam rekening modal jangka panjang.
3. Basic Balance yg diimbangi dgn :
4. Balance dalam rekening modal jangka pendek.
5. Transaksi reserves pemerintah.
6. Selisih perhitungan.
2. Balance Transaksi Autonomous
1. Basic Balance .
2. Balance dalam trasnski modal jangka pendek.
3. Balance transaksi auotonomous, yg diimbangi dgn :
4. Transaksi reserves pemerintah.
5. Selisih perhitungan.
3. Liquidity Balance
1. Basic Balances
2. Modal jangka pendek yg dimiliki oleh penduduk sendiri.
3. Selisih perhitungan.
4. Liquidity balance, yg diimbangi dgn :
5. Transaksi reserves pemerintah.
6. Modal jangka pendek yg dimiliki oleh penduduk asing.
3. Balance Transaksi Pemerintah Jangka Pendek
1. Basic Balance
2. Balance dalam rekening modal jangka pendek.
3. Modal jangka pendek yg dimiliki oleh badan-ba& moneter asing.
4. Selisih perhitungan.
5. Balance transaksi pemerintah jangka pendek, yg diimbangi dgn :
6. Transaksi reserves pemerintah.
7. Modal jangka pendek yg dimiliki oleh badan-ba& monoter asing.
BAB III
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Neraca pembayaran suatu negara adalah catatan yg sistematis tentang transaksi ekonomi internasional antara penduduk negara itu dgn penduduk negara lain dalam jangka waktu tertentu. Atau NPI adalah suatu catatan yg disusun secara sistematis tentang seluruh aktivitas ekonomi yg meliputi perdagangan barang/jasa, transfer keuangan & moneter antara penduduk (resident) suatu negara & penduduk luar negeri (rest of the world) buat suatu periode waktu tertentu, biasanya satu tahun. Transaksi ekonomi tersebut diklasifikasikan ke dalam transaksi berjalan, transaksi modal, & lalu lintas moneter. Transaksi berjalan terdiri atas ekspor ataupun impor barang & jasa, sedangkan transaksi modal terdiri atas arus modal sektor pemerintah ataupun swasta, baik yg bersifat jangka pendek maupun jangka panjang. Lalu lintas moneter adalah perubahan dalam cadangan devisa. Dgn demikian, neraca pembayaran memberikan gambaran arus penerimaan & pengeluaran devisa beserta perubahan neto cadangan devisa. Sedangkan menurut Balance of Payments Manual (BPM) yg diterbitkan oleh IMF (1993), definisi balance of payment (BOP) secara umum dapat diartikan sebagai berikut.
Balance of payment (BOP) atau neraca pembayaran internasional adalah suatu catatan yg disusun secara sistematis tentang seluruh transaksi ekonomi yg meliputi perdagangan barang / jasa, transfer keuangan & moneter antara penduduk (resident) suatu negara & penduduk luar negeri (rest of the world) buat suatu periode waktu tertentu, biasanya satu tahun.
Dari definisi di atas dapat dikemukakan bahwa BOP (balance of payment) merupakan suatu catatan sistematis yg disusun berdasarkan suatu sistem akuntansi yg dikenal sebagai” double-entry bookkeeping” sehingga setiap transaksi internasional yg terjadi akan tercatat dua kali, yaitu sebagai transaksi kredit & sebagai transaksi debit.
Berdasarkan konvensi yg biasanya digunakan dalam sistem double-entry bookkeeping, transaksi yg tercatat dalam BOP terdiri atas perihal – perihal berikut.
1.
Credit entries (transaksi kredit)
1.
Export of goods and services (ekspor barang & jasa).
2.
Income receivable (penerimaan dari hasil investasi).
3.
Offset to real or financial resources provide (transfer).
4.
Increases in liabilities.
5.
Decreases in financial assets.
2.
Debit entries (transaksi debit)
1.
Import of goods and services (impor barang & jasa).
2.
Income payable (pembayaran atas hasil investasi).
3.
Offset to real or financial resources provide (transfer).
4.
Decreases in liabilities.
5.
Increases in financial assets.
Secara umum sebagai suatu neraca, Neraca Pembayaran Internasional (NPI) atau Balance Of Payment (BOP) berguna sebagai berikut :
1.Buat membukukan seluruh transaksi ekonomi internasional yg terjadi antara penduduk dalam negeri & penduduk luar negeri.
2.Buat mengetahui struktur & komposisi transaksi ekonomi internasional suatu negara.
3.Buat mengetahui mitra utama suatu negara dalam hubaungan ekonomi internasional
4.Mengetahui posisi keuangan internasional suatu negara
5.Sebagai salah satu indikator yg akan dipertimbangkan oleh IMF atau negara donor buat memberikan bantuan keuangan, terutama negara yg mengalami kesulitan BOP.
6.Sebagai salah satu indikator fundamental ekonomi suatu negara selain tingkat inflasi, pertumbuhan, GDP, & sebagainya.
Adapun jenis – jenis neraca pembayaran internasional yaitu sebagai berikut diantaranya :
1.Current account (neraca transaksi berjalan).
2.Balance of trade (neraca perdagangan).
3.Service account (neraca jasa).
4.Unrequited transfer.
5.Unilateral account (neraca transaksi sepihak)
6.Capital account (neraca modal).
7.Cadangan (reserve).
Ada beberapa transaksi yg mempengaruhi keseimbangan neraca pembayaran internasional yaitu :
1.Transaksi Barang & Jasa.
2.Transaksi Modal.
3.Transaksi Satu Arah.
4.Selisih perhitungan (errors and omission).
5.Lalu lintas Moneter
Tujuan penyusunan neraca pembayaran ini adalah buat memberitahukan kepada pemerintah & siapa saja yg membutuhkan atau berkepentingan mengenai posisi internasional dari negara yg bersangkutan secara keseluruhan. Data-data seperti ini sangat diperlukan bagi penyusunan kebijakan-kebijakan moneter, fiscal, & perdagangan. Bagi kalangan swasta, data-data pada neraca pemabayaran itu juga penting buat menyusun perencanaan & strategi bisnis.
Tujuan analisa neraca pembayaran sangat berbeda-beda & perbedaan ini menentukkan pola analisanya. Kesukaraan timbul dalam penentuan secara umum pola analisa tersebut. Beberapa masalah atau kekeliruan yg sering timbul dalam analisa neraca pembayaran antara lain :
* Seringkali mengabaikan saling hubungan anatara transaksi internasional yg satu dgn yg lain, sehingga ketidaksimbangan dalam neraca pembayaran diasosiasikan dgn satu transaksi saja tanpa melihat hubungannya dgn yg lain.
* Surplus dalam transaksi yg sedang berjalan sering dianggap baik, sebaliknya deficit dianggap jelek. Anggapan semacam ini tidak selalu benar.
* Keputusan buat memberi bantuan (aid) sehrusnya lebih didasarjan pada kekuatan ekonomi Negara secara keseluruhan (misalnya diukur dgn penghasilan per kapita) bukan atas dasar pertimbangan neraca pembayran. Seperti misalnya, Indonesia mempunyai surplus neraca pembayarannya & Inggris deficit, tidak berarti Indonesia memulai memberi bantuan pada Inggris.
we hope Neraca are solution for your problem.