KAJIAN SEMIOTIK RIFFATERE PUISI “ CELANA IBU ”KARYA JOKO PINURBO
KAJIAN SEMIOTIK RIFFATERE PUISI “ CELANA IBU ”KARYA JOKO PINURBO
Puisi terlahir dari setiap makna yg tersembunyi dalam setiap kata-kata yg terangkai di dalamnya. Puisi yg terbungkus kata-kata yg indah dapat dikupas melalui beberapa pendekatan. Misalnya dgn menggunakan kajian semiotik Riffatere. Dalam memahami makna puisi tidaklah dgn tiba-tiba melainkan melalui proses yg panjang. Dalam melihat karya sastra, makna tresebut akan muncul ketika pembaca telah memberikan makna pada karya sasdtra itu.. Perihal ini berkaitan dgn semiotika menurut Dick Hartanto (1984:42) yakni bagaimana karya saatrsa itu ditafsirkan oleh para pengamat & masyarakat lewat tanda-tanda atau lambang-lambang.
Dalam menciptakan sduatu karya sastra, pengarang jelas memanfaatkan semiotika dalam karya sastranya. Seorang pengarang pastilah menggunakan bahasadalam menuangkan ide-idenya, karena bahasamerupakan sistem tanda. Jadi dalam semiotika melibatkan tanda atau lambang yg kemudian ditafsirkan oleh masyarakat atau pembaca;
Dalam perkembangannya semiotik dikembangkan menjadi disiplin ilmu tersendiri. Salah satunya oleh Michael Riffatere. Ia menganggap bahwa puisin berbicara mengenai suayu perihal dgn maksud lain, & yg menentukan makna suaru karya sastra adalah pembaca secara mutlak. Yakni berdasarkan pengalamannya sebagai pembaca. Pembaca haruslah mempergunakan segala kemampuan & pengetahuannya buat menentukan apa yg relwvan dgn fungsi karya sastra itu. Kajian semiotik Riffatere ini mencoba menemukan makna yg utuh & menyeluruh dalam sebuah bangunan wacana puitik.
Dalam memahami puisi “ Celana Ibu “ dgn menggunakan kajian semiotik Riffatere ini tentu tidak hadir secara tiba-tiba melainkan melalui proses yg panjang, yakni melalui tahap-tahap diantaranya : pembacaan heuristik yaitu pembacaan yg didasarkan pada konvensi bahasa yg bersifat mimetik atau tiruan alam yg membangun arti yg berserakan. Kajian ini didasarkan pada pemahaman yg lugas berdasarkan denotatif.
Puisi “ Celana Ibu “ karya Joko Pradopo ini cukup menimbulkan suatu pemikiran ada makna yg tersembunyi di balik judul yg tentunya sang pengarang tidak sis-sia memberikan judul tersebut. Dilihat dari kata yg lugas itu, kita ketahui bahwa ‘celana’ merupakan nama dari suatu benda yg memiliki fungsi tertentu. Juga merupakan benda yg dipakai seseorang sebagai pelengkap pakaian. Sedangkan ‘ibu’ (1) sebutan buat seorang wanita yg telah memiliki anak (2) sebutan seorang anak kepada wanita yg telah melahirkannya.
“Maria sangat sedih menyaksikan anaknya” merupakan penggambaran perasaan maria yg kalut melihat kematian yesus anaknya. Kata maria adalah seorang wanita yg telah melahirkan yesus.’ Sangat sedih’ menggambarkan perasaan sedih yg mendalam. ‘menyaksikan’ berarti melihat anaknya, menunjukan anaknya kepunmyaan atau berarti anak Maria. “ Mati di kayu salib tanpa celana “ merupakan penggambaran dari terbunuhnya Yesus yaitu dgn cara penyaliban. Dalam proses penyaliban Yesus diceritakan tidak memakai celana hanya sehelai kain yg menutupidaerah vitalnya. Kata ‘mati’ artinya meninggal, tewas, atau disaat dimana ruh menunggalkan jasadnya. ‘di’ menunjukan tempat (berada), ‘kayu salib’ berarti tiang yg terbuat dari kayu tempat dibunuhnya Yesus. ‘tanpa’ berarti tidak, ‘celana’ berarti benda yg biasa dipakai seseorang buat menutupi daerah perut ke bawah. “& hanya berbalutkan sobekan jubah yg berlumuran darah” merupakan penjelasan bahwa pada disaat penyaliban Yesus tidak memakai pakaian (setengah telanjang) hanya berbalutkan kain yg menutupi daerah vitalnya yg telah berlumuran darah karena Yesus di tombak. ‘dan’ merupakan kata penghubung dari kata sebelumnya, ‘hanya berbalutkan’ berarti sekedar dibalut atau ditutupi, ‘ sobekan ‘ berarti hasil dari menyobek, ‘jubah’ merupakan pakaian yg biasa dipakai oleh raja-raja, ‘yg berlumuran’ berarti kata yg menerangkan sesuatu yg dipenuhi dgn sesuatu (darah). ‘darah’ merupakan cairan berwarna merah yg terdapat dalam tubuh manuisa.
“ketika tiga hari kemudian Yesus bangkit” merupakan penjelasan bahwa tiga hari setelah kematiannya Yesus diceritakan bangkit kembali. ‘ketika’ berarti saat, ‘tiga hari’ merupakan keterangan waktu yg menunjukan rentang waktu. ‘kemudian’ menunjukan kata penghubung yg berarti waktu yg akan datang, ‘Yesus’ yaitu orang yg dianggap Tuhan oleh umat Kristiani, ‘bangkit’ berarti bangun, hidup kembali.
“berdiri dari mati” kalimat ini sangat ambigu buat dipakai secara harfiah. Kata ‘berdiri’ berarti dalam keadaan tidak duduk, ‘dari’ yakni kata yg menunjukan asal tempat, ‘mati’ berarti tidak bernyawa, meninggal.
“pagi-pagi sekali Maria datang ke kuburan anaknya itu” kalimat tersebut m,enggambarkan suasana di pagi hari disaat Maria datang ke kuburan Yesus. Kata ‘pagi-pagi’ berarti menunjukan waktu (pagi hari), ‘Maria’ merupakan ibu dari Yesus, ‘datang’ berarti hadir, ‘ke kuburan’ menjelaskan bahwa menuju suatu tempat biasa dikuburnya seseorang, ‘anaknya’ berarti kepunyaan (anak milik Maria/Yesus), ‘itu’ menunjukan pada suatu objek (Maria).
“ membawakan celana yg dibuatnya sendiri” kalimat tersebut terasa ambigu, apa arti yg sebenarnya atau yg dimaksud? Kata ‘membawakan’ bearti sengaja dibawa. ‘celana’ telah disebutkan sebelumnya. ‘yang’ merupakan kata penghubung, ‘dibuatnya’ menunjukan pada pekerjaan yg dilakukan oleh maria, ‘sendiri’ berarti seorang diri atau tidak dgn siapapun.
“paskah”? tanya Maria” kalimat ini terasa ambigu buat dipahami. Kata ‘paskah’ (1) berarti pertanyaan Mari kepada Yesus, apakah celana yg diberikannya cukup atau tidak. Kata itu juga memunculkan arti yg lain yaitu hari kebangkitan Yesus dalam agama Kristen di sebut hari Paskah. Jadi terdapat hubungan yg sulit buat dijabarkan dalam artian yg sebenarnya.
“Pas sekali bu” jawab Yesus gembira, kalimat tersebut menunjukan jawaban Yesus kepada ibunya. Sampai pada kalimat inipun terdapat makna ganda. Kata ‘pas sekali bu’ merupakan jawaban dari Yesus atas pertanyaan dari ibunya, ‘jawab’ berarti balasan atas pertanyaan, ‘Yesus’ telah dijelaskan sebelumnya, ‘gembira’ berarti perasaan senang. ‘ Yesus naik surga’ kalimat itu menjelaskan ketika Yesus diangkat atau naik ke srga setelah kebangkitannya, kata ‘Yesus’ manusia yg di Tuhan kan, ‘naik’ berarti berjalan ke arah atas, ‘surga’ yaitu tempat orang-orang yg terpilih oleh Tuhan.
Selanjutnya, yaitu tahap pembacaan hermeneutik yaitu pembacaan yg bermuara pada ditemukannya satuan makna puisi secara utuh. Pembacaan ini dilakukan melalui hipogram potensial, hipogram aktual, model & matriks 1.
“celana ibu” puisi karya Joko Pinurbo mengisahkan satu peristiwa penting yaitu bagaimana Yesus yg di Tuhan kan oleh umat Kristiani tersebut di salib kemudian bangkit setelah tiga hari kematiannya & diangkat ke surga setelah empatpuluh hari kebangkitannya. “celana ibu” jika ditilik dalam arti sebenarnya adalah sebuah celana yg dibuat oleh seorang ibu buat diberikan atau tidak diberikan kepada orang yg ia pilih. Judul tersebut mengibaratkan sesuatu yg dirasa dapat menjembatani makna inti dari puisi itu, walaupun kita tidak bisa secara tepat menyamakan makna yg terkandung dibalik kata tersebut dgn pengarangnya. “celana ibu” judul itu terasa bisa mewakili peristiwa kebangkitan Yesus, karena dalam puisi tersebut disebutkan bagaimana Maria datang ke kuburan Yesus setelah tiga hari kematiannya yaitu pada disaat Yesus bangkit. Judul tersebut dapat menjembatani makna yg ingin dihadirkan oleh pengarang, celana dirasa dapat mewakili makna inti yaitu kematian & kebangkitan Yesus, karena pada disaat yesus di salib ia tidak menggunakan celana hanya selembar kain yg menutupi kemaluannya. Keterkaitan tersebut diaplikasikan menjadi sesuatu yg dapat diibaratkan tanpa mengenyampingkan makna yg sesungguhnya. Kemudian hadir pula makna konotatif (1) “celana ibu” dapat dikatakan merupakan satu pilihan buat membungkus makna yg ingin dihadirkan oleh pengarang, (2) “celana ibu” menurut penulis dapat pula dikatakan sebagai doa yg diberikan ibu kepada anaknya di luar konteks keterkaitan bahwa Yesus tidak memakai celana waktu di salib. “ Maria sangat sedih menyaksikan anaknya mati di kayu salib tanpa celana” menjelaskan bahwa Maria perasaannya sangat sedih melihat Yesus di salib. Ikatan emosional antara ibu & anak tentulah sangat erat Yesus di salib pada jumat agung, ia dijatuhi hukuman mati oleh gubernur Roma yaitu Pontius Pilatus.
“& hanya berbalutkan sobekan jubah yg berlumuran darah” keadaan Yesus pada disaat di salib tidak mengenakan baju. “Ketika tiga kemudian Yesus bangkit berdiri dari mati”, pada hari ketiga tepatnya hari minggu dikatakan bangkit dari kematiannya meskipun ada yg menolak bahwa Yesus bangkit kembali. ”Pagi-pagi sekali Maria datang kekuburan anaknya itu” pada disaat itu Maria datang kekuburan Yesus. Paskah kebangkitannya Yesus beberapa kali menampakan dirinya, sebagaimana tercata dalam Injil. Maria pun perbah melihat Yesus di kebun, perihal itu pula yg menjadi satu alasan bahwa Yesus bangkit. “Paskah” tanya Maria disinilah kita dapat melihat bahwa pengarang mencoba mengaitkan kata yg hadir dalam puisi itu dgn makna yg sebenarnya. Pas-kah? Bisa di sebut pertanyaan, bisa juga dikatakan menjelaskan suatu peristiwa penting yaitu hari Paskah atau minggu Paskah. Kata itu dilontarkan Maria pada Yesus di disaat kebangkitannya. Perihal ini dapat mewakili satu pengetahuan bahwa hari kebangkitan Yesus itu di sebut Paskah. Walaupun sebenarnya Paskah merupakan nama pulau yaitu pulau Paskah. “Yesus naik ke surga” setelah empatpuluh hari kebangkitannya Yesus naik ke surga.
Paparan mengenai hipogram potensial di atas telah mewnggambarkan bagaimana Yesus di salib sebagai cara penebus dosa umatnya, yaitu pada jumat agung. Di mana Yesus diadili & dijatuhi hukuman mati oleh Pontius Pilatus, di salibkan, wafat & dimakamkan. Matrik yg terlihat yaitu disaat tiga hari Yesus bangkit kembali dgn mulia dari orang-orang mati (minggu paskah) kemudian pada kalimat pas-kah? Tanya Maria kalimat itu merupakan pertanyaan yg secara tidak langsung memberi tahu bahwa hari kebangkitan Yesus di sebut Paskah, karena pada disaat mengatakannya bertepatan pada bangkitnya Yesus. Yesus dikatakan bangkit kembali pada minggu paskah. Masa paskah di mulai dari pekan suci yaitu minggu palma, kamis putih, jumat agung, sabtu suci & minggu paskah sampai penta costa yaitu lima hari setelah kebangkitannya.
Setelah kebangkitannya Yesus beberapa kali menampakan dirinya. Pada suatu peristiwa penampakannya Yesus menunjukan st.Petrus sebagai pemimpin atas kawanan dombanya atau dikenal sebagai Paus Palus I. ketika genap empatpuluh hario setelah kebangkitannya, Yesus naik surga. Walaupun demikian umumnya tidak ada umat Kristen yg memandang cerita ini sebagai legenda atau alegori.
.
we hope KAJIAN SEMIOTIK RIFFATERE PUISI “ CELANA IBU ”KARYA JOKO PINURBO are solution for your problem.