SINOPSIS BUKU SANG PEMIMPI
Judul : Sang Pemimpi
Penulis : Andrea Hirata
Penerbit : Penerbit Bentang
Tahun Penerbit : 2007
Cetakan : September 2007
Tema :
Jumlah halaman : 292 halaman
Cover : Biru, putih, abu-abu
Ukuran : 20.5 cm
Keterangan :
Segmentasi umum :
Yg lebih parah lagi invalid dia muntah-muntah.
Ari menerawang dari sela-sela celah menyimpan ikan.
Mereka mengendap-endap manjauhi suara sepatu tersebut pada disaat arai menengok 20 meter kebelakang terlihat di teronggok reyot dipabrik cincau, & daun-daun cinta berhamburan, lalu menyelinap melompati para-para alung & membaur diantara pembeli diantara pembeli tahu.
Aku melirik kejam, pengen rasanya aku mencongkel matanya kata si Arai.
Arai selalu megeluarkan gejala yg bisa menandakan kalau dia sedang ketakutan tubuhnya menggigil, giginya gemeletuk & nafasnya mengendus satu-satu.
Selain itu pak Mustar menyandang semua julukan seram yg berhubungan dgn tata cara lama yg keras dalam penegakan disiplin. Selain guru biologi dia juga darwinian tulen karena itu dia sama sekali tidak toleran.
Lebih dari gelar B.A itu adalah perguruan traditional silat yg ditakuti, dgn kebiasannya menjilat telunjuknya & menggosok telunjuk itu ke embel-embel namanya yg bertengger didadanya. Nafas Arai tertahan ketika pak mustar membalikan tubuhnya.
Pak Mustar adalah seorang yg penting banget sebenarnya dgn kerja kerasnya pak mustar bisa mendirikan sekolah SMA dibelitong kemudian pak Mustarlah yg telah menyelamatkan keterpurukan yg hampir melanda belitong.
Sebelum pak Mustar mendirikan sekolah itu Arai, Ical mesti menempuh jarak 120 km jauhnya buat ke sekolah, & memang benar SMA itu bukan SMA yg biasa, SMA itu adalah SMA yg terfaforit disana,
Pak Mustar adalah sosok yg baik, sopan, santun & memadu dgn masyarakat banyak. Tapi lain perihal dgn sekarang pak Mustar menjadi manusia jelmaan robot yg keras bila dikatakan manusia bertangan besi setelah dia tau anaknya yg justru tidak diterima di sekolah SMA yg dia bangun itu, padaperihal dgn kerja kerasnya pak Mustar meembangun sekolah itu.
Pak Mustar tidak dapat lagi membanggakan sekolah & tidak dapat lagi membanggakan anaknya, semua anakpun senang karena mereka diterima kecuali anak pak Mustar. Dia tidak diterima karena NEM ujian nasionalnya kurang dari 0,25 dari batas minimal buat nilai NEM yg bisa diterima adalah 42, sedangkan anak pak mustar Cuma 41,75.
Setelah empat puluh tahun akhirnya bumi pertiwi belitong timur negeri yg kaya akan timah itu memiliki SMA Negeri, maka & itu orang melayu, tionghoa, sawang & pulau berkerudung ingin menghirup candu ilmu di SMA itu.
Drs. Julian Ichsan balia adalah seorang kepala sekolah dimana tempat arai, ical sekolah.
Ada yg menyumbangkan kapur tulis, papan tulis, jam dinding, pagar, bahkan masih ada salah satu anak yg NEM nya 28 tap dia tidak tau ibukota provinsinya sendiri sumsel mendapat kursi di SMA itu.
Arai adalah lelaki pada biasanya dia bertengkar dgn tukang parkir sepeda hanya gara-gara uang dua ratus perak.
Arai adalah anak yatim karena waktu Arai berumur 7 atau disaat kelas satu SD, ibu Arai meninggal dunia karena melahirkan anak yg kedua, tapi bukan kebahagiaan malah anak & ibunya meninggal, ternyata kesedihan belum mau beranjak & hidup Arai menginjak kelas tiga SD Arai mesti lagi mengeluarkan air mata karena mesti ditinggalkan sang ayah yg sangat ia cintai.
Bagaimana tidak semenjak ibunya melahirkan & langsung meninggal arai hanya hidup dgn ayahnya, kini arai mesti merasa kehilangan dua orang yg dicintainya sekaligus ayah & ibunya.
Dalam perjalanan kerumah ikal, ikal tidak banyak bicara karena pilu kepada arai, sesampai dirumah ikal arai menangis dan dibasuh nya airmata dgn tangan bajunya yg dekil & kumel ayah ikal mencuri-curi pandang kepada kepada arai & ikal, sebari duduk diatas kopra.
Tak lama kemudian arai mengeluarkan suatu benda yg belum pernah ikal lihat sebelumnya, bahkan asing banget .
Benda itu menyerupai helikopter & benda itu sangatlah sederhana karena itu adalah benda permainan anak kampung.
Setiap sehabis maghrib ikal selalu mengajak arai membaca kitab suci al-quran dibawah lampu minyak tanah yg kurang terang.
Jika ikal sedang mengaji arai malah turun dari tangga rumah buat berlari menembus kebun ilalang menuju lapangan diujung kampung ditempat rumah ikal.
Waktu itu matahari yg menyinari rumahku begitu gerah, & kebun kelapa sawit yg seakan membelah sinar matahari sambil duduk diatas talang arai & ikal memainkan mainan traditional yg terbuat dari kaleng susu bendera & kaleng botan. Arai diatas talang sedangkan ikal di kandang ayam. & mereka bertemu dgn ibu-ibu yg berba& gemuk, yg itu adalah cek maryam yg meminta-minta beras dgn karung butut & kedua anaknya meminta belas kasihan kepada ibunya ikal. Dgn rasa kasihan.
Waktu itu masih pagi dimana tempat foto copy “Kang Emod” masih tutup itu adalah tempat kami bekerja. Dgn mengumpulkan bahan
Air mata mak cikpun jatuh, seakan terlahir buat susah, lalu mak cik menatap anak perempuanya yg namanya Nurmi. Nurmi adalah anak kelas dua SMP, dia kelihatan kurus kering & kurang gizi. Ia terlihat batinya sangat tertekan nurmi sambil memegang erat biola kesayanganya.
Dia dikasih bakat dari kakeknya dikampung.
Keluarga ikal miskin tapi keluarga mak cik lebih miskin daripada keluarga ikal.
Ikal & arai ngefens banget pada A. Put.
Peraturan terbaru terjadi pada adat dimana A.Put tinggal dgn sesuatu yg terjadi, misalkan banyak yg terjadi banyak kelahiran maka seorang paraji akan menjadi ketua adat & jika para buaya yg mulai tak bersahabat dgn masyarakat sekitar maka pawang buayalah yg akan menjadi ketua adat begitu & begitu seterusnya.
& aktifitas yg dilakukan oleh arai, jimran & ikal setiap pagi adalah berbekal bambu, mereka mencari hewan laut yg bisa dimakan.
Pada suatu malam, ikal, arai & jimran nonton TV dibalai desa & menyaksikan tayangan berita tentang mujahidin, dgn semua itu mereka taulah.
Ibu arai tidak bisa menulis dgn benar tapi dia bisa menulis dgn huruf latin, sedangkan ayah arai menulis dgn menggunakan huruf arab, bahkan tanda tangan ayah arai menggunakan salah satu huruf arab.
Pada disaat pengambilan raport aku memakai baju berkantong empat, yg mana baju tersebut memiliki sejarah yg tidak bisa dilupakan sampai sekarang.
PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Dalam pengajaran Student Active Learning (SAL) merupakan konsekuensi logis dari pengajaran yg seharusnnya. Student Active Learning (SAL) menuntut adanya keaktifan belajar siswa sehingga dapat mencapai hasil belajar yg optimal. Ditinjau dari proses belajar mengajar Student Active Learning (SAL) dapat diartikan salah satu cara strategi mengajar yg menuntut keaktifan & partisipasi siswa seoptimal mungkin, sehingga mampu mengubah tingkah laku siswa secara lebih efektif & efisien.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apakah Student Active Learning (SAL) dgn menggunakan tebak kata berpangaruh terhadap pemahaman siswa kelas X pada sub konsep lumut
2. Apakah Student Active Learning (SAL) dgn menggunakan teka-teki silang berpangaruh terhadap pemahaman siswa kelas X pada sub konsep lumut
3. Adakah perbedaan antara Student Active Learning (SAL) yg menggunakan tebak kata dgn Student Active Learning (SAL) yg menggunakan teka-teki silang terhadap pemahaman siswa kelas X pada sub konsep lumut
1.3 TUJUAN PENELITIAN
1. Mengetahui bagaimana pengaruh Student Active Learning (SAL)dgn menggunakan tebak kata terhadap pemahaman siswa kelas X pada sub konsep lumut
2. Mengetahui bagaimana pengaruh Student Active Learning (SAL) dgn menggunakan teka-teki silang terhadap pemahaman siswa kelas X pada sub konsep lumut
3. Mengatahui adakah perbedaan antara Student Active Learning (SAL) yg menggunakan tebak kata dgn Student Active Learning (SAL) yg menggunakan teka-teki silang terhadap pemahaman siswa kelas X pada sub konsep lumut
1.4 MANFAAT PENELITIAN
1. Guru
Penelitian ini diharapakan dapat menjadi pertimbangan bagi pihak-pihak yg terkait dalam bidang pendidikan, terutama guru buat menentukan cara-cara yg tepat & sesuai dgn materi yg diajarkan, yg dapat diterapkan dalam pembelajaran.
2. Siswa
Dgn adanya penelitian ini siswa diharapkan dapat aktif & tidak pasif dalam pembelajaran, siswa juga dapat terlibat secara intelektual & emosional sehingga siswa betul-betul berperan & berpartisipasi aktif dalam melakukan kegiatan belajar.
1.5 HIPOTESIS PENELITIAN
Hipotesis dari penelitian ini yaitu ada pengaruh terhadap pemahaman siswa kelas X dgn menggunakan Student Active Learning (SAL) tebak kata & Student Active Learning (SAL) teka-teki silang pada sub konsep lumut.
3.1 DEFINISI OPERASIONAL
1. Student Active Learning (SAL) yaitu salah satu cara atau strategi mengajar yg menuntut keaktifan & partisipasi siswa seoptimalkan mungkin. Teknik yg digunakan dalam Student Active Learning yaitu tebak kata & teka-teki silang (TTS).
2. Pemahaman merupakan tingkat kemampuan yg mengharapkan siswa mampu memahami apa yg telah diajarkan. Buat mengukurnya yaitu dgn menggunakan pre-tes & pos-test.
3. Lumut ( Bryophyta) berasal dari bahasa yunani bryon yg berarti “ tumbuhan lumut”. Lumut merupakan jenis tumbahan rendah yg pertama beradaptasi dgn lingkungan darat.
3.2 METODE & DESAIN PENELITIAN
Metode : quasi eksperimem
Desain : pre-test & post-test
3.3 POPULASI & SAMPEL
Populasi : Sisawa SMAN 5 KOTA SERANG
Sampel : teknik random sampling & didapat kelas X-6 (teka-teki silang) & X-7 (tebak kata)
a. Kesimpulan
1. Pembelajaran Student Active Learning (SAL) dgn menggunakan tebak kata berpengaruh terhadap pemahaman siswa, perihal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata pre-test mencapai 36,7% & pada rata-rata post-test meningkat menjadi 59,9%.
2. Pembelajaran Student Active Learning (SAL) dgn menggunakan
teka-teki silang berpengaruh terhadap pemahaman siswa, perihal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata pre-test mencapai 33,8% & pada rata-rata post-test meningkat menjadi 57,9%.
3. Berdasarkan hasil di atas dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan peningkatan terhadap kedua kelas tersebut, perihal ini dilihat dari rata-rata bahwa kelas TBK mencapai 23,2%, & kelas TTS mencapai 24,1%. Dari data di atas terdapat perbedaan mencapai 0,9% dari kedua kelas tersebut.
b. Saran
1. Berdasarkan hasil penelitian, bahwa pendekatan Student Active Learning menggunakan tebak kata & teka-teki silang, dapat berpengaruh terhadap pemahaman siswa. Oleh karena itu diharapkan para guru dapat mengembangkan aktivitas siswa agar siswa lebih aktif dalam pembelajaran.
2. Pendekatan Student Active Learning menggunakan tebak kata & teka-teki silang dapat membangkitkan aktivitas belajar siswa agar lebih aktif dalam proses belajar mangajar.
3. Bagi guru yg akan menggunakan pendekatan Student Active Learning dgn tebak kata & teka-teki silang dalam pembelajaran, maka diharapkan agar memperhatikan masalah waktu, keadaan siswa & kelas.
Arikunto, S. 2006. Prosedur penelitian. Rineka Cipta. Jakarta : vii + 370 hlm
Purwanto, N. 1994. Prinsip-prinsip & teknik evaluasi pengjaran. Remaja Rosdakarya. Bandung : ix + 165 hlm
Riduwan. 2008. Belajar mudah penelitian buat guru-karyawan & peneliti pemula. Alfa Beta. Bandung : x + 240 hlm
Silberman, M.L. 2006. Active learning (101 Cara Belajar Siswa Aktif). Nusamedia dgn Nuanasa. Bandung : 17 + 301 hlm
Pendidikan Kewarganegaraan
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG MASALAH
Mahasiswa yg pada dasarnya merupakan subjek atau pelaku di dalam pergerakan pembaharuan atau subjek yg akan menjadi generasi-generasi penerus bangsa & membangun bangsa & tanah air ke arah yg lebih baik dituntut buat memiliki etika. Etika bagi mahasiswa dapat menjadi alat kontrol di dalam melakukan suatu tindakan. Etika dapat menjadi gambaran bagi mahasiswa dalam mengambil suatu keputusan atau dalam melakukan sesuatu yg baik atau yg buruk. Oleh karena itu, makna etika mesti lebih dipahami kembali & diaplikasikan di dalam lingkungan mahasiswa yg relitanya lebih banyak mahasiswa yg tidak sadar & tidak mengetahui makna etika & peranan etika itu sendiri, sehingga bermunculanlah mahasiswa-mahasiswi yg tidak memiliki akhlaqul karimah, seperti mahasiswa yg tidak memiliki sopan & santun kepada para dosen, mahasiswa yg lebih menyukai hidup dgn bebas, mengonsumsi obat-obatan terlarang, pergaulan bebas antara mahasiswa dgn mahasiswi, berdemonstrasi dgn tidak mengikuti peraturan yg berlaku bahkan perihal terkecil seperti menyontek didisaat ujian dianggap perihal biasa padaperihal menyontek merupakan salah satu perihal yg tidak mengindahkan makna dari etika. Perlu Anda ketahui bahwa realita banyaknya bermunculan para koruptor di Indonesia disebabkan oleh seseorang yg tidak memahami arti kata dari iman & etika. Banyak orang yg beranggapan & meyakini para koruptor yg ada sekarang adalah seorang yg dahulunya terbiasa melakukan tindakan menyontek di disaat ujian tanpa merasa bersalah, lebih tepatnya mencontek memiliki makna yg sama dgn kecurangan. Jadi menyontek diibaratkan dgn korupsi mengambil hak seseorang tanpa izin & meraih sesuatu tanpa memikirkan apakah cara yg digunakannya benar atau salah & ini semua berhubungan dgn etika.
Apabila mahasiswa masih belum menyadari betapa pentingnya etika di dalam pembentukan karakter-karakter seorang penerus bangsa & negara, akankah bangsa Indonesia buat di masa yg akan datang di isi oleh penerus-penerus bangsa yg berakhlaqul karimah atau beretika?. Akan diletakkan dimanakah wajah Indonesia nanti apabila bangsa Indonesia dibangun oleh jiwa-jiwa yg penuh dgn kecurangan atau dgn akhlaq-akhlaq tercela?.
II. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka masalah-masalah yg akan dikaji dalam karya tulis ilmiah ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah pengertian mahasiswa?
2. Apakah kewajiban & hak mahasiswa?
3. Apakah pengertian etika & peranan etika?
4. Adakah hubungan etika dgn mahasiswa?
5. Bagaimanakah realita aktivitas mahasiswa?
6. Mengapa mahasiswa bersikap anarkis?
7. Apakah fungsi etika bagi mahasiswa?
III. TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan perumusan masalah di atas, peranan etika bagi mahasiswa diharapkan dapat mewujudkan & menumbuhkan etika & tingkah laku yg positif. Namun secara umum karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk:
1. Memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.
2. Diharapkan mahasiswa mengetahui, memahami, & dapat mengamalkan nilai-nilai etika di kalangan atau di dalam aktivitas mahasiswa.
IV. METODE PENULISAN & PENELITIAN
Metode yg digunakan dalam penulisan karya tulis ilmiah ini adalah metode studi literatur, observasi, & quisioner.
V. SISTEMATIKA PENULISAN
Dalam karya tulis ilmiah ini terdapat beberapa bab diantaranya:
BAB I PENDAHULUAN
Bab I pada karya tulis ilmiah ini membahas tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penulisan, metode penulisan & penelitian beserta sistematika penulisan karya tulis ilmiah ini. Latar belakang masalah pada karya tulis ilmiah ini memamparkan alasan penulis mengapa etika sangat mempunyai peranan penting dalam aktivitas mahasiswa. Pada bab I ini dijelaskan pula perumusan masalah yg mengacu kepada pedoman 5 W+H, menjelaskan tujuan penulisan beserta memberitahukan kepada pembaca karya tulis ini, metode yg digunakan adalah studi literatur, observasi, & quisioner.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Pada bab II karya tulis ilmiah ini menjelaskan atau memaparkan tentang pengertian dari etika, peranan, aktivitas & mahasiswa dari berbagai pendapat tokoh-tokoh terkenal, beserta menjelaskan secara umum tentang peranan etika & apa saja yg termasuk ke dalam aktivitas mahasiswa.
BAB III PEMBAHASAN
Pada bab II karya tulis ilmiah ini mengacu kepada perumusan masalah yg secara umum akan membahas tentang pengertian mahasiswa & etika, kewajiban & hak mahasiswa, hubungan etika dgn mahasiswa, realita aktivitas mahasiswa, & fungsi etika bagi mahasiswa beserta di dalam karya tulis ilmiah ini akan dilampirkan quisioner yg dijawab oleh para mahasiswa.
BAB IV PENUTUP
Bab ini akan membahas simpulan & saran. Pada bagian simpulan, semua materi yg telah dijelaskan akan disimpulkan & pada bagian saran berisi saran yg ditulis oleh penulis & terdapat pula harapan-harapan dari penulis yg berkenaan dgn judul karya tulis ilmiah ini.
KAJIAN PUSTAKA
I. Pengertian Etika
Etika adalah ilmu tentang apa yg baik & apa yg buruk & tentang hak & kewajiban moral (akhlaq); kumpulan asas atau nilai yg berkenaan dgn akhlaq; nilai mengenai nilai benar & salah, yg dianut suatu golongan atau masyarakat. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989)
Etika adalah suatu ilmu yg membahas tentang bagaimana & mengapa kita mengikuti suatu ajaran moral tertentu atau bagaimana kita mesti mengambil sikap yg bertanggung jawab berhadapan dgn pelbagai ajaran moral. (Suseno, 1987)
Etika sebenarnya lebih banyak bersangkutan dgn prinsip-prinsip dasar pembenaran dalam hubungan tingkah laku manusia. (Kattsoff, 1986)
II. Pengertian Peranan
Peranan berasal dari kata peran. Peran memiliki makna yaitu seperangkat tingkat diharapkan yg dimiliki oleh yg berkedudukan di masyarakat. Sedangkan peranan adalah bagian dari tugas utama yg mesti dilksanakan. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989)
III. Peranan Etika
Peranan etika bagi aktivitas mahasiswa yaitu menjadi landasan dalam melakukan kegiatan yg tetap mengacu atau melihat nilai-nilai & norma-norma, sehingga segala perbuatan & tingkah laku kita dapat diterima masyarakat.
IV. Pengertian Aktivitas
Aktivitas adalah keaktifan; kegiatan; kesibukan; kerja atau salah satu kegiatan kerja yg dilaksanakan dalam tiap bagian di dalam perusahaan. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989)
V. Pengertian Mahasiswa
Mahasiswa adalah orang yg belajar di perguruan tinggi. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989)
Mahasiswa adalah sekumpulan manusia intelektual yg akan bermetamorfosa menjadi penerus tombak estafet pembangunan di setiap Negara, dgn itelegensinya diharapkan bisa mendobrak pilar-pilar kehampaan suatu negara dalam mencari kesempurnaan kehidupan berbangsa & bernegara, beserta secara moril akan dituntut tanggung jawab akdemisnya dalam menghasilkan “buah karya” yg berguna bagi kehidupan lingkungan. (www.google.com)
VI. Macam-macam Aktivitas Mahasiswa
Berbicara tentang aktivitas, mahasiswa memiliki banyak aktivitas selain belajar sebagai tujuan utama menjadi mahasiswa. Mahasiswa sebagai subjek dapat memilih apa yg terbaik buat dirinya. Relitanya aktivitas mahasiswa ada yg positif & ada yg negatif, kembali kepada mahasiswa itu sendiri apakah ia menginginkan jalan yg baik atau tidak. Aktivitas positif mahasiswa selain belajar adalah mengikuti atau menyelami dunia organisasi di kampus, disiplin akan waktu, & mematuhi segala peraturan yg tidak bertentangan dgn norma-norma yg ada. Sedangkan aktivitas negatif mahasiswa adalah bersikap anarkis dalam berdemonstrasi, tidak mematuhi peraturan yg berlaku, berbuat keonaran antar sesama mahasiswa atau mahasiswi, bergaul secara bebas tanpa mengindahkan peraturan yg ada & melakukan tindakan curang yaitu menyontek didisaat ujian.
PEMBAHASAN
Pernahkah Anda mendengar & melihat sebuah tragedi yg telah terjadi beberapa tahun yg lalu seperti: tragedi Trisakti, tragedi 27 Juli, peristiwa Ambon, peristiwa Aceh, tragedi Lampung, & peristiwa Malari Banyuwangi. Apabila kita mengingat kembali tragedi Semanggi I yg terjadi pada tanggal 11-13 November 1998 & tanggal 24 September 1998 tanggal dimana terjadinya tragedi Semanggi II. Tragedi ini menunjukkan kepada dua kejadiaan protes masyarakat terhadap pelaksanaan & agenda sidang istimewa yng mengkibatkan tewasnya warga sipil sebanyak 17 warga sipil, kemudian kejadian kedua yaitu tragedi Semanggi II menyebabkan tewasnya seorang mahasiswa & sebelas orang lainnya di seluruh Jakarta beserta menyebabkan 217 korban luk-luka. Pada disaat itu, masyarakat & mahasiswa menolak sidang istimewa 1998 & juga menentang dwi fungsi ABRI/TNI. Sepanjang diadakannya sidang istimewa itu masyarakat berabung dgn mahasiswa setiap hari melakukan demonstrasi ke jalan-jalan di Jakarta & kota-kota besar lainnya di Indonesia. Peristiwa ini mendapat perhatian sangat besar dari seluruh Indonesia & dunia internasional. Hampir seluruh sekolah & universitas di Jakarta, tempat diadakannya sidang istimewa tersebut diliburkan buat mencegah mahasiswa karena di bawah tekanan aparat yg tidak menghendaki aksi mahasiswa.
Para pelaku utama dari peristiwa di atas sebagian besar adalah mahasiswa yg pada dasarnya menginginkan keadilan & memperjuangkan sebuah makna dari kata kebenaran.
A. Pengertian Mahasiswa
Mahasiswa sebagai pelaku utama & agent of exchange dalam gerakan-gerakan pembaharuan memiliki makna yaitu sekumpulan manusia intelektual, memandang segala sesuatu dgn pikiran jernih, positif, kritis yg bertanggung jawab, & dewasa. Secara moril mahasiswa akan dituntut tangung jawab akademisnya dalam menghsilkan “buah karya” yg berguna bagi kehidupan lingkungan.
Edward Shill mengkategorikan mahasiswa sebagai lapisan intelektual yg memiliki tanggung jawab sosial yg khas. Shill menyebutkan ada lima fungsi kaum intelektul, yakni mencipta & menyebar kebudayaan tinggi menyediakan bagan-bagan nasional & antar bangsa, membina keberdayan & bersama mempengaruhi perubahan sosial & memainkan peran politik.
B. Kewajiban & Hak Mahasiswa
Berbicara tentang hak & kewajiban, seorang mahasiswa terlebih dahulu mesti melaksanakan kewajibannya & kemudian mendapatkan haknya sebagai seorang mahasiswa. Mahasiswa sebagai kelompok terpenting dalam sebuah masyarakat memiliki kewajiban yaitu menuntut ilmu, menguasai ilmu dgn sungguh-sungguh agar menjadi seorang yg berguna yg mengaplikasikan atau mengembangkan disiplin ilmunya bagi lingkungan tempat dimana ia tinggal, mematuhi peraturan yg berlaku, sebuah perturan yg tidak menyimpang dari ketetapan hukum-hukum Allah & nilai-nilai, norma-norma yg ada, selain itu mahasiswa juga mesti memainkan peranan penting sebagai pencetus perubahan & revolusi. Saidina Ali k.w.j. berkata: “Bukanlah orang muda yg hanya mengatakan: ‘Ayahku begini!’ tapi orang muda adalah yg mengatakan: ‘Ini Aku!’”.
Kata-kata di atas memberikan semangat bahwa seorang mahasiswa seharusnya memiliki prinsip yg kuat, mampu melakukan perubahan & berani menegakkan kata kebenaran di atas sebuah kemungkaran, selain itu mahasiswa juga wajib melaksanakn Tridarma Mahasiswa yaitu melakukan penelitian, pengabdian, & pengajaran yg diawali dgn proses belajar yg sungguh-sungguh. Berbicara tentang kewajiban mahasiswa juga berhak mendapatkan hak yg diterimanya, yaitu mendapatkan perlakuan yg sama dari pendidik tanpa memandang status sosial dari mahasiswa tersebut, apakah mahasiswa tersebut berasal dari kalangan menengah atau dari kalangan menengah ke bawah, mendapatkan ilmu, menerima & dapat menggunakan sarana & prasarana yg ada, mengemukakan aspirasinya tetap dgn “sopan”, & mendapatkan pencerahan agama sebagai penyeimbang dalam menjalani kehidupan.
C. Pengertian Etika & Peranannya
Sebelum lebih mendalami makna atau pengertian dari etika, saya akan memberikan contoh kasus yg berhubungan dgn etika & mahasiswa. Peristiwa ini terjadi di Makasar, pelaku dari peristiwa ini adalah mahasiswa UMI (Universitas Muslim Indonesia) yg pada disaat itu mengenakan jas almamater berwarna hijau sedang berdemonstrasi. Para mahasiswa UMI tadi ramai-ramai memukuli salah seorang professor yg disaat itu dalam kondisi sakit hendak diantar ke rumah sakit, hanya kerena anak beliau hendak memindahkan pagar penghalang jalan utama karena hendak buru-buru mengantar sang professor ke rumah sakit. Memalukan! Mungkin itu yg Anda katakan ketika mengetahui peristiwa yg melibatkan para mahasiswa ini. Dimanakah etika mereka semua? Apakah mereka berpikir apakah dampak yg akan mereka terima setelah mereka menganiaya perofessor itu?.
Para mahasiswa itu mengatasnamakan demokrasi dalam melakukan tindakan itu, tapi apakah kebebasan berdemokrasi tidak mengindahkan makna & peranan etika?.
Etika berasal dari bahasa Yunani kuno. Kata Yunani ethos dalam bentuk tunggal mempunyai banyak arti yaitu tempat tinggal yg biasa, padang rumput, kandang; kebiasaan, adat; akhlak, watak; perasaan, sikap, cara berpikir. Jadi, etika adalah nilai-nilai & norma-norma moral yg menjadi pegangan bagi seseorang atau kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Etika tidak sama dgn etiket, “Etika” berarti “moral” & “Etiket” berarti “sopan santun”.
Etika berkaitan dgn nilai, norma, & moral. Di dalam Dictionary of Sosciology and Related Sciences dikemukakan bahwa nilai adalah kemampuan yg dipercayai & pada suatu benda buat memuaskan manusia. Jadi nilai itu hakikatnya adalah sifat atau kualitas yg melekat pada suatu objek, bukan objek itu sendiri.
Di dalam nilai itu sendiri terkandung cita-cita, harapan-harapan, dambaan-dambaan & keharusan. Menurut tinggi rendahnya, nilai-nilai dapat dikelompokkan dalam empat tingkatan yaitu:
1. Nilai-nilai kenikmatan
Dalam tingkatan ini terdapat deretan nilai-nilai yg mengenakkan & tidak mengenakkan yg menyebabkan orang senang atau menderita tidak enak.
2. Nilai-nilai kehidupan
Dalam tingkatan ini terdapatlah nilai-nilai yg penting bagi kehidupan misalnya kesehatan, kesegaran jasmani, & kesejahteraan umum.
3. Nilai-nilai kejiwaan
Dalam tingkat ini terdapat nilai-nilai kejiwaan yg sama sekali tidak tergantung dari keadaan jasmani maupun lingkungan. Misalnya nilai keindahan, kebenaran maupun lingkungan.
4. Nilai-nilai kerohanian
Dalam tingkat ini terdapatlah modalitas nilai dari yg suci & tidak suci. Misalnya nilai-nilai pribadi. Ada empat macam nilai-nilai kerohanian, yaitu:
a. Nilai kebenaran yg bersumber pada akal (ratio, budi, cipta) manusia.
b. Nilai keindahan atau nilai estetis, yg bersumber pada perasaan manusia.
c. Nilai kebaikan atau nilai moral, yg bersumber pada unsur kehendak manusia.
d. Nilai religius, yg merupakan nilai kerohanian tertinggi & mutlak. Nilai ini bersumber kepada kepercayaan atau keyakinan manusia.
Nilai & norma senantiasa berkaitan dgn moral & etika. Istilah moral mengandung integritas & martabat pribadi manusia. Makna moral yg terkandung dalam kepribadian seseorang itu tercermin dari sikap & tingkah lakunya. Jadi norma sebagai penuntun sikap & tingkah laku manusia. Antara norma & etika memiliki hubungan yg sangat erat yaitu etika sebagai ilmu pengetahuan yg membahas tentang prinsip-prinsip moralitas.
Etika memiliki peranan atau fungsi diantaranya yaitu:
1. Dgn etika seseorang atau kelompok dapat menegemukakan penilaian tentang perilaku manusia
2. Menjadi alat kontrol atau menjadi rambu-rambu bagi seseorang atau kelompok dalam melakukan suatu tindakan atau aktivitasnya sebagai mahasiswa
3. Etika dapat memberikan prospek buat mengatasi kesulitan moral yg kita hadapi sekarang.
4. Etika dapat menjadi prinsip yg mendasar bagi mahasiswa dalam menjalankan aktivitas kemahasiswaanya.
5. Etika menjadi penuntun agar dapat bersikap sopan, santun, & dgn etika kita bisa di cap sebagai orang baik di dalam masyarakat.
D. Hubungan Etika dgn Mahasiswa
Antara etika dgn mahasiswa memiliki hubungan yg sangat erat. Dalam contoh kasus mahasiswa Universitas Muslim Indonesia yg sudah diceritakan di atas, dapat kita nilai bahwa etika sangat berperan penting terhadap diri mahasiswa maupun orang lain, dgn memahami peranan etika mahasiswa dapat bertindak sewajarnya dalam melakukan aktivitasnya sebagai mahasiswa misalnya di disaat mahasiswa berdemonstrasi menuntut keadilan etika menjadi sebuah alat kontrol yg dapat menahan mahasiswa agar tidak bertindak anarkis. Dgn etika mahasiswa dapat berperilaku sopan & santun terhadap siapa pun & apapun itu. Islam telah mengajarkan kepada bahwa kita mesti berperilaku sopan terhadap orang yg lebih tua dari kita & etika juga sudah di jelaskan di dalam Islam, etika di dalam Islam sama dgn akhlaq, & mahasiswa sebagai mahluk Allah SWT. yg telah diberikan karunia berupa akal, akhlaq yg baik ditujukan bukan hanya kepada manusia saja melainkan kepada semua mahluk baik mahluk hidup ataupun benda mati.
Sebagai seorang mahasiswa yg beretika, mahasiswa mesti memahami betul arti dari kebebasan & tanggung jawab, karena banyak mahasiswa yg apabila sedang berdemonstrasi memaknai kebebasan dgn kebebasan yg tidak bertangung jawab.
E. Kebebasan & Tangung Jawab
Sebenarnya tidak ada manusia yg tidak tahu apa itu kebebasan, karena kebebasan merupakan kenyataan yg akrab dgn kita semua. Dalam hidup setiap manusia kebebasan adalah unsur hakiki. Kadang-kadang kebebasan dimengerti sebagai kesewenang-wenangan. Kalau begitu, orang disebut bebas bila ia dapat berbuat atau tidak berbuat sesuka hatinya.
Bebas dimengerti sebagai terlepas dari segala kewajiban & keterkaitan. Kebebasan dilihat sebagai izin atau kesempatan buat berbuat semaunya. Banyak mahasiswa yg tidak beretika salah mengartikan kebebasan, mereka mengartikan kebebasan dalam arti kesewenang-wenangan. Kata “bebas” disalahgunakan penyebab “bebas” sesungguhnya tidak berarti “lepas dari segala keterkaitan”. Jadi kebebasan yg sejati adalah kebebasan yg mengandaikan keterikatan oleh norma-norma.
Batas-batas kebebasan, diantaranya:
1. Faktor-faktor dari dalam
Kebebasan pertama-tama dibatasi oleh faktor-faktor dari dalam, baik fisik maupun psikis.
2. Lingkungan
Kebebasan dibatasi juga oleh lingkungan, baik alamiah maupun sosial. Contohnya orang yg berasal dari lingkungan miskin tidak bebas masuk perguruan tinggi karena yg ingin masuk perguruan tinggi mesti memenuhi syarat yg tidak bisa dipenuhi oleh golongan orang yg kurang mampu.
3. Kebebasan orang lain
Kebebasan ini dibatasi apabila semua gerak-gerik seseorang dibatasi oleh orang lain, & ternyata mengakui kebebasan orang lain secara konkret berarti menghormati hak-hak orang lain.
4. Generasi-generasi mendatang
Kebebasan dibatasi oleh juga oleh masa depan umat manusia atau oleh generasi-generasi sesudah kita. Contohnya kebebasan kita dalam menguasai & mengeksploitasi alam dibatasi sampai titik tertentu, sehinga alam bisa menjadi dasar hidup bagi generasi-generasi mendatang.
Mahasiswa yg ideal adalah mahasiswa yg dapat bertanggung jawab atas segala sesuatu yg dilakukannya. Orang yg bertanggung jawab dapat diminta penjelasan tentang tingkah lakunya & bukan saja ia bisa menjawab-kalau Ia mau-melainkan juga ia mesti menjawab. Tanggung jawab berarti bahwa orang tidak boleh mengelak, bila diminta penjelasan tentang perbuatannya.
F. Anarkisme, Mahasiswa, & Etika
Anarkisme berasal dari kata dasar anarki dgn imbuhan isme. Kata anarki merupakan kata serapan dari bahasa Inggris anarchy atau anarchie (Belanda/Jerman/Perancis), yg berakardari kata Yunani anarhos/anarchein.
Anarkisme yaitu suatu paham yg mempercayai bahwa segala bentuk negara, pemerintahan dgn kekuasaan adalah lembaga-lembaga yg menumbuh suburkan penindasan terhadap kehidupan. Oleh karena itu negara, pemerintahan, bebeserta perangkatnya mesti dihilangkan/dihancurkan.
Sedangkan anarkis berarti orang yg mempercayai & menganut anarki. Dalam arti lain anarkis yaitu kegiatan yg bersifat menuju kekerasan, tidak mau mengalah & eakan kata musyawarahsudah tidak berlaku.
Tindakan anarkis tidak sepenuhnya identik dgn mahasiswa, tapi dalam realitanya masih ada mahasiswa yg menganut anarkisme. Menurut seorang mahasiswi UNTIRTA, mahasiswa yg menganut paham anarkis disebut juga mahasiswa prematur yg sudah tidak bisa memilih mana yg baik & yg buruk
Kini gelar mahasiswa sebagai kaum intelektual perlahan mulai bergeser menjadi kaum anarkis. Dalam masyarakat yg sehat, anarkisme tidak akan muncul, karena masyarakat paham bagaimana menyelesaikan setiap persoalan secara baik, rasional, & mesti sesuai dgn etika.
Menurut Denny JA. ada tiga kondisi lahirnya gerakan sosial seperti gerakan mahasiswa yg melakukan tindakan anarkis. Pertama, gerakan sosial dilahirkan oleh kondisi yg memberikan kesempatan bagi gerakan itu. Kedua, gerakan sosial timbul karena meluasnya ketidakpuasan atas situasi yg ada. Ketiga, gerakan sosial semata-mata masalah kemampuan kepemimpinan dari tokoh penggerak. Gerakan mahasiswa mengaktualissikan potensinya melalui sikap-sikap & pernyataan yg bersifat imbuan moral. Mereka mendorong perubahan dgn mengetengahkan isu-isu moral sesuai sifatnya yg bersifat ideal. Ciri khas gerakan mahasiswa adalah mengaktualisasikan nilai-nilai ideal mereka karena ketidakpuasan terhadap lingkungan sekitarnya.
Pengertian & Unsur Berbicara
• Berbicara adalah : Kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata buat mengekpresikan, menyatakan beserta menyampaikan pikiran, gagasan, & perasaan.
• Berbicara adalah : Suatu alat buat mengkomunikasikan gagasan-gagasan yg disusun beserta dikembangkan sesuai dgn kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak.
• Berbicara adalah : Proses individu berkomunikasi dgn lingkungan masyarakat buat menyatakan din sebagai anggota masyarakat.
• Berbicara adalah : Ekspresi kreatif yg dapat memanifestasikan kepribadiannya yg tidak sekedar alat mengkomunikasikan ide belaka, tapi juga alat utama buat menciptakan & memformulasikan ide baru.
• Berbicara ada!ah : Tingkah laku yg dipelajari di Iingkungan keluarga, tetangga, & lingkungan lainnya disekitar tempatnya hidup sebelum masuk sekolah.
II Unsur Dasar Berbicara
Di dalam kegiatan berbicara terdapat lima unsur yg terlibat yaitu:
a. Pembicara b. Isi pembicaraan
c. Saluran d. Penyimak, dan
e. Tanggapan penyimak
Terdapat pula delapan konsep dasar berbicara,yaitu:
1. Membutuhkan paling sedikit dua orang, tentu saja pembicaraan dapat dilakukan oleh satu orang & perihal ini sering terjadi misalnya oleh orang yg sedang mempelajari banyak bunyi-bunyi bahasa beserta maknanya atau oleh seseorang yg meninjau kembali peryataan bank-nya atau oleh orang yg memukul ibu jarinya dgn palu.
2. Menggunakan salah satu sandi linguistic yg dipahami bersama, bahkan andai katapun dipergunakan dua bahasa namun sating pengertian, pemahaman bersama itu tidak kurang pentingnya.
3. Menerima atau mengakui satu daerah referensi umum, daerah referensi yg umum mungkin tidak selalu mudah kenal, ditentukan, namun pembicara menerima kecenderungan buat menentukan satu diantaranya.
4. Merupakan suatu pertukaran antara partisipan, kedua pihak partisipan yg memberi & menerima dalam pembicaraan sating bertukar sebagai pembicara & penyimak.
5. Menghubungkan setiap pembicara dgn yg lainnya & Iingkungan dgn segera. Prilaku lisan sang pembicara selalu berhubungan dgn responsi yg nyata atau yg diharapkan, & sang penyimak & sebaliknya. Jadi hubungan itu bersifat timbal balik antara dua arah.
6. Berhubungan atau berkaitan dgn masa kini. Hanya dgn bantuan berkas grafik material, bahasan dapat luput & kekirian kesegaran bahwa pita atau berkas itu telah mungkin berbuat demikian, tentu saja merupakan salah satu kenyataan keunggulan budaya manusia.
7. Hanya melibatkan aparat atau perlengkapan yg dgn suara atau bunyi bahasa & pendengar. Walaupun kegiatan-kegiatan dalam pita audio atau lingual dapat melepaskan gerak visual & gerak material namun sebaliknya tidak akan terjadi terkecuali pantornim atau gambar, takan ada pada gerakan & grafik itu yg tidak berdasar & & bergantung pada audio lingual dapat berbicara terus menerus dgn orang-orang yg tidak kita lihat, dirumah, ditempat bekerja & dgn telpon percakapan percakapan seperti ini merupakan pembicaraan yg khas dalam bentuknya yg paling asli.
8. Secara tidak pandang bulu mengharap beserta memperlakukan apa yg nyata & apa yg diterima sebagai dalil. Keseluruhan lingkungan yg dapat dilambangkan oleh pembicaraan mencangkup bukan hanya dunia nyata yg mengelilingi para pembicara tapi juga secara tidak terbatas dunia gagasan yg lebih luas, yg mesti mereka masuki karena mereka & manusia berbicara sebagai titik pertemuan kedua wilayah ini tetap memerlukan penelaahan beserta uraian yg lebih lanjut & mendalam.
III Prosedur Kegiatan Berbicara
a. Memilih pokok pembicaraan yg menarik hati.
b. Membatasi pokok pembicaraan.
c. Mengumpulkan bahan-bahan.
d. Menyusun bahan (pendahuluan, isi, kemampuan)