Perilaku Hidup Bersih & Sehat

Perilaku Hidup Bersih & Sehat
Pengertian

Perilaku Hidup Bersih & Sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil dari pembelajaran menjadikan seseorang dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan & berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakatnya (http://dinkeslampung.bdl.nusa.net.id/).

Bidang PHBS
Bidang PHBS yaseperti itu :
a. Bidang kebersihan perorangan, seperti cuci tangan dgn air bersih mengalir & sabun, mandi minimal 2x/hari, & lain-lain.
b. Bidang Gizi, seperti makan buah & sayur tiap hari, mengkonsumsi garam beryodium, menimbang berat ba& (BB) & tinggi ba& (TB) setiap bulan, & lain-lain.
c. Bidang Kesling, seperti membuang sampah pada tempatnya, menggunakan jamban, memberantas jentik, & lain-lain. (http://dinkeslampung.bdl.nusa.net.id/)

Pengembangan PHBS
Menyadari bahwa perilaku ; sesuatu rumit. Perilaku tidak hanya menyangkut dimensi kultural berupa sistem nilai & norma, melainkan juga dimensi ekonomi, yaseperti itu hal-hal mendukung perilaku, maka promosi kesehatan & PHBS diharapkan dapat melaksanakan strategi bersifat paripurna (komprehensif), khususnya dalam menciptakan perilaku baru. Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan telah menetapkan tiga strategi dasar promosi kesehatan & PHBS yaseperti itu :
a. Gerakan Pemberdayaan
Pemberdayaan ; proses pemberian informasi secara terus-menerus & berkesinambungan mengikuti perkembangan sasaran, serta proses membantu sasaran agar sasaran tersebut berubah dari tidak tahu menjadi tahu atau sadar (aspek knowledge), dari tahu menjadi mau (aspek attitude), & dari mau menjadi mampu melaksanakan perilaku diperkenalkan (aspek practice). Sasaran utama dari pemberdayaan ; individu & keluarga, serta kelompok masyarakat. Bilamana sasaran sudah akan berpindah dari mau ke mampu melaksanakan, boleh jadi akan terkendala oleh dimensi ekonomi. Dalam hal seperti ini kepada bersangkutan dapat diberikan bantuan langsung, tetapi seringkali dipraktikkan ; dgn mengajaknya ke dalam proses pengorganisasian masyarakat (community organisation) atau pembangunan masyarakat (community development). Buat seperti itu sejumlah individu telah mau, dihimpun dalam suatu kelompok buat bekerjasama memecahkan kesulitan dihadapi. Tidak jarang kelompok seperti ini pun masih juga memerlukan bantuan dari luar (misalnya dari pemerintah atau dari dermawan). Disinilah letak pentingnya sinkronisasi promosi kesehatan & PHBS dgn program kesehatan didukungnya. Hal-hal akan diberikan kepada masyarakat oleh program kesehatan sebagai bantuan,hendaknya disampaikan pada fase ini, bukan sebelumnya. Bantuan seperti itu hendaknya juga sesuai dgn apa dibutuhkan oleh masyarakat.

b. Binasuasana
Binasuasana ; upaya menciptakan lingkungan sosial mendorong individu anggota masyarakat buat mau melakukan perilaku diperkenalkan. Seseorang akan terdorong buat mau melakukan sesuatu apabila lingkungan sosial dimana pun ia berada (keluarga di rumah, orangorang menjadi panutan/idolanya, kelompok arisan, majelis agama, & lain-lain, & bahkan masyarakat umum) menyetujui atau mendukung perilaku tersebut. Oleh karena itu, buat mendukung proses pemberdayaan masyarakat, khususnya dalam upaya meningkatkan para individu dari fase tahu ke fase mau, perlu dilakukan Bina Suasana. Terdapat tiga pendekatan dalam Bina Suasana, yaseperti itu :
1) Pendekatan Individu
2) Pendekatan Kelompok
3) Pendekatan Masyarakat Umum

c. Advokasi
Advokasi ; upaya atau proses strategis & terencana buat mendapatkan komitmen & dukungan dari pihak-pihak terkait (stakeholders). Pihak-pihak terkait seperti ini bisa berupa tokoh masyarakat formal umumnya berperan sebagai penentu kebijakan pemerintahan & penyandang dana pemerintah. Juga dapat berupa tokoh-tokoh masyarakat informal seperti tokoh agama, tokoh pengusaha, & lain-lain umumnya dapat berperan sebagai penentu ”kebijakan” (tidak tertulis) dibidangnya & atau sebagai penyandang dana non pemerintah. Perlu disadari bahwa komitmen & dukungan diupayakan melalui advokasi jarang diperoleh dalam waktu singkat. Pada diri sasaran advokasi umumnya berlangsung tahapan-tahapan, yaitu:
1) Mengetahui atau menyadari adanya masalah,
2) Tertarik buat ikut mengatasi masalah,
3) Peduli terhadap pemecahan masalah dgn mempertimbangkan berbagai alternatif pemecahan masalah,
4) Sepakat buat memecahkan masalah dgn memilih salah satu alternatif pemecahan masalah, dan
5) Memutuskan tindak lanjut kesepakatan.

Dgn demikian, maka advokasi harus dilakukan secara terencana, cermat, & tepat. Bahan-bahan advokasi harus disiapkan dgn matang, yaseperti itu :

1) Sesuai minat & perhatian sasaran advokasi
2) Memuat rumusan masalah & alternatif pemecahan masalah
3) Memuat peran si sasaran dalam pemecahan masalah
4) Berdasarkan kepada fakta atau evidence-based
5) Dikemas secara menarik & jelas
6) Sesuai dgn waktu tersedia (http:dinkes.sulsel.go.id).

PHBS di Sekolah
Penerapan PHBS di sekolah adalah kebutuhan mutlak seiring munculnya berbagai penyakit sering menyerang anak usia sekolah (6 – 10 tahun), ternyata umumnya berkaitan dgn PHBS. PHBS di sekolah adalah sekumpulan perilaku dipraktikkan oleh peserta didik, guru, & masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat. Penerapan PHBS seperti ini dapat dilakukan melalui pendekatan Usaha Kesehatan Sekolah (http:dinkes.sulsel.go.id).

Sasaran
Sasaran PHBS di tatanan institusi pendidikan ; seluruh anggota keluarga institusi pendidikan & terbagi dalam :
a. Sasaran Primer
; sasaran utama dalam institusi pendidikan akan dirubah perilakunya atau murid & guru bermasalah (individu/kelompok dalam institusi pendidikan bermasalah).
b. Sasaran Sekunder
; sasaran dapat mempengaruhi individu dalam institusi pendidikan bermasalah misalnya, kepala sekolah, guru, orang tua murid, kader kesehatan sekolah, tokoh masyarakat, petugas kesehatan & lintas sektor terkait, PKK.
c. Sasaran Tersier
; sasaran diharapkan dapat menjadi unsur pembantu dalam menunjang atau mendukung pendanaan, kebijakan, & kegiatan buat tercapainya pelaksanaan PHBS di institusi pendidikan misalnya, kepala desa, lurah, camat, kepala Puskesmas, Diknas, guru, tokoh masyarakat & orang tua murid (http:dinkes.sulsel.go.id).

Manfaat PHBS di Sekolah
Manfaat PHBS di sekolah di antaranya :
a. Terciptanya sekolah bersih & sehat sehingga peserta didik, guru, & masyarakat lingkungan sekolah terlindungi dari berbagai gangguan & ancaman penyakit.
b. Meningkatnya semangat proses belajar-mengajar berdampak pada prestasi belajar peserta didik
c. Citra sekolah sebagai institusi pendidikan semakin meningkat sehingga mampu menarik minat orang tua (masyarakat)
d. Meningkatnya citra pemerintah daerah di bidang pendidikan
e. Menjadi percontohan sekolah sehat bagi daerah lain (http://dinkeslampung.bdl.nusa.net.id/)

Indikator PHBS
a. Mencuci tangan dgn air bersih mengalir & sabun
Anak sering bermain dgn tanah atau batu & bermain di tempat-tempat kurang bersih seperti selokan. Ada cara lain cukup “ampuh” dapat menghindarkan anak dari kuman-kuman penyakit yaseperti itu dgn kebiasaan mencuci tangan (FK Unair, 2004).
Kebiasaan mencuci tangan masyarakat Indonesia masih belum baik. Terlihat dari kebiasaan mencuci tangan dgn menggunakan semangkuk air atau kobokan buat membasuh tangan sebelum makan. Padahal kebiasan sehat mencuci tangan dgn air bersih mengalir & sabun dapat menyelamatkan nyawa dgn mencegah penyakit (Hasyim, 2009)

b. Jajan di kantin sekolah sehat
Jajan bagi anak adalah hal paling sering dilakukan, & hal seperti ini dapat membahayakan apabila jajanan mereka konsumsi tidak sehat, hal seperti ini sesuai dgn penelitian dilakukan di Bogor dimana telah ditemukan Salmonella Paratyphi A di 25% - 50% sampel minuman dijual di kaki lima. Bakteri seperti ini mungkin berasal dari es batu tidak dimasak terlebih dahulu (4). Selain cemaran mikrobiologis, cemaran kimiawi umum ditemukan pada makanan jajanan kaki lima ; penggunaan bahan tambahan pangan (BTP) ilegal seperti borax (pengempal mengandung logam berat Boron), formalin (pengawet digunakan buat mayat), rhodamin B (pewarna merah pada tekstil), & methanil yellow (pewarna kuning pada tekstil) (Judwarwanto, 2008).

c. Membuang sampah pada tempatnya
Membuang sampah pada tempatnya adalah cara sederhana besar manfaatnya buat menjaga kebersihan lingkungan namun sangat susah dbuat diterapkan. Hasil peneltiian seperti ini sesuai dgn pernyataan oleh Andang Binawan menyebutkan bahwa kebiasaan membuang sampah sembarangan dilakukan hampir di semua kalangan masyarakat, tidak hanya warga miskin, bahkan mereka berpendidikan tinggi pun melakukannya (Kartiadi, 2009).

d. Mengikuti kegiatan olah raga di sekolah
Olahraga ; serangkaian gerak raga teratur & terencana buat memelihara gerak (mempertahankan hidup) & meningkatkan kemampuan gerak (meningkatkan kualitas hidup).Olahraga ; suatu bentuk aktivitas fisik terencana & terstruktur, melibatkan gerakan tubuh berulang-ulang & ditujukan buat meningkatkan kebugaran jasmani (Depkes, 2002).
Kebugaran jasmani sangat penting dalam menunjang aktifitas kehidupan sehari-hari, akan tetapi nilai kebugaran jasmani tiap-tiap orang berbeda-beda sesuai dgn tugas/profesi masing-masing. Kebugaran jasmani terdiri dari komponen-komponen dikelompokkan menjadi kelompok berhubungan dgn kesehatan (Health Related Physical Fitness) & kelompok berhubungan dgn ketrampilan (Skill Related Physical Fitness) (Depkes, 2002).

e. Menimbang berat ba& & mengukur tinggi ba& setiap bulan
Mengukur berat & tinggi ba& adalah salah satu upaya buat mengetahui pertumbuhan & perkembangan anak. Denagn diketahuinya tingkat pertumbuhan & perkembangan anak maka dapat memberikan masukan buat peningkatan konsumsi makanan bergizi bagi pertumbuhan anak. Sedangkan buat mengetahui pertumbuhan seorang anak normal atau tidak, bisa diketahui melalui cara membandingkan ukuran tubuh anak bersangkutan dgn ukuran tubuh anak seusia pada umumnya. Apabila anak memiliki ukuran tubuh melebihi ukuran rata-rata anak seusia pada umumnya, maka pertumbuhannya bisa dikatakan maju. Sebaliknya bila ukurannya lebih kecil berarti pertumbuhannya lambat. Pertumbuhan dikatakan normal apabila ukuran tubuhnya sama dgn ukuran rata-rata anak-anak lain seusiannya (Asim, 1992)

f. Tidak merokok di sekolah
Rokok mengandung kurang lebih 4000 elemen-elemen, & setidaknya 200 diantaranya dinyatakan berbahaya bagi kesehatan. Racun utama pada rokok ; tar, nikotin, & karbon monoksida oleh karena seperti itu kebiasaan merokok harus dihindarkan sejak dseperti ini mulai dari tingkat sekolah dasar (Wastuwibowo, 2008)
g. Memberantas jentik nyamuk di sekolah secara rutin
h. Buang air besar & buang air kecil di jamban sekolah
Jamban adalah sanitasi dasar penting harus dimiliki setiap masayarakat. Pentingnya buang air bersih di jamban bersih ; utnuk menghindari dari berbagai jensi penyakit timbul karena sanitasi buruk. Oleh karena seperti itu jamban harus mengikuti standar pembuatan jamban sehat dimana harus terletak minimal 10 meter dari sumber air & mempunyai saluran pembuangan udara agar tidak mencemari lingkungan sekitar (Jawapost, 2010)

Langkah-langkah Pembinaan PHBS di sekolah
a. Analisis Situasi
Penentu kebijakan/pimpinan disekolah melakukan pengkajian ulang tentang ada tidaknya kebijakan tentang PHBS di sekolah serta bagaimana sikap & perilaku khalayak sasaran (siswa, warga sekolah & masyarakat lingkungan sekolah) terhadap kebijakan PHBS disekolah. Kajian seperti ini buat memperoleh data sebagai dasar membuat kebijakan.

b. Pembentukan kelompok kerja
Pihak Pimpinan sekolah mengajak bicara/berdialog guru, komite sekolah & tim pelaksana atau Pembina UKS tentang :
1) Maksud, tujuan & manfaat penerapan PHBS disekolah
2) Membahas rencana kebijakan tentang penerapan PHBS di sekolah.
3) Meminta masukan tentang penerapan PHBS di sekolah, antisipasi kendala sekaligus alternative solusi.
4) Menetapkan penanggung jawab PHBS disekolah & mekanisme pengawasannya.
5) Membahas cara sosialisasi efektif bagi siswa, warga sekolah & masyarakat sekolah.
6) Pimpinan sekolah membentuk kelompok kerja penyusunan kebijakan PHBS di sekolah.

c. Pembuatan Kebijakan PHBS di sekolah
Kelompok kerja membuat kebijakan jelas, tujuan & cara melaksanakannya.

d. Penyiapan Infrastruktur
Membuat surat keputusan tentang penanggung jawab & pengawas PHBS di sekolah Instrument pengawasan Materi sosialisasi penerapan PHBS di sekolah Pembuatan & penempatan pesan di tempat-tempat strategis disekolah Pelatihan bagi pengelola PHBS di sekolah.

e. Sosialisasi Penerapan PHBS di sekolah
1) Sosialisasi penerapan PHBS di sekolah di lingkungan internal antara lain:
a) Penggunaan jamban sehat & air bersih
b) Pemberantasan Sarang nyamuk (PSN)
c) Larangan merokok disekolah & kawasan tanpa rokok di sekolah
d) Membuang sampah ditempatnya
2) Sosialisasi tugas & penanggung jawab PHBS di sekolah
f. Penerapan PHBS di Sekolah
1) Menanamkan nilai-nilai buat ber-PHBS kepada siswa sesuai dgn kurikulum berlaku (kurikuler)
2) Menanamkan nilai-nilai buat ber-PHBS kepada siswa dilakukan diluar jam pelajaran biasa (ekstra kurikuler)
a) Kerja bakti & lomba kebersihan kelas
b) Aktivitas kader kesehatan sekolah /dokter kecil.
c) Pemeriksaan kualitas air secara sederhana
d) Pemeliharaan jamban sekolah
e) Pemeriksaan jentik nyamuk di sekolah
f) Demo/gerakan cuci tangan & gosok gigi baik & benar
g) Pembudayaan olahraga teratur & terukur
h) Pemeriksaan rutin kebersihan : kuku, rambut, telinga, gigi & sebagainya.
3) Membimbingan hidup bersih & sehat melalui konseling.
4) Kegiatan penyuluhan & latihan keterampilan dgn melibatkan peran aktif siswa, guru, & orang tua, antara lain melalui penyuluhan kelompok, pemutaran kaset radio/film, penempatan media poster, penyebaran leafleat & membuat majalah dinding.

g. Pemantauan & evaluasi
a) Lakukan pamantauan & evaluasi secara periodic tentang kebijakan telah dilaksanakan
b) Minta pendapat pokja PHBS di sekolah & lakukan kajian terhadap masalah ditemukan.
c) Putuskan apakah perlu penyesuaian terhadap kebijakan

Dukungan & Peran buat membina PHBS di sekolah
Adanya kebijakan & dukungan dari pengambil keputusan seperti Bupati, Kepala Dinas pendidikan, Kepala Dinas Kesehatan, DPRD, lintas sector sangat penting buat pembinaan PHBS disekolah demi terwujudnya sekolah sehat. Disamping itu, peran dari berbagai pihak terkait (Tim Pembina & pelaksana UKS), sedangkan masyarakat sekolah berpartisipasi dalam perilaku hidup bersih & sehat baik di sekolah maupun di masyarakat.
a. Pemda
1) Bupati - Walikota
Mengeluarkan kebijakan dalam bentuk perda, surat keputusan, surat edaran, instruksi, himbauan tentang Pembinaan Perilaku Hidup Bersih & sehat disekolah, & mengalokasikan anggaran buat pembinaan PHBS di sekolah.
2) DPRD
Memberikan persetujuan anggaran buat pengembangan PHBS di sekolah & memantau kinerja Bupati/Walikota berkaitan dgn pembinaan PHBS di sekolah
b. Lintas Sektor
1) Dinas Kesehatan
Membina & mengembangkan PHBS dgn pendekatan UKS melalui jalur ekstrakulikuler.
2) Dinas Pendidikan
Membina & mengembangkan PHBS dgn pendekatan Program UKS melalui jalur kulikuler & ekstrakulikuler
3) Kantor Depag
Melaksanakan pembinaan & pengembangan PHBS dgn pendekatan program UKS pada perguruan agama
c. Tim Pembina UKS
1) Merumuskan kebijakan teknis mengenai pembinaan & pengembangan PHBS melalui UKS
2) Mengkordinasikan kegiatan perencanaan & program serta pelaksanaan pembinaan PHBS melalui UKS
3) Membina & mengembangkan PHBS melalui UKS serta mengadakan monitoring & evaluasi.
d. Tim Pelaksana UKS
1) Merencanakan & melaksanakan kegiatan pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan & pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat dalam rangka peningkatan PHBS di sekolah.
2) Menjalin kerjasama dgn orang tua peserta didik, instansi lain terkait & masyarakat lingkungan sekolah buat pembinaan & pelaksanaan PHBS di sekolah.
3) Mengadakan evaluasi pembinaan PHBS di sekolah.
e. Komite sekolah
1) Mendukung dalam hal pendanaan buat sarana & prasana pembinaan PHBS di sekolah
2) Mengevaluasi kinerja kepala sekolah & guru-guru berkaitan dgn pencapaian sekolah sehat.
f. Komite sekolah
1) Mengeluarkan kebijakan dalam bentuk surat keputusan, surat edaran & instruksi tentang pembinaan PHBS di sekolah.
2) Mengalokasikan dana/anggaran buat pembinaan PHBS di sekolah
3) Mengkoordinasikan kegiatan pembinaan PHBS di sekolah
4) Memantau kemajuan pencapaian sekolah sehat disekolahnya

g. Guru-guru
1) Bersama guru lainnya mengadvokasi yayasan/orang tua murid kepala sekolah buat memperoleh dukungan kebijakan & dana bagi pembinaan PHBS di sekolah
2) Sosialisasi PHBS di lingkungan sekolah & sekitarnya.
3) Melaksanakan pembinaan PHBS di lingkungan sekolah & sekitarnya
4) Menyusun rencana pelaksanaan & penilaian lomba PHBS di sekolahnya.
5) Memantau tujuan pencapaian sekolah sehat di lingkungan sekolah .
h. Orang tua murid
1) Menyetujui anggaran buat pembinaan PHBS di sekolah
2) Memberikan dukungan dana buat pembinaan PHBS di sekolah baik insidentil & bulanan. (http://www.diskes.jabarprov.go.id/)


we hope Perilaku Hidup Bersih & Sehat are solution for your problem.

If you like this article please share on:

Archives

Categories

20HadiahLebaran aceh active Ada ada saja adsense aids air tanah anak antik Artikel Artis asma Bahasa bahasaindonesia baju band batuk bayi bekas belajar bencana Berita Berita Ringan big panel biologi bisnis bisnis online Blog Bola budidaya buku bunga burner burung cerai Cerpen chandra karya Cinta ciri cpns cuti cv daerah desain di jual diare diet coke diet plan dinas domisili ekonomi email euro exterior fashion fat Film FISIP foke forex format FPI furniture gambar game gejala gempa geng motor geografi gigi ginjal Girlband Indonesia graver GTNM gunung gurame guru haga haki hamil harga hasil hepatitis hernia hiv Hukum hunian ibu ijin ikan indonesia Info Informasi Information Inggris Inspirational interior Internet Intertainment izin jadwal jakarta janin jantung jati Joke jokowi kamar kamarmandi kampus kantor. karyailmiah keguguran kemenag kemenkes kendala kerja kesanggupan kesenian kesepakatan keterangan kisi kkm klaim Komik Komputer kontrak kop korea lagu lamaran lambung legalisir lemari Lifestyle ligna Linux lirik Lirik Lagu Lowongan Kerja magang mahasiswa makalah Malignant Fibrous Hystiocytoma marketing Matematika mebel medan meja melahirkan menikah merk mesothelioma mesothelioma data mimisan mimpi minimalis Misteri mobil modern modul motivasi motor mp3 mual mulut mutasi Naruto news ngidam nikah nisn noah nodul nomor surat Novel novil Olah Raga Olahraga olympic opini pagar panggilan paper paspor paud pelatihan pembelian pemberitahuan pemerintah penawaran pendidikan pengantar pengertian pengesahan pengetahuan pengumuan pengumuman pengumumna Pengunduran pengurusan penyakit penyebab perjanjian perkembangan Permohonan pernyataan perpanjangan persiapan bisnis Pertanian perumahan perusahaan perut peta phones photo Pidato pilkada pimpinan pindah plpg PLS postcard pringatan Printer Tips profil Profil Boyband properti property proposal prumahan Psikologi-Psikiater (UMUM) Puisi quote Ramalan Shio rekomendasi relaas resensi resignation resmi Resume rpp ruang rumah rupa sakit sambutan Sanitasi (Penyehatan Lingkungan) Satuan Acara Penyuluhan (SAP) second sejarah sekat sekolah Selebritis seni sergur series sertifikat sertifikat tanah sinopsis Sinopsis Film Sistem Endokrin Sistem Immunologi Sistem Indera Sistem Integumen Sistem Kardiovaskuler Sistem Muskuloskeletal Sistem Neurologis Sistem Pencernaan Sistem Perkemihan Sistem Pernafasan sitemap skripsi sm3t smd sni snmptn soal Software sosial springbed starbol stnk sukhoi sumatera surabaya surat suratkuasa Surveilans Penyakit tafsir tahap Tahukah Anda? tanda tas television teraphy Tips Tips dan Tricks Seks Tips Karya Tulis Ilmiah (KTI) Tips Kecantikan Tips Kesehatan Umum toko Tokoh Kesehatan top traditional tsunami tugas ucapan ujian uka un undangan undian universitas unj unm unp upi uu Video virus walisongo wanita warnet