KURIKULUM MUATAN LOKAL

KURIKULUM MUATAN LOKAL

A. Latar Belakang

Indonesia terdiri dari lebih dari 3500 buah pulau yg dihuni oleh berbagai suku bangsa yg mempunyai berbagai macam adapt-istiadat, bahasa, kebudayaan, agama, kepercayaan & sebagainya. Berbagai kekayaan alam baik yg terdapat didarat, laut, flora fauna & berbagai hasil tambang yg semuanya merupakan sumber daya alam.

Kebudayaan nasional yg didukung oleh berbagai nilai kebudayaan daerah yg luhur & beradab yg merupakan nilai jati diri yg menjiwai perilaku manusia & masyarakat dalam segenap aspek kehidupan, baik dalam lapangan industri, kerajinan, industri rumah tangga, jasa pertanian (argo industri & argo bisnis), perkebunan, perikanan perternakan, pertaqnian holtikultura, kepariwisataan, pemeliharaan lingkungan hidup sehingga terjadi kesesuaian, keselarasan & keseimbangan yg dinamis.

Kurikulum kecuali mengacu pada karakteristik pebeserta didik, perkembangan ilmu & teknologi pada zamannya juga mengacu kepada kebutuhan-kebutuhan masyarakat. Penyusunan kurikulum atas dasar acuan keadaan masyarakat tersebut disebut “Kurikulum Muatan Lokal“. Kurikulum muatan lokal keberadaan di Indonesia telah dikuatkan dgn Surat Keputusan Menteri Pendidikan & Kebudayaan Republik Indonesia dgn nomor 0412/U/1987 tanggal 11 Juli 1987. Sedang pelaksanaannya telah dijabarkan dalam Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar & menengah Nomor 173/-C/Kep/M/87 tertanggal 7 Oktober 1987.

B. Pengertian Muatan Lokal

Menurut surat keputusan tersebut yg dimaksud dgn kurikulum muatan lokal ialah program pendidikan yg isi & media penyampaiannya dikaitkan dgn lingkungan alam & lingkungan budaya beserta kebutuhan daerah & wajib dipelajari oleh murid didaerah tersebut.

Menurut sejarah, sebelum ada sekolah formal, pendidikan yg berprogram muatan lokal telah dilaksanakan oleh para orang tua pebeserta didik dgn metode drill & dgn trial and error beserta berdasarkan berbagai pengalaman yg mereka hayati. Tujuan pendidikan mereka terutama agar anak-anak mereka dapat mandiri dalam kehidupan. Bahan yg diajarkan ialah bahan yg diambil dari berbagai keadaan yg ada dialam sekitar. Sedang kriteria keberhasilannya ditandai mereka telah dapat hidup mandiri.

Menurut Dirjen Kurikulum Muatan Lokal adalah kurikulum yg di perkaya dgn materi pelajaran yg ada di lingkungan setempat.

Menurut Kurikulum 1994 Kurikulum Muatan Lokal adalah materi pelajaran yg diajarkan secara terpisah, menjadi kajian tersendiri.

Menurut Soewardi Kurikulum Muatan Lokal adalah materi pelajaran & pengenalan berbagai ciri khas daerah tertentu, bukan saja yg terdiri dari keterampilan, kerajinan, tapi jaga manifestasi kebudayaan daerah legenda beserta adat istiadat.

C. Tujuan Kurikulum Muatan Lokal

Secara umum tujuan program pendidikan muatan lokal adalah mempersiapkan murid agar mereka memiliki wawasan yg mantap tentang lingkungannya beserta sikap & perilaku bersedia melestarikan & mengembangkan sumber daya alam ,kualitas sosial, & kebudayaan yg mendukung pembangunan nasional maupun pembangunan setempat. Tujuan penerapan muatan lokal pada dasarnya dapat dibagi dalam dua kelompok tujuan, yaitu tujuan langsung & tujuan tidak langsung. Tujuan langsung adalah tujuan dapat segera dicapai. Sedangkan tujuan tidak langsung merupakan tujuan yg memerlukan waktu yg relatif lama buat mencapainya. Tujuan tidak langsung pada dasarnya merupakan dampak & tujuan langsung.



a. Tujuan langsung

  1. Bahan pengajaran lebih mudah diserap oleh murid.

  2. Sumber belajar di daerah dapat lebih dimanfaatkan buat kepentingan pendidikan.

  3. Murid dapat menerapkanpengetahuan & keterampilan yangdipelajarinyabuat memecahkan masalah yg ditemukan di sekitarnya.

  4. Murid lebih mengenal kondisi alam, lingkungan sosial & lingkungan budaya yg terdapat di daerahnya.

b. Tujuan tak langsung

1) Murid dapat meningkatkan pengetahuan mengenai daerahnya.

2) Murid diharapkan dapat menolong orang tuanya & menolong dirinya sendiri dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya.

3) Murid menjadi akrab dgn lingkungannya & terhindar dari keterasingan terhadap lingkungannya sendiri.

Dgn menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar maka besar kemungkinan murid dapat mengamati, melakukan percobaan atau kegiatan belajar sendiri. Belajar mencari, mengolah, menemukan informasi sendiri & menggunakan informasi buat memecahkan masalah yg adadi lingkungannya merupakan pola dasar dari belajar. Belajar tentang lingkungan & dalam lingkungan mempunyai daya tank tersendiri bagi seorang anak. Jean Piaget (1958) telah mengatakan bahwa makin banyak seorang anak melihat & mendengar, makin ingin ia melihat & mendengar. Lingkungan secara. keseluruhan mempunyai pengaruh terhadap cara belajar seseorang. Benyamin S. Bloom menegaskan bahwa lingkungan sebagai kondisi, daya & dorongan eksternal dapat memberikan suatu situasi “kerja” di sekitar murid. Karena itu, lingkungan secara keseluruhan dapat berfungsi sebagai daya buat membentuk & memberi kekuatan/dorongan eksternal buat belajar pada seseorang. Landasan teoritik muatan lokal.

  1. Tingkat kemampuan berpikir murid mengharuskan kita menyajikan bahan kajian yg dapat mengembangkan kemampuan berpikir dari tingkatan konkret sampai dgn tingkatan abstrak. Pengembangan kemampuan berpikir ini ditunjang antara lain oleh teori belajar dari Ausubel (1969) & konsep asimilasi dari Jean Piaget (1972) yg pada intinya menyatakan bahwa sesuatu yg baru haruslah dipelajari berdasarkan apa yg telah dimiliki oleh murid. Penerimaan gagasan baru dgn bantuan gagasan/pengetahuan yg telah ada ini sebenarnya telah dikemukakan oleh Johan Friedrich Herbart (1776-1841) yg dikenal dgn istilah apersepsi.

  2. Pada dasarnya anak-anak usia sekolah memiliki rasa ingin tahu yg sangat besar tentang segala sesuatu yg terjadi di lingkungan sekitarnya. Karena itu, mereka selalu akan gembira bila dilibatkan secara mental, fisik & sosialnya dalam mempelajari sesuatu. Mereka akan gembira bila diberikan kesempatan buat menjelajahi lingkungan sekitarnya yg penuh dgn sumber belajar. Dgn menciptakan situasi belajar, bahan kajian & cara belajar mengajar yg menantang & menyenangkan maka aspek kejiwaan mereka yg berada dalam proses pertumbuhan akan dapat ditumbuhkembangkan dgn baik.

Kurikulum sebagai alat buat mencapai tujuan pendidikan.Tujuan pendidikan muatan lokal tentu saja tidak dapat terlepas dari tujuan umum yg tertera dalam GBHN. Adapun yg langsung dapat dipaparkan dalam muatan lokal atas dasar tujuan tersebut diantaranya adalah :

1. Berbudi pekerti luhur, sopan santun daerah disamping sopan santun nasional.

2. Berkepribadian; Punya jati diri & punya kepribadian daerah disamping kepribadian nasional

3. Mandiri : dapat mencukupi diri sendiri tanpa batuan orang lain

4. Terampil, menguasai 10 segi PKK didaerahnya

5. Beretos kerja , cinta akan kerja, makanya dapat menggunakan waktu sebaik-baiknya.

6. Profesional, mengerjakan kerajinan daerah seperti membatik, membuat anyaman, patung & sebagainya

7. Produktif, dapat berbuat sebagai produsen & bukan hanya sebagai konsumen

8. Sehat jasmani & rohani

9. Cinta lingkungan, dapat menumbuhkan cinta kepada tanah air.

10. Kesetiakawanan sosial, dalam perihal bekerja manusia selalu membutuhkan teman kerja,oleh karenanya akan terjadilah situasi kerja sama & gotong royong.

11. Kreatif –inovatif buat hidup, karena tidak pernah menyia-nyiakan waktu luang,& yg bersangkutan menjadi orang ulet, tekun, rajin & sebagainya

12. Mementingkan pekerjaan yg praktis ; Menghilangkan gaps antara lapangan teori & praktik

13. Rasa cinta budaya daerah & budaya nasional.

Buat penentuan muatan lokal dari pihak Dinas Depdikbud perlu bekerja sama dgn dgn pemerintah daerah, instansi lain yg terkait, ba& swasta & masyarakat agar muatan lokal dapat diterima sebagaimana mestinya







D. Fungsi Muatan Lokal dalam Kurikulum

  • Fungsi Penyesuaian

Sekolah berada dalam lingkungan masyarakat. Karena itu program-program sekolah mesti disesuaikan dgn lingkungan Demikian pula pribadi-pribadi yg ada dalam sekolah hidup dalam lingkungan, sehingga perlu diupayakan agar pribadi dapat menyesuaikan diri & akrab dgn lingkungannya.

  • Fungsi Integrasi

Murid merupakan bagian integral dari masyarakat, karena itu muatan lokal mesti merupakan program pendidikan yg be rfungsi buat mendidik pribadi-pribadi yg akan memberikan sumbangan kepada masyarakat atau berfungsi buat membentuk& mengi ntegrasikan pribadi kepada masyarakat.

  • Fungsi Perbedaan

Pengakuan atas perbedaan berarti pula memberi kesempatan bagi pribadi buat memilih apa yg diinginkannya. Karena itu muatan lokal mesti merupakan program pendidikan yg bersifat luwes, yg dapat memberikan pelayanan terhadap perbedaan minat & kemampuan murid. Ini tidak berarti mendidik pribadi menjadi orang yg individualistik tapi muatan lokal mesti dapat berfungsi mendorong pribadi ke arah kemajuan sosialnya dalam masyarakat.

Terdapat 4 Landasan Demografik Keindahan bangsa & negara Indonesia terletak pada keanekaragaman pola kehidupan dari beratus-ratus suku bangsa yg tersebar di berpuluh-puluh ribu pulau dari Sabang sampai dgn Merauke. Kekaguman terhadap bangsa & negara Indonesia telah dinyatakan oleh hampir seluruh bangsa di dunia, karena keanekaragaman tersebut dapat dipersatukan oleh falsafah hidup bangsa yaitu Pancasila. Keanekaragaman tersebut bukan saja ada pada bidang budayanya saja, tapi juga pada keadaan alam, fauna & floranya beserta kehidupan sosialnya. Semuanya itu merupakan dasar yg sangat penting dalam mengembangkan muatan lokal.

Selain landasan-landasan pemikiran tersebut di atas, pengembangan muatan lokal juga didorong oleh kenyataan yg menunjukkan bahwa banyak murid Sekolah Dasar terpaksa mesti meninggalkan bangku sekolah yg antara lain disebabkan oleh keadaan sosial ekonomi orang tua murid, kurang sesuainya kurikulum sekolah dgn kebutuhan murid.

F. Pengembangan Muatan Lokal

Bahan muatan lokal dapat tercantum pada intra kurikuler, misalnya mata pelajaran kesenian & ketrampilan, bahasa daerah & inggris. Sedang bahan muatan lokal yg dilaksanakan secara ekstra kurikuler bahan dikembangkan dari pola kehidupan dalam lingkungannya.

Karena bahan muatan lokal sifatnya mandiri & tidak terikat oleh pusat, maka peranan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran dalam muatan lokal ini sanagat menentukan . Buat pengembangannya, langkah-langkah yg dapat ditempuh :

1. Menyusun Perencanaan Muatan Lokal

Dalam pelaksanaan proses pembelajaran selalu menyangkut berbagai unsur atau komponen . Menyusun perencanaan muatan lokal juga akan menyangkut berbagai sumber, pengajar, metode, media, dana & evaluasi.

Merencanakan bahan muatan lokal yg akan diajarkan antara lain dgn :

a. Mengidentifikasikan segala sesuatu yg mungkin dapat dijadikan bahan muatan lokal

b. Menyeleksi bahan muatan lokal dgn kriteria sebagai berikut :

1) Sesuai dgn perkembangan & kebutuhan pebeserta didik.

2) Tidak bertengan dgn Pancasila & aturan adat yg berlaku.

3) Letaknya terjangkau dari sekolah.

4) Ada nara sumber baik didalam maupun diluar sekolah.

5) Bahan/ajaran tersebut merupakan ciri khas daerah tersebut.

c. Menyusun GBPP yg bersangkutan

d. Mencari sumber bahan yg tertulis maupun yg tidak tertulis

e. Mengusahan sarana/prasarana yg relevan & terjangkau.

2. Pembinaan & Pengembangan Muatan Lokal

Pembinaan perlua ditangani oleh tenaga-tenaga yg profesioanal & dilakukan secara kontinue, karena dalam pelaksanaan dilapangan kadang-kadang siswa lebih mahir dari pada gurunya , karena siswa sudah biasa melaksanakan kegiatan-kegiatan yg dimaksud, misalnya anak petani, anak pengrajin, bengkel, peternak & sebagainya, yg akibatnya akan terjadi pembuangan tenaga, waktu & biaya.

3. Pengembangan Muatan Lokal

Ada dua arah pengembangan dalam muatan lokal, yaitu :

a. Pengembangan buat jangka jauh

Agar para siswa dapat melatih keahlian & ketrampilan yg sesuai dgn harapan yg nantinya dapat membantu diriny, keluarga, masyarakat & akhirnya membantu pembangunan nusa & bangsanya. Oleh karena itu perkembangan muatan lokal dalam jangka panjang mesti direncanakan secara sistematik oleh sekolah, keluarga, & masyarakat setempat dgn perantara pakar-pakar pada instasi terkait baik negeri maupun swasta. Buat muatan lokal disekolah dasar masih bersifat concentris, kemudian dilaksanakan secara kontinyu disekolah menengah pertama & akan terjadi konvergensi disekolah menengah atas.

b. Pengembangan buat jangka pendek

Perkembangan muatan lokal dalam jangka pendek dapat dilakukan oleh sekolah setempat dgn cara menyusun kurikulum muatan lokal kemudian menyusun GBPP-nya & direvisi setiap saat.

Dalam Pengembangan selanjutnya ada dua perihal yg perlu diperhatikan, yaitu :

  1. Perluasan muatan lokal

Dasarnya adalah bahan muatan lokal yg ada di daerah itu yg terdiri dari berbagai jenis jenis muatan lokal misalnya : pertanian, kalau sudah dianggap cukup ganti peternakan, perikanan, kerajianan & sebagainya. Siswa cukup diberi dasar-dasarnya saja dari berbagai muatan lokal sedang pendalamanya dilaksanakan pada periode berikutnya.

  1. Pendalaman muatan lokal

Dasarnya adalah bahan muatan lokal yg sudah ada kemudian diperdalam samapai mendalam, misalnya masalah pertanian dibicarakan & dilaksanakan mengenai bagaimana cara memupuk, memelihara, mengembangkan, pemasarannya & sebagainya. Oleh karena itu pelajaran ini diberikan pada siswa yg telah dewasa.

Berhasil atau tidaknya pengembangan disekolah tergantung pada :

1 ) Kekreatifan guru.

2) Kesesuaian program

3) Ketersediaan sarana & prasarana

4) cara pengeloaan

5) Kesiapan siswa

6) Partisipasi masyarakat setempat

7) Pendekatan kepala sekolah dgn nara sumber & instansi terkait

Adapun cara menentukan bahan pelajaran muatan lokal buat satu bidang studi dapat dilaksanakan dgn empat cara :

1. Bagi bidang studi yg sudah punya GBPP, disusun pokok bahasan/ sub pokok bahasan, kemudian dipilih bahan mana yg berkriteria muatan lokal.

2. GBPP yg telah dipilih, sesuaikan dgn pola kehidupan masyarakat.

3. Pola kehidupan dalam lingkungan alam, dijadikan sumber sebagai GBPP yg mungkin sesuai dgn GBPP atau tidak sesuai dgn GBPP yg telah ada.

4. Pola kehidupan dalam lingkungan alam, dipilih unsur-unsurnya yg perlu dimasukan dalam program pendidikan kemudian dibuat GBPP.

G. Ruang Lingkup

Ruang lingkup muatan lokal adalah sebagai berikut:

1. Lingkup Keadaan & Kebutuhan Daerah. Keadaan daerah adalah segala sesuatu yg terdapat didaerah tertentu yg pada dasarnya berkaitan dgn lingkungan alam, lingkungan social ekonomi, & lingkungan sosial budaya. Kebutuhan daerah adalah segala sesuatu yg diperlukan oleh masyarakat di suatu daerah, khususnya buat kelangsungan hidup & peningkatan taraf kehidupan masyarakat tersebut, yg disesuaikan dgn arah perkembangan daerah beserta potensi daerah yg bersangkutan. Kebutuhan daerah tersebut misalnya kebutuhan untuk:

a. Melestarikan & mengembangkan kebudayaan daerah

b. Meningkatkan kemampuan & keterampilan di bidang tertentu, sesuai dgn keadaan perekonomian daerah

c. Meningkatkan penguasaan bahasa Inggris buat keperluan sehari-hari, & menunjang pemberdayaan individu dalam melakukan belajar lebih lanjut (belajar sepanjang hayat)

d. Meningkatkan kemampuan berwirausaha.

2. Lingkup isi/jenis muatan lokal, dapat berupa: bahasa daerah, bahasa Inggris, kesenian daerah, keterampilan & kerajinan daerah, adat istiadat, & pengetahuan tentang berbagai ciri khas lingkungan alam sekitar, beserta hal-ha! yg dianggap perlu oleh daerah yg bersangkutan.

H PENGEMBANGAN MATA PELAJARAN MUATAN LOKAL

Pemberlakuan KTSP membawa implikasi bagi sekolah dalam melaksanakan KBM sejumlah mata pelajaran, dimana hampir semua mata pelajaran sudah memiliki Standar Kompetensi & Kompetensi Dasar buat masing-masing pelajaran. Sedangkan buat Mata Pelajaran Muatan Lokal yg merupakan kegiatan kurikuler yg mesti diajarkan di kelas tidak mempunyai Standar Kompetensi & Kompetensi Dasarnya. Perihal ini membuat kendala bagi sekolah buat menerapkan Mata Pelajaran Muatan Lokal. Pengembangan Standar Kompetensi & Kompetensi Dasar buat mata pelajaran Muatan Lokal bukanlah pekerjaan yg mudah, karena mesti dipersiapkan berbagai perihal buat dapat mengembangkan Mata Pelajaran Muatan Lokal. Ada dua pola pengembangan Mata Pelajaran Muatan Lokal dalam rangka menghadapi pelaksanaan KTSP. Pola tersebut adalah:

A. Pengembangan Muatan Lokal Sesuai dgn Kondisi Sekolah disaat ini

Langkah dalam pengembangan Mata Pelajaran Muatan Lokal bagi sekolah yg memang tidak mampu mengembangkannya, langkah tersebut adalah:

1. Analisis Mata Pelajaran Muatan Lokal yg ada di sekolah. Apakah masih layak & relevan Mata Pelajaran Muatan Lokal diterapkan di Sekolah? dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yg ada. Substansi mata pelajaran muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan, tidak terbatas pada mata pelajaran keterampilan. Muatan lokal merupakan bagian dari struktur & muatan kurikulum yg terdapat pada Standar Isi di dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan. Keberadaan mata pelajaran muatan lokal merupakan bentuk penyelenggaraan pendidikan yg tidak terpusat, sebagai upaya agar penyelenggaraan pendidikan di masing-masing daerah lebih meningkat relevansinya terhadap keadaan & kebutuhan daerah yg bersangkutan. Perihal ini sejalan dgn upaya peningkatan mutu pendidikan nasional sehingga keberadaan kurikulum muatan lokal mendukung & melengkapi kurikuiurn nasional. Muatan lokal merupakan mata pelajaran, sehingga satuan pendidikan mesti mehgembangkan Standar Kompetensi & Kompetensi Dasar buat setiap jenis muatan lokal yg diselenggarakan. Satuan pendidikan dapat menyelenggarakan satu mata pelajaran muatan lokal setiap semester. Ini berarti bahawa dalam satu tahun satuan pendidikan dapat menyelenggarakan dua mata pelajaran muatan local.

Z. Kesimpulan

Kurikulum muatan lokal ialah program pendidikan yg disi & media penyampaiannya dikaitkan dgn lingkungan alam & lingkungan budaya beserta kebutuhan daerah & wajib dipelajari oleh murid didaerah tersebut. Kurikulum muatan lokal diberikan bertujuan buat mencapai tujuan pendidikan nasional sebagaimana tercantum didalam GBHN.


Sumber bahan muatan lokal dapat diperoleh dari banyak sumber antara lain dari nara sumber, pengalaman lingkungan, hasil diskusi dari para ahli yg relevan & sebagainya. Dalam pelaksanaan proses pembelajaran selalu menyangkut berbagai unsur atau komponen . Menyusun perencanaan muatan lokal juga akan menyangkut berbagai aspek, antara lain : sumber bahan ajar, pengajar, metode, media, dana & evaluasi

Sebagai salah satu kurikulum baru dalam dunia pendidikan Muatan lokal dalam pembelajarannya banyak ditemukan kendala & rintangan yg ditemukan antara lain dari segi : pebeserta didik, guru, administrasi, sarana & prasarana, bahkan kurikulumnya sendiri. Tapi kendala tersebut lambat laun dapat di minimalisir dgn berbagai metode antara lain dgn mengadakan pelatihan bagi para pengajar, lebih memantapkan GBPP, dgn evaluasi yg berkesinambungan & sebagainya.

Muatan lokal perlu buat diberikan kepada pebeserta didik agar pebeserta didik lebih mengetahui & mencintai budaya daerahnya sendiri, berbudi pekerti luhur, mandiri, kreatif & profesional yg pada akhirnya dapat menumbuhkan rasa cinta kepada budaya tanah air.







we hope KURIKULUM MUATAN LOKAL are solution for your problem.

If you like this article please share on:

Archives

Categories

20HadiahLebaran aceh active Ada ada saja adsense aids air tanah anak antik Artikel Artis asma Bahasa bahasaindonesia baju band batuk bayi bekas belajar bencana Berita Berita Ringan big panel biologi bisnis bisnis online Blog Bola budidaya buku bunga burner burung cerai Cerpen chandra karya Cinta ciri cpns cuti cv daerah desain di jual diare diet coke diet plan dinas domisili ekonomi email euro exterior fashion fat Film FISIP foke forex format FPI furniture gambar game gejala gempa geng motor geografi gigi ginjal Girlband Indonesia graver GTNM gunung gurame guru haga haki hamil harga hasil hepatitis hernia hiv Hukum hunian ibu ijin ikan indonesia Info Informasi Information Inggris Inspirational interior Internet Intertainment izin jadwal jakarta janin jantung jati Joke jokowi kamar kamarmandi kampus kantor. karyailmiah keguguran kemenag kemenkes kendala kerja kesanggupan kesenian kesepakatan keterangan kisi kkm klaim Komik Komputer kontrak kop korea lagu lamaran lambung legalisir lemari Lifestyle ligna Linux lirik Lirik Lagu Lowongan Kerja magang mahasiswa makalah Malignant Fibrous Hystiocytoma marketing Matematika mebel medan meja melahirkan menikah merk mesothelioma mesothelioma data mimisan mimpi minimalis Misteri mobil modern modul motivasi motor mp3 mual mulut mutasi Naruto news ngidam nikah nisn noah nodul nomor surat Novel novil Olah Raga Olahraga olympic opini pagar panggilan paper paspor paud pelatihan pembelian pemberitahuan pemerintah penawaran pendidikan pengantar pengertian pengesahan pengetahuan pengumuan pengumuman pengumumna Pengunduran pengurusan penyakit penyebab perjanjian perkembangan Permohonan pernyataan perpanjangan persiapan bisnis Pertanian perumahan perusahaan perut peta phones photo Pidato pilkada pimpinan pindah plpg PLS postcard pringatan Printer Tips profil Profil Boyband properti property proposal prumahan Psikologi-Psikiater (UMUM) Puisi quote Ramalan Shio rekomendasi relaas resensi resignation resmi Resume rpp ruang rumah rupa sakit sambutan Sanitasi (Penyehatan Lingkungan) Satuan Acara Penyuluhan (SAP) second sejarah sekat sekolah Selebritis seni sergur series sertifikat sertifikat tanah sinopsis Sinopsis Film Sistem Endokrin Sistem Immunologi Sistem Indera Sistem Integumen Sistem Kardiovaskuler Sistem Muskuloskeletal Sistem Neurologis Sistem Pencernaan Sistem Perkemihan Sistem Pernafasan sitemap skripsi sm3t smd sni snmptn soal Software sosial springbed starbol stnk sukhoi sumatera surabaya surat suratkuasa Surveilans Penyakit tafsir tahap Tahukah Anda? tanda tas television teraphy Tips Tips dan Tricks Seks Tips Karya Tulis Ilmiah (KTI) Tips Kecantikan Tips Kesehatan Umum toko Tokoh Kesehatan top traditional tsunami tugas ucapan ujian uka un undangan undian universitas unj unm unp upi uu Video virus walisongo wanita warnet