TANTRA, ILMU PEMBEBASAN



Tantra adalah ilmu pengetahuan kerohanian yg buat pertama kalinya diajarkan di India 7000 tahun silam. Tan barasal dari akar kata Sansekerta yg berarti “perluasan”, & Tra berarti “pembebasan”. Dgn demikian Tantra merupakan latihan rohani yg mengangkat manusia ke dalam suatu proses yg memperluas pikirannya. Tantra menghantar manusia dari suatu keadaan tidak sempurna menjadi sempurna, dari keadaan kasar menjadi halus, dari kemelekatan menjadi terbebaskan.

Perkembangan Tantra berjalin dgn perkembangan peradaban di India kuno. Pada disaat Tantra tumbuh menjadi latihan rohani yg utama, India sedang mengalami suatu masa persimpangan sejarah. Di barat laut suku-suku pengembara dari Asia tengah, yaitu Arya, mulai memasuki India yg mereka namakan Bharata Varsha (tanah yg menghidupi & mengembangkan umat manusia). Meskipun mereka adalah bangsa pengembara dgn kebudayaan perang, di kalangan mereka ada juga para bijak yg dikenal sebagai Rishi yg mulai mengungkapkan berbagai pertanyaan mendasar tentang asal mula & tujuan alam semesta.

Para bijak itu menyampaikan ajaran-ajarannya dari mulut ke mulut, & belakangan mereka mengumpulkannya menjadi buku yg dikenal dgn nama Veda. Dalam ajaran-ajaran ini mereka mengemukakan pemikiran tentang Kesadaran Yg Maha Tinggi, jauh lebih maju daripada berbagai konsep yg sebelumnya ada di dunia ini mengenai para dewa yg dianggap menghidupi kekuatan alam. Mereka juga mengembangkan sistem doa & puja agar dapat memasuki keterhubungan dgn Kesadaran Agung, namun kebanyakan bentuknya masih bersifat eksternal, ritual belaka.

Di India suku bangsa Aria berhadapan & bertempur dgn penduduk pribumi - bangsa Austrik, bangsa Mongolia, & bangsa Dravidia. Bangsa Aria menganggap para pribumi ini merupakan bangsa yg lebih rendah, & dalam dongeng India seperti Ramayana, bangsa-bangsa itu dilambangkan seperti para monyet & hantu.

Meskipun dianggap rendah, namun bangsa Arya sangat tertarik pada latihan rohani yg dipraktikkan para pribumi. Pendekatan rohani yg dianut mereka yg bukan Arya adalah Tantra, & itu sangat berbeda dgn syariat Veda milik kaum Arya, karena Tantra pada dasarnya adalah proses introvers, masuk ke dalam, bukan sekedar upacara eksternal saja. Banyak orang Arya yg mulai mempelajari cara pengembangan rohani Tantra, & pada masa kemudian buku-buku Veda sangat dipengaruhi oleh Tantra.

Dalam masa peperangan antara suku bangsa Arya & non-Arya, lahirlah seorang agung. Namanya Sadashiva, artinya “dia yg selalu terserap dalam kesadaran” & “dia yg sumpah satu-satunya hanyalah buat memajukan kesejahteraan menyeluruh semua kehidupan”. Sadashiva, dikenal juga sebagai Shiva, adalah seorang Guru rohani yg istimewa. Meskipun Tantra sudah dipraktikkan sejak sebelum kelahirannya, namun beliaulah yg pertama kali mengungkapkan perkara rohani secara sistematis bagi umat manusia.

Bukan saja beliau adalah seorang guru spiritual, namun beliau juga pelopor sistem musik & tari India, dari penyebab itu beliau terkadang dikenal pula sebagai Nataraj (Tuhan Penata Tari). Shiva juga merupakan pelopor ilmu pengobatan India, & menurunkan suatu sistem yg terkenal dgn nama Vaedya Shastra.

Dalam bidang sosial Shiva juga memainkan peranan penting. Beliau memelopori sistem pernikahan, yaitu kedua mempelai menerima saling tanggung jawab demi keberhasilan perkawinan, tanpa memandang kasta atau suku. Shiva sendiri melakukan perkawinan campur, & dgn mengawini seorang putri Arya beliau membantu menyatukan berbagai pihak di India yg sedang saling berperang & memberikan bagi mereka suatu sudut pandang sosial yg lebih universal. Karena kepeloporan sosial ini Shiva dikenal juga sebagai “Bapa peradaban manusia”.

Sumbangan terbesar dari Shiva pada kelahiran peradaban yg baru adalah pengenalan konsep dharma. Dharma adalah suatu kata Sansekerta yg berarti “sifat dari sananya” milik sesuatu hal. Apakah yg menjadi sifat alamiah & kekhasan manusia? Shiva menerangkan bahwa manusia selalu menginginkan lebih, lebih daripada kenikmatan yg diperoleh dari kepuasan inderawi. Beliau mengatakan bahwa manusia berbeda dgn tanaman atau binatang karena apa yg sangat diinginkan oleh manusia adalah kedamaian mutlak. Itu adalah tujuan hidup manusia, & ajaran rohani Shiva ditujukan buat memberdayakan manusia buat mencapai tujuan itu.

Seperti halnya dgn berbagai ajaran kuno lainnya, ajaran Shiva disampaikan dari mulut ke mulut, & baru kemudian dituliskan ke dalam buku. Isteri Shiva, Parvati, sering bertanya pada beliau mengenai berbagai pengetahuan rohani. Shiva memberikan jawabannya, & kumpulan tanya jawab ini dikenal sebagai Tantra Shastra (kitab suci Tantra). Ada dua macam buku. Prinsip-prinsip Tantra terdapat dalam buku bernama Nigama, sedangkan praktik-praktiknya dalam buku Agama.

Sebagian buku-buku kono itu telah hilang & sebagian lagi tak dapat dimengerti karena tertulis dalam tulisan rahasia buat menjaga kerahasiaan Tantra terhadap mereka yg tak memperoleh inisiasi, namun dgn demikian pemikiran-pemikiran Tantra tak pernah terungkapkan dgn jelas.

Guru & Murid

Dalam berbagai ulasan mengenai Tantra Shastra & dalam bukunya mengenai kehidupan & ajaran Shiva, Shrii Shrii Anandmurti mengemukakan beberapa pemikiran dasar bersumber dari ajaran-ajaran kuno itu. Salah satu unsur utama dalam Tantra adalah hubungan antara Guru & murid. Guru berarti “seseorang yg dapat menyingkirkan kegelapan” & Shiva menjelaskan bahwa agar diperolehnya keberhasilan rohani mesti ada seorang guru yg baik & seorang murid yg baik.

Shiva menjelaskan bahwa ada tiga jenis Guru. Golongan pertama adalah guru yg memberikan sedikit pengetahuan namun tidak menindaklanjuti pengajarannya. Jadi mereka pergi & meninggalkan murid tanpa pengarahan. Kelompok kedua atau tingkat menengah adalah mereka yg mengajar & mengarahkan para muridnya sebentar namun tidak selama masa yg diperlukan murid buat mencapai tujuan akhirnya. Jenis guru yg paling baik menurut Tantra adalah yg memberikan pengajaran & kemudian mengupayakan terus menerus agar muridnya mengikuti semua petunjuk & sampai menyadari tujuan akhir kesempurnaan manusia.

Ciri guru yg istimewa ini lebih jauh diperinci dalam Tantra Shastra. Guru adalah yg tenang, dapat mengendalikan pikirannya, rendah hati, & berpakaian sederhana. Dia memperoleh penghidupannya secara layak, & berkeluarga. Dia fasih dalam filsafat metafisik & matang dalam seni meditasi. Dia juga tahu teori & praktik pengajaran meditasi. Dia mencintai & menuntun para muridnya. Guru yg demikian disebut Mahakoala.

Namun meskipun ada seorang guru yg hebat, tetap saja mesti ada sesorang yg dapat menyerap pelajarannya. Tantra Shastra menguraikan tiga kelompok murid. Jenis pertama dapat dibandingkan dgn sebuah gelas yg dibenamkan ke air dgn mulut kebawah. Meskipun berada di dalam air & tampak penuh, namun bila dikeluarkan dari air akan tetap kosong. Ini seolah seorang murid yg berlaku baik di depan gurunya, namun begitu gurunya pergi, murid itu tidak melanjutkan latihannya & tidak dapat menerapkan pelajarannya dalam keseharian.

Kelompok murid kedua adalah seperti gelas yg dicelupkan miring ke dalam air. Tampaknya memang penuh disaat terbenam namun ketika diangkat akan kehilangan banyak air. Murid seperti ini adalah yg tekun disaat kehadiran gurunya namun perlahan-lahan akan berkurang bahkan meninggalkan latihannya sama sekali.

Kelompok murid yg terbaik dilambangkan dgn gelas yg dibenamkan dalam air dgn posisi tegak. Disaat dalam air gelas itu penuh & disaat diangkat keluar air tetap penuh. Murid seperti ini tekun berlatih di hadirat gurunya & terus bertekun biarpun secara fisik terpisah jauh dari gurunya.

Hubungan guru murid sangat penting & merupakan ciri kunci dalam Tantra. Jalan rohani sering disamakan dgn sisi tajam pisau cukur. Mudah sekali keluar dari jalur & dgn demikian memang sulit memperoleh pembebasan. Sang guru selalu hadir buat mencintai & menuntun si murid pada setiap tahap upayanya.

Shiva adalah Mahakoala, namun sejak kematiannya tak ada guru yg sepa& lagi dengannya & Tantra mengalami surut. Berbagai ajarannya hilang & sebagian lagi terpelintir. Kini Tantra terselubung misteri & banyak sekali salah pengertian mengenainya.

Meraih pengertian tentang M

Buat mengerti sumber salah pengertian itu, patut kita teliti mengenai 5M, yaitu beberapa latihan rohani yg dinamai dgn huruf mula M. Shiva mulai mengajarkannya sepa& dgn kemajuan murid. Beliau mengamati bahwa orang terntentu masih pada tingkat terkuasai oleh nafsu hewani & sebagian lain sudah berkembang lebih tinggi. Beliau memberikan latihannya tergantung pada sifat muridnya.

Huruf M pertama adalah Madya. Artinya ada dua. Salah satu arti madya adalah “anggur”. Bagi mereka yg masih dikuasai oleh insting ragawi Shiva menganjurkan mereka buat tetap minum anggur, namun beliau menunjukkan jalannya buat mengendalikan kebiasaan itu & akhirnya meninggalkannya.

Bagi mereka pada tingkat yg lebih tinggi, madya mempunyai arti yg berbeda. Artinya bukan anggur melainkan “madu ilahi”. Sepanjang waktu kelenjar pineal mengeluarkan cairan yg disebut amrta. Seorang yogi yg telah membersihkan pikirannya & berlatih puasa dapat mencicipi cairan ini & mengalami kedalaman akibat cairan ini pada seluruh dirinya, yg sering disebut sebagai penuh kebahagiaan. Jadi, ada dua pengetian madya, yg kasar & materiil, & pengertian yg lebih halus & rohani.

Huruf M berikutnya adalah Mamsa. Salah satu artinya adalah daging. Bagi mereka yg makan banyak daging, Shiva menganjurkan buat meneruskannya namun dgn pemikiran rohani & akhirnya mengendalikan beserta meninggalkan kebiasaan itu. Bagi praktisi Tantra yg lebih halus, mamsa berarti lidah & berhubungan dgn latihan rohani pengendalian ucapannya.

Matsya, huruf M yg ketiga, berarti ikan. Bagi praktisi yg masih berpikir ragawi, Shiva mengajarkan perihal yg sama seperti anggur & daging. Pada tingkat Tantra rohani atau halus, ikan berarti dua jalur halus yg menelusuri tubuh dari ujung tulang belakang yg saling menjalin & berakhir di kedua lubang hidung. Kedua jalur ini dikenal sebagai ida & pingala. Dgn pengetahuan pengendalian napas, Pranayama, aliran dalam kedua jalur itu dikendalikan & pikiran menjadi tenang agar mudah meditasi. Ini adalah bentuk matsya bagi praktisi spiritual.

Huruf M berikutnya adalah Mudra. Mudra hanya mempunyai arti spiritual & tak ada hubungannya dgn praktik yg lebih kasar. Mudra berarti memelihara hubungan dgn semua yg membantu kita memperoleh kemajuan rohani & menghindarkan diri dari kehadiran semua perihal yg dapat mengganggu kemajuan kita.

Huruf M terakhir adalah Maethuna, & ini yg banyak menimbulkan kerancuan mengenai Tantra. Maethuna berarti persatuan. Pada pengertian yg rendahan berarti persatuan seksual. Bagi mereka yg masih dikuasai oleh insting seksual, Shiva menganjurkan bahwa seks dilakukan dgn ideasi rohani & secara perlahan mesti dikendalikan.

Bagi para praktisi yg lebih maju, yaitu mereka yg telah mempraktikkan Tantra yg lebih rohani & lebih halus, Shiva mengajarkan praktik Maethuna yg lain. Dalam perihal ini, “persatuan” berarti menyatukan kesadaran seseorang dgn Kesadaran Mahatinggi. Dalam perihal ini enersi spiritual manusia, yg diam tertidur di ujung tulang belakang, dibangkitkan sampai naik mencapai pusat enersi yg paling tinggi (dekat kelenjar pineal), mengakibatkan praktisi mengalami persatuan dgn Yg Mahatinggi.

Persatuan yg halus

Salah satu ciri khas dari Tantra yg halus adalah metode meditasinya yg introvers, masuk ke dalam. Konsep mantra memiliki tempat yg penting dalam paham meditasi Tantra. “Man” berarti “pikiran” sedangkan “tra” berarti “yg membebaskan”. Maka mantra adalah getaran tertentu yg membebaskan pikiran.

Para yogi jaman dahulu bereksperimen dgn berbagai getaran suara & mulai menggunakan suara-suara khusus yg mereka anggap berguna bagi perluasan pikiran. Mereka menemukan bahwa ada tujuh pusat enersi psycho-spiritual yg utama dalam tubuh manusia. Mereka selanjutnya menemukan bahwa ada 50 macam suara keluaran dari pusat-pusat enersi itu. Suara-suara ini terdapat dalam abjad Sansekerta, & kombinasi dari suara-suara itu dipergunakan pada jaman dahulu dalam proses konsentrasi & meditasi.

Selama meditasi Tantra, seorang meditator akan berkonsentrasi pada mantra & mengupayakan satu getaran suara saja (& ideasi yg berhubungan dengannya) dalam pikirannya. Pengulangan mantra secara menerus akan mengangkat kesadaran praktisi pada tingkat yg lebih tinggi.

“Tidak sembarang suara secara acak dapat dipergunakan buat meditasi, namun memang ada beberapa ciri yg mesti dimiliki mantra agar bermanfaat. Pertama, setiap mantra haruslah berdenyut sifatnya, yaitu mempunya dua suku kata yg dirapal ulang seiring tarikan & hembusan napas. Selanjutnya mantra mesti berkaitan dgn suatu ideasi. Paham umum yg digunakan mantra dalam meditasi adalah “Aku menunggal bersama Kesadaran Mahatinggi”. Mantra yg demikian membantu mengkaitkan kesadaran praktisi pada keseluruhan kesadaran alam semesta.

Ciri terakhir dari mantra adalah mantra mesti memiliki getaran tertentu yg dapat menghubungkan getaran si meditator dgn getaran Kesadaran Agung. Karena setiap orang tidak sama, maka mantra yg digunakan juga tidaklah sama bagi setiap orang. Guru meditasi akan memilihkan mantra yg sesuai dgn getaran tertentu seseorang & dapat menghubuingkan getarannya dgn irama semesta Kesadaran Agung. (Lihat juga “Mantra)”.


Tantra bukan saja merupakan kumpulan teknik meditasi atau yoga belaka. Ada paham-paham mengenai dunia yg terkandung di dalamnya. Menurut Tantra, perjuangan adalah sari hidup. Upaya penuh perjuangan mengatasi berbagai kendala & maju dari keadaan tak sempurna menuju yg sempurna adalah semangat sejati dari Tantra.

Dalam upaya maju dari ketidaksempurnaan menuju kesempurnaan, ada tiga tingkat yg mesti dilalui. Tingkat pertama, seseorang masih dikuasai oleh insting hewaninya, namun pada tingkat berikutnya dia berhasil mengendalikan insting-insting itu & mencapai tingkat perkembangan sebagai manusia sejati. Akhirnya, dgn upaya & perjuangan yg berkelanjutan, suatu tingkat (kosa) akan tercapai disaat seseorang bagaikan dewata. Tantra dgn demikian memiliki sudut pandang dunia yg sangat optimistik. Tantra menunjukkan bagaimana seseorang maju dalam lingkaran kosmik (”Brahmacakra“) dgn kesadaran yg kurang, maju menuju yg jauh sangat lebih tinggi. [Tulisan ini merupakan petikan dari The Wisdom of Yoga karya Acarya Vedaprajinananda Avadhuta, Nanda Marga Publications, Singapore, 1990]

Source: http://anandamarga.or.id/index.php?option=com_content&task=view&id=123&Itemid=26


we hope TANTRA, ILMU PEMBEBASAN are solution for your problem.

If you like this article please share on:

Categories

20HadiahLebaran aceh active Ada ada saja adsense aids air tanah anak antik Artikel Artis asma Bahasa bahasaindonesia baju band batuk bayi bekas belajar bencana Berita Berita Ringan big panel biologi bisnis bisnis online Blog Bola budidaya buku bunga burner burung cerai Cerpen chandra karya Cinta ciri cpns cuti cv daerah desain di jual diare diet coke diet plan dinas domisili ekonomi email euro exterior fashion fat Film FISIP foke forex format FPI furniture gambar game gejala gempa geng motor geografi gigi ginjal Girlband Indonesia graver GTNM gunung gurame guru haga haki hamil harga hasil hepatitis hernia hiv Hukum hunian ibu ijin ikan indonesia Info Informasi Information Inggris Inspirational interior Internet Intertainment izin jadwal jakarta janin jantung jati Joke jokowi kamar kamarmandi kampus kantor. karyailmiah keguguran kemenag kemenkes kendala kerja kesanggupan kesenian kesepakatan keterangan kisi kkm klaim Komik Komputer kontrak kop korea lagu lamaran lambung legalisir lemari Lifestyle ligna Linux lirik Lirik Lagu Lowongan Kerja magang mahasiswa makalah Malignant Fibrous Hystiocytoma marketing Matematika mebel medan meja melahirkan menikah merk mesothelioma mesothelioma data mimisan mimpi minimalis Misteri mobil modern modul motivasi motor mp3 mual mulut mutasi Naruto news ngidam nikah nisn noah nodul nomor surat Novel novil Olah Raga Olahraga olympic opini pagar panggilan paper paspor paud pelatihan pembelian pemberitahuan pemerintah penawaran pendidikan pengantar pengertian pengesahan pengetahuan pengumuan pengumuman pengumumna Pengunduran pengurusan penyakit penyebab perjanjian perkembangan Permohonan pernyataan perpanjangan persiapan bisnis Pertanian perumahan perusahaan perut peta phones photo Pidato pilkada pimpinan pindah plpg PLS postcard pringatan Printer Tips profil Profil Boyband properti property proposal prumahan Psikologi-Psikiater (UMUM) Puisi quote Ramalan Shio rekomendasi relaas resensi resignation resmi Resume rpp ruang rumah rupa sakit sambutan Sanitasi (Penyehatan Lingkungan) Satuan Acara Penyuluhan (SAP) second sejarah sekat sekolah Selebritis seni sergur series sertifikat sertifikat tanah sinopsis Sinopsis Film Sistem Endokrin Sistem Immunologi Sistem Indera Sistem Integumen Sistem Kardiovaskuler Sistem Muskuloskeletal Sistem Neurologis Sistem Pencernaan Sistem Perkemihan Sistem Pernafasan sitemap skripsi sm3t smd sni snmptn soal Software sosial springbed starbol stnk sukhoi sumatera surabaya surat suratkuasa Surveilans Penyakit tafsir tahap Tahukah Anda? tanda tas television teraphy Tips Tips dan Tricks Seks Tips Karya Tulis Ilmiah (KTI) Tips Kecantikan Tips Kesehatan Umum toko Tokoh Kesehatan top traditional tsunami tugas ucapan ujian uka un undangan undian universitas unj unm unp upi uu Video virus walisongo wanita warnet